Advertisement
taujago

Untitled

Oct 11th, 2015
196
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 7.48 KB | None | 0 0
  1. N : kemudian waktu kita bikin wisma itu grand royal itu pak. di dalam kesepakatan kita dengan pak alim itu, akan kita berikan dia dua proyek pak. ...(rumah sakit) sama pasar terminal.
  2. I : o.itu kompensasi ?
  3. N : itu kompensasi. dan dia akan membangun itu hotel itu. nah.. tetapi dengan catatan bahwa tidak boleh memakai perusahaan yang sama dua duanya. setujulah pak alim. dapatlah dia PT. Guna Ampuh guna karya itu pak. lupa saya namanya orang surabaya itu. na.. orang surabaya ini, termasuk pak alim ini, orang yagn tidak bisa diajak main dengan cara kasar. pak alim ini orangnya dia kalo memberi tangan kanannya itu, tangan kirinya ndak tau pak. begitu (skripnya) pak alim itu pak. ah.. sementara orang-orang ini mana maunya dia. ini kan kita berhadapan dengan pengusaha pak. pak alim ini tidak bisa didikte. pak FIRIN ini kan maunya didikte pak alim itu. misalnya, saya ada di sini di bandara tolong ketemu saya. kepentingan saya nyari dia apa ? katanya pak alim. saya mau pergi apa nyari dia ? ini kesepakatan sudah kita buat. nah. kesepakatan awal kita sudah buat bahwa adalah pemenang tender rumah sakit sama pasar terminal. dengan catatan saya bangun grand royal dan grand royal sudah saya buat. sudah saya bikin pondasinya, sudah berjalan, apalagi yang perlu kita sepakati. saya cari cari dia kesana kemari itu untuk apa ?
  4. I : hmm..
  5. N : alim kan prinsipnya gitu
  6. I : ya...
  7. N : nah di tengah jalan, mereka tidak bisa kuasai pak alim ini pak. apa yang mereka lakukan ? dicarilah direktur utama PT. Guna karya itu pak.
  8. I : hmm.
  9. N : digugat itu. disuruhlah direktur utama PT. guna karya itu menggugat suruh memecat pengambil alih proyek itu pak.
  10. I : hmm.
  11. N : diambil alih proyek itu kepada ini. si di direktur tiga ini pak.
  12. I : hm.
  13. N : nanti dia bayar itu pak. kemudian dia bayar kepada direktur utama ini, oleh orang lombok kepada dijual kepada orang lombok. karena apa? orang lombok ini sudah dijanji proyek air bersih itu pak. dah diambil duitnya duluan sama firin. tetapi,pemegang proyek pertama air bersih ini, tidak mau ngasi pak.
  14. I : yang orang bali yang bali yang PT. anu itu. kartika
  15. N : iya PT. kartika itu. itu sampe BTN mangkrak sekarang itu, itu kan kartika punya itu pak. hhm. akhirnya pak. saya kan kuncinya di saya. saya kan KPA nya pak.
  16. I : hm...
  17. N : lembaran cek itu pak 500juta itu di depan saya itu pak. tempat karaoke di senggigi itu. sebentar dulu saya bilang saya mau keluar dulu. kencing dulu saya.saya pulang, ilang tidur terus. ndak mau saya ambil 500juta itu cek itu pak. saya pulang (%$*$%$) itu. bapak gimana pak orang di depan di ruang lounge garuda itu kita berjanji dengan pak alim dengan firin dengan bupati berempat pak. terus kita menghianati orang..
  18. I : ya nggak tau pak halim ini juga yang mempersoalkan anu kan, bupati lombok barat kan ? ampu juga itu
  19. N : oh iya.. ampu juga itu..
  20. I : trus, gimana kasusnya itu yang PTUN mereka. kan mereka @$#%^#&^ PTUN kan ?
  21. N : deal deal gk tau deal apa yang mereka buat.
  22. I : akhirnya ?
  23. N : menang sebenarnya ampuh itu pak. di ampuh itu kan prinsipnya menang aja itu aja. ndak ada dia ndak ada masalah kompensasi itu ini ndak ada deh. itu aja. prinsip menang itu aja yang dianut. pasar narmada itu kan dia menang. itu selesai sudah menurut dia itu. kalo saya benar gitu @#$$%&^. akhirny apa pak. mungkin bapak nggak kena duit itu. termasuk pak manimbang ndak kena. di surabayalah dikasi duit karena dia nggak bisa menghadapi pak alim, saya yang disuruh menghadapi pak alim sama pak firin pak. dibawa dibayar dengan cek separuh dibayar dengan uang sama pak arsyat 400 juta.pak arsyad dengan saya yang pergi ambil uangnya ke surabaya pak. iya pak aryad diserang sama teman-teman di DPR itu. dibilang makan sendiri uangnya. jaman pak arsyad masih jadi wakil ketua. dengan saya itu pak di hotel sinar yang di dekat bandara itu diambil uangnya 400 juta itu
  24. I : uangnya pak alim.
  25. N : uangnya pak alim. sama pak arsyad untuk dibagi sama teman2 anggota dewan. ada yang pakek dollar ada yang pakek cek. terus sampe pak tamsil itu kan, nelpon firin. di depan saya. bagaimana itu katanya. bisa dipercaya ndak . ooo bisa itu. orang kita ini dia bilang. isepan kita ne.. bisa dipercaya ndak sama nurdin itu. baru satu - satunya tempat orang saya buka baru bapak aja pak sekarang. ndak ada gunanya dibuka sekarang. sudah habis.
  26. I : saya dulu mungkin kayak dianggap apa gitu. dianggap terlalu lugu atau apa tapi sebenarnya semuanya tahu. kok ndak ada. begitu mau ngajak saya itu. saya kan bilang we.. sudah lah. kalo &&%*%# duit terus saja biar **##$#%#. anu jangi nat tama tama no jari tu bau dapet. tapi kita percaya ya tangan tangan tuhan itu menyelamatkan kita itu banyak sekali. jadi yang menunggu kasus-kasus besar ini yang menunggu rumah sakit ya. pasar terminal triliun itu.
  27. N : oh iya.. saya itu pak, tersingkir dari KPA itu karena gk bisa main itu. gk bisa diajak maen. bayangkan kita jadi KPA 700milyar pak. saya waktu asisten II itu kan saya KPA nya itu.
  28. I : iya
  29. N : pertama dia singkirkan saya ke pertambangan itu kan ?
  30. I :hm..
  31. N : pak amrullah ali gk ngerti apa - apa. gak ngerti politik. nah..begitu persoalannya muncul, pak amrullah ali gk tau, ditanya saya, gimana sebenarnya, ya begini. kalo begitu, bapak balik kembali lagi ke asisten 2 bantu saya. semalik kebali &%^$^#, saya dipanggil sama pak amrullah ali ke rumahnya pak. mau apa kembali ke asisten 2 lagi ? mau saya bilang. tolong kembali ke asisten dua. tolong bantu saya selesaikan persoalan ini. remalik.. tender itu KTC itu pak. harga proyek 69 milyar pak. keluar pemenangnya harganya 75. loh... ndak mau tanda tangan saya. dipanggil sama bupati saya. kenapa ? saya bilang ini ndak ndak benar ini pak saya bilang. masa di tender harganya 69 keluar pemenangnya harganya 75 saya bilang begitu. saya mau tanda tangan pak bupati saya bilang, harus ada surat perintah dari bapak. loh kenapa saya ? bapak otoritas keuangan saya bilang. saya mau buat surat perintah katanya bupati, asal ada penjelasan dari ketua panitia. dalam bentuk surat. hur ketua panitia, hur ndak berani pak. kan dibatalkan itu di rapat paripurna itu waktu itu tender proyek KTC itu pak. pidato bipati itu. yang pertama. nah.. 3 bulan sesudah itu, out saya dari asisten 2 pak.
  32. I : waktu itu sudah ndak punya daya dah sekda bertahan lagi itu. sudah ndak punya daya atau sudah terseret tu ?
  33. N : pirin bilang sama saya. sudahlah pak amrullah ali sajalah pak bupati. yang penting dia duduk manis saja ndak perlu dia repot repot dengan pekerjaan begitu begini. so jangkana beling firin oo..
  34. I : kalo rumah sakit ini, dengan harga 61 M segitu itu, dimana maennya itu. markup anu ya ? harga satuan ya ?
  35. N : harga besi. yang paling fluktuatif harganya kan harga besi pak. paling memungkinkan untuk dimainkan tu harga besi. nilai harga betonnya itu yang dimainkan pak. dimana dia kayak firin itu pak. kayanya itu di di.. perencanaan pak. kan semua semua proyek itu direncanakan oleh &*(#*(%))
  36. I : oleh.. sukismaya
  37. N : sukis pak. tidak ada satu proyekpun yang tidak direncanakan oleh sukis pak. sukis sendiri yang ngaku sama saya pak. uang bendaharanya bupati itu uangnya firin itu ada di sukis. kalo saya diperiksa sama jaksa katanya apa ndak ada buktinya kok. sukis ngomong gitu sama saya. ndak ada buktinya pak. apa sih proyek yang tidak direncanakan oleh sukis sampe detail - detail cek bocek itu pak ? bole dibilang kan perusahaannya firin sukis punya itu. sukis jadi besar itu karena KSB.
  38. I : di lombok kan ndak terlalu diitu
  39. N : ya . siapa yang ngaajak sukis ndak ada.
  40. I : memang pernah ada hubungan sebelumnya atau hanya karena pas di KSB aja ?
  41. N : ndak ada kok .
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement