Envy

I envy your friends. I envy everyone around you. In fact, I envy your sister's boyfriend for he can see you in your place.

I'm so childish, right? Berharap dilahirkan sedikit lebih lambat agar bisa menjalin hubungan denganmu, berbincang denganmu, dan bahkan menemuimu juga. Entahlah, belakangan ini aku merasa hampa dan pikiranku pun terasa tak menentu. I never felt this way before in my entire life.

I have a confession to make. Setiap kali kamu membicarakan soal cowok lain or this woke kid in particular, aku merasakan campuran perasaan yang tidak bisa kujelaskan. Marah, cemburu, kesal, bahagia, dan bahkan rasa sedih. Namun, apa boleh dikata. Berbagai macam faktor membuatku takbisa mendekatimu lebih jauh dari ini.

Ya, I still can't let go of this feeling and it makes me an even horrible person as days goes by. Ingin rasanya aku bisa kembali ke beberapa bulan yang lalu dan sedikit menahan diri saat melihat dirimu agar hal seperti ini tak terjadi. Sayangnya, aku tidak bisa dan pada akhirnya aku terjebak dalam perasaan ini. The feeling of unable to let go someone I love.

I'm sorry I dragged you to this problem with me.