Keiko Amaryllis Alstroemeria.

ㅤㅤKeiko Amayllis Alstroemeria. Nama pemberian sang Ibu, dengan harapan yang tulus. Ia yakin anak lelakinya itu akan menjadi seseorang yang kuat kelak suatu saat nanti.

ㅤㅤDimana terpaan angin dan badai akan jadi santapan dan teman bermainnya sehari-hari, bukan sebuah garis penghalang.

ㅤㅤKeiko panggilannya. Ia lahir 21 tahun silam, pada tanggal 1 Agustus. Busan, kota indah itu merupakan kota tempat ia lahir. Sang Ayah berasal dari Korea, sang Ibu dari Indonesia.

ㅤㅤAyah nya memang sudah lama menempuh pekerjaan di Indonesia. Disitu juga ia bertemu sang pujaan hati dan memutuskan untuk hidup bersama wanita itu selamanya.

ㅤㅤDi umur yang baru menginjak 4 tahun, Keiko harus meninggalkan tempat kelahirannya. Kembali ke satu kota indah di Indonesia, Yogyakarta. Kampung halaman sang Ibu.

ㅤㅤHampir seluruh masa hidupnya dilewati disini. Dari awal masuk Sekolah Dasar, sampai lulus daru bangku SMA ia tempuh disini.

ㅤㅤPertemuan, perpisahan, tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, kenangan, buku, film, senyuman, tangis, jatuh cinta, patah hati, bahagia dan keterpurukan. Semua ia lewati disini.

ㅤㅤTitik terendah yang pernah dialaminya, terjadi dua tahun yang lalu. Tepat pada tanggal 1 Agustus 2016. Saat umurnya baru beranjak 19 tahun. Saat awal ia menempuh kehidupan di Perguruan Tinggi.

ㅤㅤApa yang terjadi? Ia menabrak seseorang. Saat menyetir.

ㅤㅤMobil yang ia kendarai menabrak seorang gadis. Gadis itu terbujur kaku didepannya.

ㅤㅤBagaimana dengan kondisi Keiko? Keiko tidak apa-apa. Ia kabur.

ㅤㅤBagaimana dengan kondisi gadis itu? Keiko tidak tau, dan tidak pernah mau mencari tau. Ia benar-benar mengubur dalam memori ini. Ia hidup seakan-akan kejadian ini tidak pernah terjadi. Lari, terus lari.

ㅤㅤSekarang, Keiko sedang menjalani kehidupan seperti biasa. Ia memiliki keluarga, teman, rumah, perasaan, tetap melanjutkan pendidikan. Terus bersembunyi dari rahasia hidup yang dirinya sendiri pun tidak ketahui.