Khutbah Jum'at 6 Juli 2012 di Masjid Jami' Karangkajen

Intisari Khutbah Jum'at 6 Juli 2012 di Masjid Jami' Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta
Oleh: H. Uun Riftaka Damayanto

Judul: Apa Saja Yang Dilakukan Oleh Rasulullah Dalam Menyambut Ramadhan?



Persiapan menyambut Bulan Ramadhan yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah SAW adalah dengan berpuasa di Bulan Sya'ban bukan dengan mengunjungi tempat pemandian umum atau ziarah makam seperti yang dilakukan oleh masyarakat sekarang ini.

Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi SAW belum pernah berpuasa yang begitu banyak selain di Bulan Sya'ban sehingga Aisyah mengira Rasulullah ini berpuasa sebulan penuh.

Berpuasa di Bulan Sya'ban ini merupakan persiapan yang kita butuhkan dalam menyambut Bulan Ramadhan. Jangan sampai kita ketika memasuki Bulan Ramadhan kita mendadak lemas, sakit perut, dan sebagainya.
Waktu yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk beribadah semaksimal mungkin karena Allah melipatgandakan pahala di Bulan Ramadhan hanya kita pergunakan untuk tidur.

Tujuan kita berpuasa di Bulan Ramadhan ini adalah kita mendapatkan derajat takwa dihadapan Allah SWT.

Kunci untuk mencapai derajat ketakwaan adalah sikap waspada dan hati2 salah satunya seperti yang disampaikan oleh Umar Bin Khattab ketika bertanya sahabat beliau yaitu Ubay bin Ka'ab mengenai takwa.
Umar bertanya kepada Ubay, "wahai Ubay apakah Takwa itu?".
Ubay menjawab, "apakah Anda tidak pernah berjalan diatas jalanan berduri?". Umar menjawab, "Ya, saya sangat waspada dan bersungguh2 menyelamatkan diri dari duri tersebut".
Dan Ubay berkata itulah Takwa.
Dengan adanya duri2 yang tajam yang akan menghambat kita menuju ketakwaan, kita perlu berhati2.

Seorang Ulama yang bernama Syeikh Abdullah Nasih 'Ulwan mengatakan, ada beberapa jalan untuk menggapai sifat2 Ruhniyatut agar kita selalu sempurna yaitu: Mu'ahadah, Muroqobah, Muhasabah, Mu'aqabah dan Mujahadah.

1. Mu'ahadah (Mengikrarkan Perjanjian)

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah mutlak untuk beribadah kepada Allah. Tentu ketika kita mengetahui Allah menciptakan kita, kita dengan senang hati dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintahkan Allah tersebut.

2. Muroqobah

Muroqobah berarti merasakan keberadaan Allah SWT (merasa diawasi). Ketika kita melakukan sesuatu hal kebaikan maka kita meyakini bahwa Allah menyaksikan apa yang kita perbuat dan akan memberikan janji terhadap apa yang kita lakukan maka kita akan mempunyai niat yang sungguh2 terhadap apa yang kita kerjakan itu bukan atas perhatian orang lain (Riya').
Dan begitupula jika ada sesuatu yang itu menjadi larangan Allah dengan kita menyadari bahwa Allah selalu bersama kita, makan kita akan meninggalkan apa yang menjadi larangan-Nya tersebut.

3. Muhasabah (Introspeksi Diri)

Firman Allah dalam Surat Al Hasyr:18, "Wahai orang2 yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (yaitu Hari Akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengertahui apa yang kalian kerjakan".

4. Mu'aqabah (Pemberian Sanksi)

Ketika Allah telah mewajibkan kita suatu ibadah yang wajib kita kerjakan, tentu akan ada sanksi yang akan kita terima bila kita tinggalkan. Dengan kita takut terhadap apa yang akan dilimpahkan kepada kita apabila kita tinggalkan tentu kita akan bersungguh-sungguh apa yang kita kerjakan tersebut. Dan kita akan mengalihkan perhatian (fokus) kepada sesuatu yang kita kerjakan tersebut walaupun ada sesuatu yang lain yang akan kita kerjakan.

Seperti contoh ketika Umar Bin Khattab pergi mengurus kebunnya. Ketika keasikan mengurusi kebun beliau, dan setelah selesai dengan aktivitasnya di kebun tersebut, Umar mendapati 2 orang telah selesai melaksanakan Shalat Ashar. Maka Umar berkata, "Aku pergi hanya untuk sebuah kebun, aku pulang orang2 sudah Shalat Ashar. Kini kebunku kujadikan shadaqah bagi orang2 miskin". Beliau sangat menyesal telah meninggalkan Shalat Ashar hanya mengurusi kebunnya yang dimilikinya.

Ini akan menjadikan kita lebih termotivasi dan lebih semangat lagi untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

5. Mujahadah (Memaksimalkan Apa Yang Kita Lakukan)

Makna Mujahadah adalah apabila seseorang beriman santai, cinta dunia dan tidak melaksanakan amalan2 Sunnah, serta ketaatan yang lainnya tepat pada waktunya maka ia akan memaksakan diri melakukan amal2 yang Sunnah yang lebih banyak yang sebelumnya belum pernah ia lakukan.




Dengarkan atau download Khutbah ini selengkapnya dalam format audio .mp3 disini: http://po.st/kugCgj

Apabila Anda membutuhkan akun 4shared untuk mendengarkan atau mengunduh file diatas, Anda bisa mempergunakan akun ini:
Username: akun_umum
password: rahmatmiftahulhabib

Suasana Shalat Jum'at di Masjid Jami' Karangkajen: http://yfrog.com/mnnqgwctj

Untuk konsultasi, bisa hubungi via FB Sang Khatib: http://facebook.com/uunriftaka.deviroyyan