Jalmi Biasa on Keputusan Kontroversi Seorang WASIT

Semua orang di DUNIA (bukan hanya di Indonesia) pasti bertanya mengapa wasit tidak dikenai sanksi ketika mengambil keputusan yang tidak tepat hingga mengakibatkan kerugian yang fatal terhadap salah satu pihak atau tim.

Sebetulnya wasit yang ada merupakan wasit terbaik yang mampu disediakan oleh pengelola sebuah Kompetisi atau Liga. Jumlah wasit terbaik di Dunia pun sangat sedikit bahkan diantaranya pasti pernah mengambil keputusan kontroversial.

Lalu, apa yang dilakukan pihak federasi atas keputusan wasit yang sangat kontroversial?
Jawabannya adalah "mungkin" akan dikenai sanksi sementara. Kemudian wasit akan kembali bertugas setelah beberapa saat (melewati beberapa pertandingan).

Apakah wasit tersebut akan diberhentikan secara permanen?
Jawabannya hampir tidak mungkin.

Mengapa federasi seakan2 tidak bisa melakukan apa2 terhadap wasit? apakah wasit memiliki immunitas?
Federasi tidak memberikan immunitas istimewa kepada wasit, melainkan keadaan yang menyebabkan terjadinya immunitas itu sendiri. Dalam hal ini Federasi akan menganalisa resiko, jika salah satu wasit mengambil keputusan yang buruk apakah perlu wasit tersebut digantikan oleh wasit (Rookie/Newbie)? Seberapa buruk kemungkinan yang terjadi apabila wasit yang kurang berpengalaman bertugas memimpin sebuah pertandingan penting? Apabila hasil analisa resiko tersebut tidak berpihak pada wasit Rookie maka sudah jelas wasit yang berpengalaman akan mendapatkan tanggungjawab memimpin sebuah pertandingan lagi, walaupun tidak lama sebelumnyya wasit berpengalaman tersebut sudah mengambil keputusan kontroversial. (Cerita sedih bukan?) Tapi memang benar begitu kenyataannya.

Perlu sidikit diketahui juga dari sudut pandang wasit itu sendiri.
Tidak banyak orang menginginkan berprofesi sebagai wasit (karena apa? teuing atuh),
Parameter wasit yang baik yaitu mampu mengambil Seribu keputusan yang tepat dalam pertandingan  selama 2x 45 menit dan berlari selama itu tanpa henti dari ujung ke ujung lapangan Mengbal. (Masih cetek keneh?).
Wasit juga harus memiliki Mental Titanium Carbon untuk menghadapi semua intimindasi dan teriakan para supporter dalam sebuah pertandingan yang Bertegangan Tinggi dan Tekanan Tinggi. (Ampun kang ampun...)

Jadi Perlu diingat bahwa tugas dan tanggungjawab sebuah tim pun bukan hanya besiap diri untuk menaklukan lawan dan hanya memikirkan taktik, tetapi perlu bersiap diri pula untuk menghadapi kemungkinan seorang pemimpin pertandingan akan mengambil keputusan kontroversial, bagaimana sebuah tim tidak akan terganggu secara mental dan selalu siap dengan apa yang akan terjadi dilapangan. (Komo deui lamun bobotoh teu bisa minuhan stadion pas di pertandingan Tandang, kudu siap maneh SIB! Ulah kawas kamari2 geus dipinuhan masih keneh remis. Heureuy ah. saetik)

Mudah2an komentar yang panjang ini bisa sedikit memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa kenyataan dunia sepak bola atau bahkan olah raga tidak selalu sesuai harapan, Intinya lihat diri kita sendiri apakah kita sudah proffesional, kerja keras, dan berintegritas? Jika belum, akan jauh lebih mudah jika kita berusaha memperbaiki diri dari pada orang lain.

Hidup PERSIB! Taun Hareup JUARA DEUI!