Advertisement
Summersan

Draft 11

Oct 13th, 2014
229
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 1.89 KB | None | 0 0
  1. [center]Male Student No. 1
  2. HP : 8,75 | Zona : 6 | Post #2 | Jarak Tempuh : 15 + offroll | [b]Jitte[/b] | Target : | KS : | AP : [/center]
  3. [hr] [/hr]
  4.  
  5. Shoichi merasa dirinya egois saat ini. Egois karena ia ingin pulang. Egois karena rasanya ia ingin segera pergi dari sini, dari neraka buatan pemerintah ini. Egois karena... rasanya ia ingin cepat-cepat tidur yang amat sangat lama. Sampai ia merasa tenaganya sudah kembali seperti semula sebelum men. Sayangnya pilihan tidur yang ia miliki disini nampaknya berarti tidur selamanya, serta tidak terbangun lagi.
  6.  
  7. Pesisir pantai ini agaknya tak menyediakan tempat yang cukup aman baginya menangani lukanya. Tapi marilah coba bersyukur karena setidaknya ini sudah tengah malam jadi keadaan disekitarnya gelap. Shoichi hanya bisa berharap dalam hati supaya ia masih diberi waktu. Paling tidak sampai ia bisa memastikan Eita dan Moko masih dalam kondisi utuh. Bukan masalah kalau penampilannya sendiri sudah menyedihkan begini.
  8.  
  9. Pemuda itu menyeret kakinya, dengan sebelah tangan memegang pinggang mencoba memberi tekanan disana yang nampaknya sia-sia. Cairan merah itu bahkan merembes dengan mudah disela jemari setelah puas menambahkan noktah diseragam-yang-tak-lagi-serupa-seragam miliknya. Bibirnya digigit kuat-kuat, mencegah rintihan ngilu agar tak keluar dari sana. Pelupuk matanya terasa berat tapi Shoichi pantang menangis. Menangis lalu mati tidak tampak seperti undangan yang menarik buatnya.
  10.  
  11. Sekarang, bagaimana caranya mengeluarkan peluru sialan ini dari badannya?
  12.  
  13. Sebab ia tak menemukan alat yang cukup tajam untuk menarik proyektil itu dari daginya. Mungkin ia hanya bisa memilih menutup lukanya itu. Dan berarti mengorbankan satu bagian sweaternya lagi. Tak apa, tak masalah karena penghangat tubuhnya pun tak lagi berfungsi. Ia yakin masih bisa bertahan ditengah suhu beku ini.
  14.  
  15. Ingat, Kaneko Shoichi masih terlalu keras kepala untuk mati begitu saja.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement