Khutbah Jum'at 20 Juli 2012 di Masjid Jami' Karangkajen

Intisari Khutbah Jum'at 20 Juli 2012 M / 1 Ramadhan 1433 H
di Masjid Jami' Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta

Oleh: Drs. H. Ruslan


Judul: Dalam Kitab Perjanjian Lama Sudah Disebut Allah Menciptakan Manusia Sebagai Khalifah



2 hal pokok menyangkut hakekat manusia dan kewajibannya di bumi ini adalah
1. Manusia diciptakan Allah dari tanah kemudian dihembuskan kepadanya ruh ciptaan-Nya. Dan diberi potensi untuk pengembangan diri hingga mencapai suatu tingkat yang menjadikannya fajar untuk menjadi khilafah kholifah atau pengganti dalam memakmurkan bumi ini.

Dalam kitab perjanjian lama demikian pula pada kitab2 yang lain ditemukan bahwa Allah menciptakan manusia menurut perintah-Nya dalam arti diberi potensi untuk memiliki sifat2 yang sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk.

2. Dalam perjalanan manusia ke bumi kita ingat riwayat Nabi Adam as. Sebelum turun ke bumi Beliau melewati atau singgah di surga agar pengalaman yang diperolehnya di surga itu dapat dijadikan bekal dalam mensukseskan tugas pokoknya di bumi ini.

Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhannya dengan keadaan di surga itu sendiri. Disana telah terpenuhi segala kebutuhan manusia baik secara lahir maupun bathin. Hal ini mendorongnya untuk menciptakan bayangan surga di bumi sebagaimana pengalamannya dengan syetan yang mendorongnya untuk nantinya berhati-hati agar tidak terpedaya lagi selama hidup di dunia.


Di dalam kehidupannya, manusia mempunyai banyak kebutuhan yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Kebutuhan Fanani antara lain berupa makan, minum dan kebutuhan jasmani lainnya,
2. Kebutuhan akan ketentraman dan keamanan,
3. Kebutuhan akan keterikatan dengan kelompok,
4. Kebutuhan akan rasa penghormatan, dan
5. Kebutuhan akan pencapaian suatu cita2

Kebutuhan yang kedua tidak akan mendesak sebelum kebutuhan yang pertama terpenuhi begitu juga selanjutnya. Bahkan seseorang dapat mengorbankan kebutuhan berikutnya bila kebutuhan sebelumnya belum terpenuhi. Sebaliknya bila seseorang yang mampu mengendalikan dirinya dalam kebutuhan pertama akan dengan mudah mengendalikan kebutuhan2 berikutnya.


Dalam berpuasa dari segi hukum seseorang berkewajiban mengendalikan dirinya berkaitan dengan kebutuhan2 fanani tersebut dalam waktu2 tertentu. Dalam berpuasa yang bersangkutan juga sekaligus berusaha mengembangkan potensinya agar mampu membentuk dirinya sesuai dengan perintah yang sudah ditentukan.

Dan karena itulah Rasulullah SAW bersabda, "berakhiratlah kamu sekalian sesuai dengan akhlak Tuhanmu".
Kalau ditinjau dari segi hukum puasa maka sifat2 yang dimiliki oleh Allah yang diusahakan untuk ditaati oleh umat manusia itu amatlah banyak. Dengan berpuasa manusia berupaya dalam mencari amal dan bimbingan mencontoh kewajiban tersebut.
Keberhasilan dalam mengendalikan kebutuhan2 Fanani akan mengantarkan berbagai kesuksesan mengandalikan kebutuhan2 berikutnya.

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa rasa lapar dan dahaga bukan merupakan tujuan puasa. Sekian banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja.
Hal ini disebabkan karena yang bersangkutan tidak menghayati tujuan puasa yang sebenarnya yaitu meneladani apa yang telah Allah perintahkan dalam sifat2-Nya yang berjumlah 99 itu.
2 diantara yang dijadikan tumpuan hidup bermasyarakat yakni pengampun (Al Ghafuuru atau Al Ghaffaaru) dan pemaaf (Al 'Afuwwu).







Dengarkan atau download Khutbah ini selengkapnya dalam format audio .mp3 disini: http://po.st/RdDaAe

Apabila Anda membutuhkan akun 4shared untuk mendengarkan atau mengunduh file diatas, Anda bisa mempergunakan akun ini:
Username: akun_umum
password: rahmatmiftahulhabib

Suasana Shalat Jum'at di Masjid Jami' Karangkajen: http://twitpic.com/atbas6