Advertisement
Guest User

Untitled

a guest
Dec 13th, 2018
75
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 12.35 KB | None | 0 0
  1. Praktikum 8
  2. Pemrograman Shell
  3.  
  4.  
  5. Prosedur:
  6. 1. Buka Sistem Operasi Linux
  7. 2. Login sebagai user
  8. 3. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan.
  9.  
  10.  
  11. a. Percobaan 1 : Profile
  12. 1. File .bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah hidden file, sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada instruksi ls.
  13. $ ls –a
  14. $ more .bash_profile
  15.  
  16. 2. File .bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi
  17. $ cat .bash_logout
  18.  
  19.  
  20. b. Percobaan 2 : Menggunakan Featury History Bash
  21. 1. Bash shell menyimpan ”history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.
  22. 2. Berikutnya, berikan Bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.
  23. $ cd
  24. $ ls –l /etc
  25.  
  26. $ ls –l
  27.  
  28. $ whoami
  29. $ who
  30.  
  31. 3. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah dimasukkan.
  32. $ history
  33.  
  34. 4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan Panah Atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunkaan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukkan kunci ! diikuti nomor perintah.
  35. $ !<Nomor Perintah> Contoh : !780
  36.  
  37. 5. Anda dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls –l /etc yang sebelumnya digunakan.
  38. $ !?etc?
  39.  
  40. 6. Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls –l /etc yang kedua dan bukan !?etc?
  41. $ history
  42.  
  43. 7. Apabila string tidka ditemukan pada perintha history maka akan terdapat pesan error.
  44. $ !?wombat99?
  45. 8. Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila Anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.
  46. $ !who
  47. $ !whoa
  48.  
  49. 9. Anda bisa menggantikant string pada perintah history, terutama pada perintah yang panjang. Misalnya ketik cat /bin/bash | strings | grep shell | less dan tekan Enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata ”shell”. Untuk keluar tekan q. Jika ingin menampilkan kata ”alias”, maka Anda tidak perlu mengetik perintah yang panjang lagi, tetapi cukup ketik ^shell^alias^ dan tekan Enter maka akan menggantikan kata ”shell” dengan ”alias”.
  50. $ cat /bin/bash | strings | grep shell | less
  51.  
  52. $ ^shell^alias^
  53.  
  54. c. Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash
  55. 1. Pindah ke command line terminal (tty2) dengan menekan Ctrl+Alt+F2 dan login ke terminal sebagai user. Bash shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory.
  56. $ cd
  57.  
  58. 2. Lihat beberapa baris pada file .bash_history dengan ketik tail .bash_history dan tekan Enter. File ini bukan file yang up to date.
  59. $ tail .bash_history
  60.  
  61. 3. Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.
  62. $ history
  63. 4. Ketik perintah berikut
  64. $ echo „Ini perintah saya‟
  65. 5. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ‟Ini perintah saya‟ akan berada pada baris terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat pada file .bash_history.
  66. $ history
  67. $ tail .bash_history
  68.  
  69. 6. Ketik history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q
  70. $ history|less
  71.  
  72. 7. Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini
  73. $ wc –l .bash_history
  74. 1000 .bash_history
  75. 8. Output menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variable HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut
  76. $ set|grep HISTSIZE
  77. 9. Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variable HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.
  78. $ echo „HISTSIZE=5000‟ >> .bashrc
  79. 10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.
  80. $ set|grep HISTSIZE
  81. 11. Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.
  82. 12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file
  83. .bashrc
  84. $ echo „HISTCONTROL=ignoredups‟ >> .bashrc
  85. 13. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perhatikan berapa kali history muncul.
  86.  
  87. d. Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell
  88. 1. Prompt Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik
  89. PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam HH:MM:SS
  90. $ PS1=‟\t:‟
  91. 2. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut
  92. $ PS1=‟\t:‟
  93. 3. Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan hanya nama direktory. Jika current directory adalah home directory, maka tampil prompt ~:
  94. $ PS1=‟\w:‟
  95. 4. Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:
  96. $ cd /usr/sbin
  97. 5. Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:
  98. $ PS1=‟\W:‟
  99. 6. Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.
  100. $ echo ‟Hello
  101. >‟
  102. 7. Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut:
  103. $ PS2=‟Selesai memasukkan perintah Anda:‟
  104. 8. Kemudian ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.
  105. $ echo ‟Hello
  106. Selesai memasukkan perintah Anda:‟
  107. 9. Prompt BASH dapat ditampilkan berwar na dengan melakukan setting colorsetting string . Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :
  108. $ PS1=‟\033[0;34m\w\$ \033[0;37m‟
  109. 10. Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut :
  110. $ PS1=‟\033[0;31m\w\$ \033[0;37m‟
  111. 30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.
  112. 11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut :
  113. $ PS1=‟\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m‟
  114. 12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untukcmenampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :
  115. $ PS1=‟\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m‟
  116. 13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut:
  117. $ PS1=‟\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m‟
  118. 14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah berikut:
  119. $ PS1=‟\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m‟
  120.  
  121. e. Percobaan 5 : Menambahkan Otomatisasi ke Prompt Shell
  122. 1. Pastikan Anda berada di home directory
  123. $ cd ~
  124. 2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.
  125. $ echo ‟sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list‟ > ~/sorter
  126. 3. Buatlah file skrip diatas menjadi file executable
  127. $ chmod +x sorter
  128. 4. Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.
  129. $ PROMPT_COMMAND=~/sorter
  130. 5. Ketikkan echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John Smith:13001’ aka h ditambahkan.
  131. $ echo ‟John Smith:13001‟>>list
  132. 6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada saat ini, file mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.
  133. $ cat list
  134. 7. Masukkan bebe rapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter.
  135. $ echo ‟Anita:13002‟>>list
  136. $ echo ‟Samantha:13003‟>>list
  137. $ echo ‟Patrik:13004‟>>list
  138. $ echo ‟Sponse Bob:13005‟>>list
  139. $ echo ‟Lisa:13006‟>>list
  140. $ echo ‟Squid:13007‟>>list
  141. Apabila Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, Anda tidak perlu menambahkan variable PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. Bila Anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variable PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau log out dan login kembali.
  142. $ PROMPT_COMMAND=
  143. f. Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan menjalankannya
  144. 1. Membuat file p1.sh
  145. $ vi p1.sh
  146. echo “Program bash Script”
  147. 2. Mengubah program menjadi executable
  148. $ ls –l p1.sh
  149. $ chmod +x p1.sh
  150. $ ls –l p1.sh
  151. 3. Menjalankan script
  152. $ bash p1.sh
  153. $ sh p1.sh
  154. $ . p1.sh
  155. $ ./p1.sh
  156. 4. Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash. Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut
  157. $ vi p1.sh
  158. #!/bin/bash
  159. echo “Program bash script”
  160. 5. Buatlah file p2.sh
  161. $ vi p2.sh #!/bin/bash
  162. echo “Program 2 bash script”
  163. 6. Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;
  164. $ cat p1.sh ; cat p2.sh
  165. $ ./p1.sh ; ./p2.sh
  166.  
  167. g. Percobaan 7 : Job Control
  168. 1. Proses foreground
  169. $ ps x
  170. 2. Proses background
  171. $ ps x > hasil &
  172. 3. Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif
  173. $ jobs
  174. 4. Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan Ctrl-C
  175. $ vi ploop.sh #!/bin/bash while [ true ] do sleep 10 echo “Hallo” done
  176. 5. Buatlah file ploop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata
  177. Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl-C (^C)
  178. $ chmod +x ploop.sh
  179. $ ./ploop.sh
  180.  
  181. h. Percobaan 8 : Manipulasi Stack untuk Direktori
  182. 1. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
  183. $ dirs
  184. 2. Membuat 3 buah direktori
  185. $ mkdir marketing sales support
  186. 3. Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output hanya ditampilkan direktori home ~
  187. $ dirs
  188.  
  189. i. Percobaan 9 : Alias
  190. 1. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi.
  191. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system :
  192. $ alias
  193. 2. Membuat beberapa alias
  194. $ alias del=‟rm –i‟
  195. $ alias h=‟history‟
  196. 3. Gunakan instruksi hasil alias
  197. $ ls
  198. $ del hasil
  199. $ h | more
  200. 4. Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias
  201. $ unalias del
  202. $ del files (Terdapat Pesan Kesalahan, mengapa ?)
  203.  
  204.  
  205.  
  206.  
  207.  
  208.  
  209.  
  210. TUGAS
  211. 1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.
  212. 2. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.
  213. 3. Tugas bersifat individu dan dikerjakan dalam bentuk file pdf
  214. 4. Dikirim via email ke ridho.muktiadi@gmail.com dengan subject Tugas-SO PS
  215. 5. Tugas diterima paling lambat 13 Desember 2018.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement