Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- STORRY OF SOS MC ( SON OF SATAN )
- SOS MC
- SON OF SATAN
- - BAB I: Darah di Aspal
- Malam itu hujan turun deras di perbatasan distrik tenggara. Lampu-lampu jalanan berkelap-kelip, seolah takut bersinar di hadapan makhluk-makhluk malam yang menguasai jalanan. Suara knalpot tua terdengar membelah angin. Di antara kabut, satu simbol menyala dari jaket kulit yang usang tengkorak bertanduk, membungkus sabit berdarah.
- Son of Satan MC.
- Dulu, nama itu mengguncang dunia biker. Dihormati, ditakuti, dan disegani. Mereka bukan geng kriminal biasa, mereka penjaga jalan para pemburu keadilan dalam gelap, ketika polisi pun memilih mundur.
- Di tengah legenda itu berdiri satu nama: Jordan Polo. Ia bukan sekadar ketua, ia adalah roh klub itu sendiri. Mantan marinir yang kehilangan keluarganya karena pengkhianatan, dan memilih menjadikan jalanan sebagai keluarganya yang baru.
- - BAB II: Sang Legenda Jatuh
- SOS MC berada di puncaknya saat Jordan memimpin. Ia mengatur lalu lintas barang haram untuk mencegah kekacauan, mendamaikan perang antar geng, bahkan diam-diam membantu aparat asal tidak menyentuh anggotanya. Jalanan jadi tempat yang “aman” bagi mereka yang tunduk pada hukum Polo.
- Namun semua berubah saat mafia Timur mencoba merebut jalur perdagangan utama. Jordan memilih jalan sulit: berdiri sendirian melindungi keluarga kecil yang tak bersalah dari pembantaian.
- Malam itu, dia menunggangi motornya ke markas mafia, hanya dengan satu peluru tersisa dan sabit lambangnya di punggung. Tak pernah ada yang melihatnya kembali.
- Yang tersisa hanya helm retak dan sabit berlumur darah.
- - BAB III: Kabut dan Keheningan
- Setelah kepergian Jordan, SOS MC dibekukan. Anggota bubar, markas terbakar, dan lambang Son of Satan menghilang dari jalanan.
- Namun legenda tak pernah benar-benar mati. Beberapa berkata mereka melihat sosok berjubah hitam melintas di jalan sepi. Beberapa lainnya bersumpah mendengar suara knalpot khas Harley tua mendekat lalu menghilang dalam kabut.
- Semua tahu: darah Jordan belum kering. Dan sebuah takdir sedang ditunggu.
- - BAB IV: Anak Jalanan yang Mendengar
- Namanya tidak penting belum sekarang. Ia tumbuh di reruntuhan distrik yang pernah dilindungi SOS MC. Ia membaca setiap cerita Jordan dari catatan tua, mendengar dari para veteran jalanan yang sudah renta, dan... ia percaya.
- Ia tak punya apa-apa. Hanya motor tua, rompi kulit yang sobek, dan tekad untuk menghidupkan sesuatu yang lebih besar dari dirinya.
- Malam itu, ia menyelinap ke markas lama yang kini jadi gudang. Di tembok yang retak, lambang Son of Satan MC masih ada pudar, tapi belum mati.
- Dengan kuas merah dan pisau di genggaman, ia menorehkan satu kalimat:
- “Kita kembali.”
- - BAB V: Kebangkitan
- Mereka datang satu per satu. Mantan anggota, anak-anak muda, petarung jalanan, orang-orang yang dibentuk dari luka, dan keputusasaan. Semua mengikuti simbol lama, tapi kini dengan nyala baru.
- Di bawah bendera Son of Satan MC, mereka tak hanya menunggang motor mereka membawa pesan.
- “Kami bukan iblis. Kami penjaga malam.”
- “Kami tak tunduk pada hukum manusia, hanya pada kehormatan jalanan.”
- Dan di malam ke-66 sejak lambang itu kembali dilukis, jalanan pun bergetar.
- Son of Satan MC telah bangkit kembali.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment