Guest User

Untitled

a guest
Aug 10th, 2018
93
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 7.42 KB | None | 0 0
  1. Kaderisasi
  2.  
  3. Kaderisasi bukan kata yang asing lagi, kata ini sudah dipakai bahkan dari awal tahun 1900an. Kegiatan ini diawali dengan niat yang sangat mulia, yaitu membuat orang yang sedang dikaderisasi memilik pandangan yang lebih luas dan lebih peka terhadap sekitarnya. Saya pernah mengalami proses ini, proses sebagai orang yang dikaderisasi dan yang mengkaderisasi. Saya merasa ada banyak hal yang aneh dalam sistem kaderisasi ini. Hal yang paling mengejutkan saya adalah pada saat menjadi orang yang diakderisasi hampir semua mengatakan bahwa ini salah dan itu salah, tapi setelah mereka mengkaderisasi, "ini salah dan itu salah" yang mereka yakini malah mereka lakukan. Saya benar2 kelabakan dengan makhluk yang disebut manusia ini, mereka merasa pintar namun pada kenyataannya tidak sehebat itu.
  4.  
  5. Saya memang bukan lulusan Psikologi tapi saya yakin tidak harus menjadi lulusan Psikologi untuk memahami psikologis orang. Sejak kecil saya dapat melihat karakter manusia melalui wajahnya, begitu juga perubahan karakter orang2 disekitar saya. Terserah anda mau percaya atau tidak, saya juga tidak percaya 100% dengan penglihatan saya karena saya bukan Tuhan.Apa yang saya lihat dari sistem kaderisasi belakangan ini cukup mengecewakan. Saya hanya melihat seseorang menjadi sangat berambisi untuk mengembangkan softskill bukan karakter. Saya tau anda butuh softskill untuk mencari kerja, tapi tolong bedakan kebutuhan memajukan suatu bangsa dengan memajukan kantong anda, itu 2 hal yang sangat berbeda. Softskill berguna untuk merealisasikan apa yang anda inginkan, sangat menyenangkan memiliki softskill yang baik, jika anda ingin ini itu anda dapat mengendalikan orang2 di sekitar anda untuk membantu anda melakukan hal tersebut, contohnya seperti korupsi. Karakter pada era ini tidak akan memberikan prestige yang tinggi kepada anda, tapi bangsa ini membutuhkan pemimpin yang berkarakter. Saya akui pemimpin tidak akan baik tanpa memiliki softskill.
  6.  
  7. Konteks yang kita bicarakan saat ini adalah bagaimana kita dapat membuat generasi penerus bangsa menjadi pemimpin yang baik. Seperti yang saya katakan, kita membutuhkan pemimpin berkarakter, namun tanpa softskill dia belum menjadi pemimpin yang baik.Pemberian materi seperti sistem kaderisasi menurut saya salah satu tujuannya adalah menciptakan pemimpin-pemimpin yang baik, jika baik berarti memiliki karakter dan softskill yang baik. Walaupun seorang pemimpin membutuhkan karakter dan softskill, cara penanamannya tidak boleh salah. Karakter harus ditanamkan terlebih dahulu sebelum menanamkan softskill kepada seseorang. Analogi yang biasa saya pakai seperti ini. Saya menggambarkan karakter yang kurang baik dengan anak kecil berumur 5 tahun dan softskill itu senjata nuklir, walaupun menurut saya softskill ini lebih mematikan dibandingkan senjata nuklir. Coba anda bayangkan, jika anak kecil berumur 5 tahun diberikan pemahaman tentang pemakaian senjata nuklir dengan benar, apakah akan berdampak baik?
  8. Namun yang kebanyakan terjadi paradigma seseorang tentang kedewasaan tetap pada umur meskipun mereka sering mengatakan "dewasa itu bukan berdasarkan umur". Saya juga ragu semua mahasiswa yang lulus dari universitas bahkan universitas ternama sekalipun sudah dewasa. Mohon maaf jika merasa terhina, Namun saya belum melihat mereka cukup berkarakter karena orang korupsi tidak berkurang setelah beribu2 mahasiswa lulus.
  9. Bagaimana cara menanamkan karakter yang baik? ini pertanyaan yang cukup sulit, karena membentuk karakter memang sangat sulit.Sulitnya membentuk karakter orang membuat orang-orang yang berniat baik membuat kaderisasi melalui jalan pintas. Sebenarnya bukan melalu jalan pintas, "tapi karena orang-orang yang berniat baik itu tidak memiliki karakter yang mereka ingin turunkan sehingga mereka tidak mempunyai metode penanamannya". Kalimat tadi saya beri kutip karena kebanyakan orang tidak mau mengerti kalimat itu. Anda tidak akan bisa mengajarkan seseorang untuk peduli dengan orang lain jika anda sendiri hanya bisa menyuruh orang lain untuk peduli. Saya punya pengalaman yang menarik, saya menemukan code suatu program kecil yang cukup menarik untuk saya. Langkah pertama yang saya lakukan untuk membuat program itu adalah memahami logika pemrograman tersebut, setelah 30 menit saya sudah benar2 mengerti cara program itu bekerja. Namun saat mencoba mengetik kata2 untuk membuat program tersebut, saya sangat terkejut. Saya benar2 kebingungan apa yang harus diketik walaupun sudah benar2 mengerti cara membuat program tersebut. Hal yang sama dapat ditemukan dalam pemahaman karakter, 30 menit saja saya dapat membuat anda mengerti apa itu kejujuran dan bagaimana perbuatan jujur itu, tapi saya yakin anda belum tentu langsung dapat berkata jujur kepada setiap orang setelah itu.
  10.  
  11. Saat ini, setau saya hampir seluruh universitas melakukan program kaderisasi. Pembahasan kaderisasi mahasiswa cukup menarik karena disinilah bagaimana calon penerus bangsa dididik. Kita sama2 tau bahwa sebelum menjadi mahasiswa mereka adalah siswa SMA atau SMK. Sangat menggelikan dalam 1 minggu pertama mereka menjadi mahasiswa sudah diberikan pandangan bahwa mereka adalah satu-satunya orang yang dapat membuat bangsa ini lebih baik padahal 1 minggu yang lalu mereka hanyalah anak-anak yang baru memulai hidup baru. Memberi motivasipun ada batasannya, layaknya bibit padi unggul tidak akan menjadi padi yang berkualitas hanya dengan memberikan pupuk yang banyak dalam 1 minggu. Membentak atau menggunakan nada tinggi bukan pilihan yang tepat untuk sekarang, karena kaderisasi seharusnya disuasanakan seperti apa yang akan mereka rasakan setelah kaderisasi. Pada tahun 1900an mungkin cara ini akan lebih baik karena lingkungan pada saat itu sangat keras tidak seperti sekarang. Karena jika anda membuat kaderisasi yang sangat berbeda dengan apa yang mereka rasakan sehari2, mereka pasti akan menganggap anda hanya berakting. Apakah anda sedang mengkaderisasi mereka untuk menjadi seorang aktor atau aktris?
  12.  
  13. Inti dari kaderisasi adalah memberikan apa yang anda punya dan menggambarkan kenyataan yang anda ketahui. Anda tidak mungkin dapat memberikan mereka uang 10 ribu jika hanya memiliki seribu rupiah. Saya suka bertanya2 mengapa kebanyakan kaderisasi dibeberapa institusi dilakukan oleh anggota paling muda disaat mereka belum memiliki banyak pengalaman?ini sungguh tidak masuk akal. Apakah anda akan merekrut dosen Sipil S1 tepat setelah dia lulus teknik sipil S1?
  14. Kawan, jangan anggap kaderisasi sebagai pemenuhan tugas atau suatu kewajiban yang tidak bisa dielakkan. Kaderisasi ini sama mulianya dengan anda membesarkan anak sendiri, mengajar mahasiswa, atau memberi contoh kepada adik kandung anda. Tolong pikirkan masa depan orang2 yang sedang anda kaderisasi sebelum mengambil keputusan dalam memilih metode. Layaknya anda memanaskan besi jika terlalu panas maka besi itu akan menjadi sampah, seperti anda memanaskan mesin akan hancur jika terlalu panas, dan seperti lampu akan pecah jika anda berikan tegangan terlalu tinggi. Memang memalukan untuk mengakui sedikitnya karakter yang kita miliki untuk diturunkan kepada adik-adik kita, tapi itu lebih baik daripada kita memberikan sesuatu yang tidak kita ketahui.Kesimpulannya, lebih baik anda ubah niat baik dari membuat kaderisasi menjadi membentuk diri anda sebelum membentuk orang lain. Jika anda tetap ingin memaksakan membuat kaderisasi, silahkan tapi anda harus siap menanggung tanggung jawab jika anda sudah membuat calon penerus bangsa yang berambisi mengembangkan softskill tanpa karakter.
  15.  
  16. Semoga tulisan saya dapat bermanfaat bagi anda.
Add Comment
Please, Sign In to add comment