rootplg3544

NTH Loadbalancing 100% Sukses

Oct 28th, 2018
375
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 2.64 KB | None | 0 0
  1. Konfigurasi NTH Loadbalancing 100% Sukses (4Mbps + 2 Mbps = 6 Mbps) (LB Part 3)
  2. Setelah membaca dan memahami arti dari Load Balancing di aritkel sebelumnya, dan mengetahui Kelebihan dan Kekurangan NTH vs PCC Load Balancing, sekarang saatnya menerapkan Load Balancing di Mikrotik anda.
  3.  
  4. Berikut adalah skema jaringan yang diterapkan untuk Loadbalancing ini
  5.  
  6. ISP1 = 192.168.1.1/24
  7. ISP2 = 192.168.2.1/24
  8. LOCAL = 10.10.10.0/24
  9.  
  10. Pengaturan nama interface untuk memudahkan dalam mengelola jaringan.
  11.  
  12. /interface
  13. set name=ISP1 ether1
  14. set name=ISP2 ether2
  15. set name=LOCAL ether3
  16.  
  17.  
  18. Konfigurasi IP Address di Mikrotik
  19.  
  20. /ip address
  21. add address=192.168.1.2/24 interface=ISP1
  22. add address=192.168.2.2/24 interface=ISP2
  23. add address=10.10.10.1/24 interface=LOCAL
  24.  
  25.  
  26. Konfigurasi DNS Server menggunakan DNS Google. Silakan gunakan DNS yang diberikan ISP masing-masing
  27.  
  28. /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes max-udp-packet-size=512 cache-size=5000
  29.  
  30.  
  31. Pengaturan disisi Mangle untuk NTH Loadbalancing, dan ini merupakan bagian yang terpenting untuk kesuksesan NTH Loadbalancing
  32.  
  33. /ip firewall mangle
  34. add chain=prerouting in-interface=LOCAL connection-state=new nth=2,1 action=mark-connection new-connection-mark=Koneksi1 passthrough=yes
  35. add chain=prerouting in-interface=LOCAL connection-mark=Koneksi1 action=mark-routing new-routing-mark=Koneksi1 passthrough=no
  36. add chain=prerouting in-interface=LOCAL connection-state=new nth=2,2 action=mark-connection new-connection-mark=Koneksi2 passthrough=yes
  37. add chain=prerouting in-interface=LOCAL connection-mark=Koneksi2 action=mark-routing new-routing-mark=Koneksi2 passthrough=no
  38.  
  39. Pengaturan Gateway dan pastikan Routing mark sesuai dengan IP Gateway masing-masing...
  40.  
  41. /ip route
  42. add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=Koneksi1
  43. add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.2.1 scope=255 target-scope=10 routing-mark=Koneksi2
  44.  
  45. Langkah terakhir konfigurasi NAT
  46.  
  47. /ip firewall nat
  48. add chain=srcnat connection-mark=Koneksi1 action=masquerade out-interface=ISP1 disabled=no
  49. add chain=srcnat connection-mark=Koneksi2 action=masquerade out-interface=ISP2 disabled=no
  50.  
  51.  
  52. Catatan:
  53. Tidak disarankan untuk copy paste script karena biasanya sering mengalami kegagalan
  54. Sebaiknya di lakukan langkah perlangkah, yaitu ISP1 dulu dikonfigurasi dan setelah jalan kemudian konfigurasi ISP2
  55. Konfigurasi ini sudah di ujicoba dan berjalan dengan normal dan belum ada masalah sampai saat tulisan ini dibuat
  56. Konfigurasi diterapakan menggunakan ISP yang berbeda, dan Bandwidth yang tidak sama
  57. Referensi dan artikel lengkap bisa dibaca di blog aacable.wordpress.com
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment