Draft 10

[center]Male Student No. 1
HP : 8,75 #SHOICHIPANTANGMODYAR | Zona : 7 | Post #6 | Jarak Tempuh : 81 + [roll]1d30[/roll] | [b]Jitte[/b] | Target :  | KS :  | AP : [/center]
[hr] [/hr]

Godaan kematian tak pernah sekuat ini sebelumnya dimata pemuda Kaneko. Paling tidak kalau keadaannya tak segila ini ia pasti tak akan memikirkan perkara itu sama sekali. Dikeadaan lain, dengan kondisinya yang masih sehat, tubuh yang utuh tanpa hiasan luka dimana-dimana. Disaat ia masih bisa menjahili murid-murid Nagayama. Masih bisa meminjam catatan Eita kalau ia ketiduran dikelas, menggoda Moko yang selalu pasang persona gadis anggun dimata orang lain padahal kata itu tak sedikit pun bisa mendeskripsikan si anak perempuan.

Ada senyum getir terulas diwajahnya. Disela nafas yang tersenggal dengan bibir yang masih mengeluarkan cairan merah pekat. Rasanya, dari ujung kepala sampai kakinya sedang berlomba menjadi yang paling banyak bisa mengeluarkan likuid itu dari tubuhnya. Dan memang nyatanya Shoichi belum pernah berdarah sebanyak ini.

Wajar rasanya kalau ia sendiri mulai meragukan kesanggupannya untuk bertahan. Ditengah suhu beku yang mulai kembali dan segala ketidakpastian nasib yang akan ditemuinya, Shoichi mulai kehilangan harapannya. Harapan bahwa ia masih punya cukup waktu untuk menemui Eita serta Moko. Setidaknya melihat keadaan mereka dengan mata kepala sendiri. Tapi ia juga masih terlalu keras kepala untuk menyerah. Tidak, tidak bisa sekarang saat ia sudah bertahan sejauh ini.

"Bakata.... Monyan... Kita pasti ketemu... Harus ketemu." Karena ia tak mau menyesal nantinya.