Advertisement
Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- [i]Insert a dialogue with an extra named @[Alsace Hastings] here, currently a victim of Manticore's sweet caresses[/i].
- [color=gray]"Apa sih maksudmu?"[/color]
- "[i]Wrong question, garbo. I can't answer that,[/i]" kekehnya selagi mengisap batang rokok yang terselip di antara jemari. Butuh [i]hints[/i] biar mukanya tidak kusut-kusut banget memikirkan yang tidak-tidak? Ia agak kasihan melihat muka figuran yang kayaknya habis terkena musibah, jelek, masih hidup pula, maka ia menghela kalimatnya bersama dengan bibir rona merah yang mulai melengkung estetik bak senyum Glasgow. "[i]Try asking what I do not want 'stead. That, I might be able to answer.[/i]"
- [i]Not another daily bull's eye rodeo from the monster[/i], benaknya sudah kebanyakan juling memutar mata, [i]Not another smell of blood. Not another sweat and tears and all those moist that would cost you too much Kleenex anyway.[/i]
- Napasnya terhela heran.
- Ia memutar mata melihat si bocah bakar-bakaran sulur lagi. [i]Gotcha[/i]. Salome tahu ia jelas butuh waktu untuk berpikir cara mengobrak-abrik bocah di depannya.
- Tetapi tidak sekarang. [i]Setting[/i]nya jelas tidak cocok. Ia bahkan mendengar suara [i]satyr[/i] mulai berisik mengabarkan bahwa perkemahan kini lagi jadi lautan api. Hal terakhir yang ia butuhkan adalah bau asap dan hangus yang semakin menjadi belantara di perkemahan. Ia menatap lurus-lurus si sok jago pirang itu dan menjulurkan lidahnya kelewat kasual.
- "[i]I'll see you later[/i]."
- [i]—maybe with a spite or two.[/i]
- Adegan-adegan setelahnya—omong kosong si anak Ares yang hobi klenik, kabut memekat, jerit-jerit norak—semacam sesuatu yang harusnya kamu [i]cut[/i] dari tayangan. [i]Titik[/i].
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement