BimoSora

Hitung Quadcopter

Jul 27th, 2020 (edited)
125
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 5.24 KB | None | 0 0
  1. <110 Watt/kg = pesawat yang sangat ringan, slowflyer
  2. 110-176 Watt/kg = Gliders, Park flyers, trainners
  3. 176-264 Watt/kg = Sport flying dan aerobatic
  4. 264-397 Watt/kg = aerobatic tingkat atas, 3D dan EDF
  5. 397-441 Watt/kg = Jet berkecepatan tinggi
  6.  
  7. 1. Pemilihan motor
  8. Dengan mengetahui power loading, dan berat pesawat yang ditargetkan, dapat diketahui power(daya) yang dibutuhkan dari motor sebagai berikut :
  9. Daya = Berat terbang x Power loading
  10. 2kg x 397 Power Loading = 794 Watt
  11.  
  12. Pada umumnya, daya motor sudah tertulis pada spesifikasi. Jika belum tertulis, dapat digunakan hubungan
  13. Daya = Volt baterai x Ampere pada spesifikasi motor
  14. 11,1 x 20A = 222 Watt
  15.  
  16. Untuk mendapatkan nilai aman, daya tersebut dibagi dengan efisiensi motor, efisiensi propeller dan kondisi persen throttle saat cruise. Jadi daya motor yang harus dipilih (tertulis pada spesifikasi motor) adalah :
  17. Daya = Berat terbang x Power loading / Efiensi motor x Efiensi prop x Persen throttle
  18.  
  19. KV = RPM / Volt
  20.  
  21. Adapun pada motor yang akan kita beli tertera nilai kV, yang berarti rpm/volt. Misalkan motor tersebut 2200kv dan digunakan baterai 3S yang mana berarti 11,1V maka motor akan berputar dengan kecepatan maksimal 2200 x 11,1 = 24.420 rpm. Pada umumnya, semakin kecil nilai kv, torsi motor akan semakin besar
  22.  
  23. 2. Pemilihan ESC
  24. ESC adalah singkatan dari Electronic Speed Controller yang berfungsi sebagai pengendali putaran dan arah putaran motorseperti contoh dan blok diagram. Pada umumnya, untuk motor dapat berputar, remote control(RC) memberikan pulsa sinyal min 1000μSdan pada kecepatan penuh sebesar 2000μS.Ada 2 jenis ESC untuk Motor Brushless yaitu ESC dengan BEC dan ESC tanpa BEC atau yang biasa diseput ESC OPTO (optoberarti optional). Ukurannya dihitung dengan Ampere (10A, 15A, 20A, 25A, dst) dimana ukuran tersebut terkait dengan kebutuhan motor.Untuk menentukan ESC yang akan digunakan sangatlah penting untuk mengetahui kekuatan (peak current) dari motor. Kekuatan ESC yang digunakan seharusnya melebihi kekuatan motor. Misalnya, dari data didapatkan kekuatan motor adalah 12A (sesuai dengan datasheet motor) pada saat throttleterbuka penuh. sebaiknya ESC yang akan digunakan adalah ESC yang berkekuatan 18A atau 20A. Jika dipaksakan menggunakan ESC 10A kemungkinan pada saatthrottle dibuka penuh, ESC akan panas bahkan terbakar
  25.  
  26. Contoh 1
  27. Misalkan kita akan membuat pesawat aeromodelling dengan kategori trainer dengan berat 800 gram (0,8 kg), maka kita dapat pilih nilai power loading sekitar 110 Watt/kg
  28. Daya =
  29. (0,8×110)/(0.85×0.3) = 345 Watt
  30.  
  31. Setelah mendapatkan nilai diatas, kita dapat cari motor dengan daya mendekati nilai tersebut, misalkan di hobbyking.com, dan misalnya kita pilih motor Turnigy 2200kv, dengan daya 342 Watt, baterai 2S-3S, max current 34A dan ESC 40 A
  32.  
  33. Dengan spesifikasi diatas, kita dapat perkirakan arus yang bekerja pada motor pada kondisi normal yaitu sekitar
  34. Arus = Watt/Volt baterai = 342/11.11 = 30 Ampere (dengan baterai 3S)
  35.  
  36. Dengan demikian kita dapat pilih baterai dengan spesifikasi misalnya 2200mAh, 20 C sehingga memiliki ampere sebesar
  37. Arus = 2,2×20 = 44A
  38. Kemudian dayanya adalah
  39. Daya = 44A x 11,1V = 488,8 Watt
  40.  
  41. Contoh 2
  42. Untuk menghitung max current (amp) dari sebuah motor dapat dilakukan dengan persamaan
  43. Amp = Watt / Max Volt + Watt / Max Volt x 10%
  44. Sebagai contoh sebuah motor Turnigy Multistar 2216 800Kv 14 Pole Multi Rotor Outrunner, watt yang tertera di spesifikasi adalah 222 Watt, dengan max volt 12 volt. Dengan menggunakan persamaan
  45. Amp = 222 Watt / 12 Volt + (222 Watt / 12 Volt x 10%)
  46. Amp = 18.5 + 1.85 A
  47. Amp = 20.35 A
  48.  
  49. Dari nilai diatas maka dapat ditentukan nilai ESC yang akan digunakan dengan menambahkan nilai aman 10-20% dari max current, yakni: 20.35A + (20.35A x 10%) = 22.358 A, Maka ESC yang dibutuhkan adalah ESC dengan nilai 30A
  50.  
  51. 3. Pemilihan Baterai
  52. Setelah motor dipilih, baru dapat kemudian baterai dapat ditentukan dengan berdsasarkan daya yang dibutuhkan oleh motor. Pada umumnya, pada motor yang kita pilih, terdapat rekomendasi baterai yang harus digunakan, misalkan 2S~3S
  53.  
  54. Adapun parameter yang harus diperhatikan dalam pemilihan baterai adalah jumlah sel (S), discharge (C) dan kapasitas (mAh). Jumlah sel menentukan voltase dari baterai tersebut pada keadaan kosong. 1S = 3,7V, 2S = 7,4V, 3S = 11,1 V dan seterusnya (kelipatan 3,7V). Kemudian discharge (C) memperlihatkan seberapa besar rating/kecepatan arus yang dapat dikeluarkan, dan kapasitas (mAh) menunjukkan berapa lama baterai tersebut dapat bekerja pada ampere tertentu, misalkan 2200 mAh, artinya baterai dapat bekerja pada
  55. 2200/1000 = 2,2 Ampere selama 1 jam
  56.  
  57. Nilai C dapat digunakan untuk menghitung Ampere (arus) dengan mengalikanya dengan nilai kapasitas. Misalkan baterai dengan 2200mAh, 20C  maka arus yang dapat dihasilkan adalah
  58. 2200×20/1000 = 44Ampere
  59.  
  60. Nilai ampere dari baterai yang kita pilih harus lebih besar atau sama dengan ampere yang dibutuhkan oleh motor, jika lebih sedikit, maka baterai akan cepat panas dan rusak. Tetapi, nilai C yang lebih besar relatif lebih berat dan mahal.Adapun daya dari baterai dapat dihitung dengan
  61. Daya = Ampere x Volt
  62. Daya = = 44A x 11.1V= 488,8 Watt
  63. Daya tersebut juga harus lebih besar dari yang dibutuhkan oleh motor
Add Comment
Please, Sign In to add comment