Advertisement
WongIndonesia

Video Pindad Pandur II 8x8 105mm 30mm dan 12.7mm

Sep 18th, 2017
149
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 5.43 KB | None | 0 0
  1. =============================
  2. Meriam 105mm CT-CV 105mm/L51
  3. =============================
  4. Sejak tiba di Indonesia pada 11 September lalu, empat unit panser Pandur II 8×8 dari Ceko, dibawa ke fasilitas PT Pindad di Bandung. Keempat ranpur besutan Excalibur Army ini menjalani proses instalasi kubah senjata dan pengecetan, maklum saat tiba Pandur II 8×8 masih berwarna hijau polos, dan karena akan diikutkan dalam defile HUT TNI Ke-72 di Cilegon, Pandur II 8×8 kini sudah di cat dengan loreng hijau ranpur TNI AD. Dan hari ini (18/9), dalam kunjungan singkatnya ke PT Pindad, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu turut melihat dari dekat calon alutsista untuk Kavaleri dan Infanteri Mekanis tersebut.
  5.  
  6. Dari keempat unit Pandur II 8×8, varian FSV (Fire Support Vehicle) yang sudah dalam kondisi kubah (turret) terpasang. Foto-foto di artikel ini dapat memperjelas seperti apa kubah meriam pada Pandur II 8×8 FSV yang non amfibi ini. Pandur II 8×8 FSV yang ada di Indonesia menggunakan meriam CT-CV 105 mm produksi CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense) Belgia.
  7.  
  8. Lebih detail tentang kubah CMI CT-CV 105 mm, jenis laras yang digunakan adalah tipe L51 dengan panjang 5.545 mm. Desain tekanan laras mencapai 120 persen dari gun pressure pada meriam 105 mm klasik. Secara umum, di dalam kubah terdapat dua awak, sehingga proses pengisian amunisi menggunakan cara autoloader. Operasi kubah dapat digerakkan secara secara elektrik dan mekanik. Laras meriam kaliber 105 mm smoothbore dapat menembakkan berbagai jenis amunisi (termasuk jenis APFDS) dengan jarak tembak efektif 1.500 meter. Laras juga dibekali bore evacuator dan dilapisi thermal jacket. Untuk olah geraknya, laras punya sudut elevasi maksimum 42 derajat hingga -6 derajat. Tentu saja dengan sudut putar kubah 360 derajat.
  9.  
  10. Kubah meriam CT-CV 105 mm dibekali turret stabilized system dengan gyro stabilizer dan firing control system yang mengadopsi komputer balistik. Untuk mengnci sasaran, gunner dibantu dengan auto target locking system. Memudahkan dalam olah pertempuran, juga ada pemilihan sasaran secara otomatis lewat hunter killer system. Bahkan ada bekal IFF (Identification Friend or Foe).
  11.  
  12. Disamping kiri laras meriam bisa dipasangi senapan mesin sedang coaxial kaliber 7,62 mm atau SMB (Senapan Mesin Berat) kaliber 12,7 mm. Di bagian atas tengah kubah, ada lagi senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm. Untuk proteksi, kubah dilengkapi pelontar granat asap kaliber 40 mm (4 buah di kanan dan 4 buah di kiri).
  13.  
  14. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras CT-CV 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter. Falarick 105 mampu membawa hulu ledak tandem hollow charge. Rudal seberat 25,2 kg ini dipandu dengan sistem semi otomatis lewat laser beam. (Haryo Adjie)
  15.  
  16. =========================
  17. Meriam 30mm ARES UT-30MK2
  18. =========================
  19. Seperti telah disebutkan di berita sebelumnya, keempat Pandur II 8×8 yang telah tiba di Indonesia terdiri dari dua unit Pandur II 8×8 amfibi (IFV) dengan SMB (Senapan Mesin Berat) RCWS 12,7 mm, satu unit Pandur II 8×8 non amfibi (IFV/Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon RCWS (Remote Control Weapon System) Ares 30 mm, dan satu unit Pandur II 8×8 varian FSV (Fire Support Vehicle) dengan meriam Cockerill 105 mm.
  20.  
  21. Terkhusus untuk Pandur II 8×8 IFV dengan kanon RCWS 30 mm, ranpur tersebut nantinya akan menjadi arsenal persenjataan Batalyon Infanteri Mekanis. Dan lebih detail, sumber Indomiliter.com menyebut jenis kanon yang digunakan adalah tipe UT30MK2 buatan Ares Aeroespacial and Defense, manufaktur persenjataan dari Brasil.
  22.  
  23. Dikutip dari factsheet yang dirilis pihak manufaktur, UT30MK2 sudah mengusung fully integrated Battlefield Management System (BMS) desain kubah modular, sehingga UT30MK2 dapat dipasangkan beragam sistem senjata dan perangkat elektro optik tambahan.
  24.  
  25. UTMK30MK2 mengusung basis kanon Orbital ATK Mk 44 Bushmaster ABM (Air Burst Munition) kaliber 30 mm sebagai senjata utama, sementara disisi laras 30 mm terdapat senapan mesin 7,62 coaxial. Jika kocek user cukup, sudah tersedia modul untuk dipasangi ATGM (Anti-Tank Guided Missiles). Sebagai kanon RCWS modern, di sistem kubah sudah disematkan Laser Warning System (LWS) and optional Smoke Grenade Launcher System (SGL).
  26.  
  27. Dengan teknologi dual-axis stabilized, UT30MK2 dirancang mampu melakukan tembakkan secara efektif dalam kondisi kendaraan sedang melaju. Dan yang lebih unik, desain kubah dapat di setting tanpa awak (unmanned) ke dengan awak (manned), begitu pun sebaliknya, disesuaikan dengan kebutuhan operasi, dimana kesemua subsistem disebut-sebut saling identik.
  28.  
  29. Desain modular tak melulu pada penambahan perangkat penjejak dan senjata, namun lapisan pelindung pada kubah juga dapat ditambahkan dengan model Modular ballistic protection (STANAG 4569 Level 2, 3,4 or 6), sudah barang tentu level STANAG yang digunakan akan berimbas kepada bobot kubah itu sendiri.
  30.  
  31. Selain dipasang pada Pandur II 8×8, UT30MK2 sudah banyak digunakan pada beragam ranpur di luar negeri. Contohnya M113 A2 Filipina mendapat upgrade menjadi IFV dengan pemasangan kubah RCWS UT30, namun kanon yang digunakan adalah Bushmaster kaliber 25 mm. Sementara dari selatan Indonesia, Australia merilis ranpur Sentinel II Land 400 8×8 juga dengan UT30MK2 Bushmaster 30 mm. Namun UT30MK2 yang digunakan Australia dan Filpina dipasok oleh Elbit Land Systems.
  32.  
  33. Sumber : Indomiliter
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement