Advertisement
Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- Part 1/4
- Chapter 8 - Pengabdian Boneka. (TN A Doll's Devotion)
- Sebelum hari berakhir, kami memutuskan untuk kembali ke gua yang sebelumnya kami gunakan sebagai persembunyian.
- Lily dan Rose memiliki penglihatan malam jadi mereka adalah kekuatan tempur utama kami, ... atau sejujurnya, "Rose tidak punya organ pancaindera seperti bola mata", tidak seperti kita manusia.
- Untuk mereka yang tidak terbiasa dengan hutan di malam hari, bahaya meningkat* saat melaju melewati hutan dengan visibilitas buruk.
- (*skyrockets: meroket/melonjak/meningkat, mana yang bagus?)
- Aku kuatir ada resiko bahwa kami dapat terlibat masalah jika kami berada di sini terlalu lama, jadi untuk alasan inilah kami kembali ke gua dan segera mulai menyiapkan makanan.
- Makan malam hari ini cukup mewah.
- Lagian, kami memakan seluruh daging dari serigala sepanjang dua meter.
- The processing of the meat starts with bleeding it,
- Pengolahan daging dimulai dengan menguliti dulu, oleh karena itu kami menyerahkan prosesnya pada Rose, setelah itu kami hanya perlu memasak potongan-potongannya.
- Aroma daging panggang memenuhi gua.
- Tanpa sadar aku menenggak liurku.
- Kemudian, hasilnya ...
- "Haa..."
- Aku telah dikhianati.
- Itu adalah kesan jujur.
- Sejujurnya, aku sudah menduganya.
- Ini keras seperti karet dan rasanya buruk.
- Aku tidak bisa memakannya.
- Aku pernah dengar kalau karnivora punya daging yang keras, tapi ini sepertinya bukan pada tingkat itu. Ini adalah tingkat yang aku rasa bahwa pengolahannya salah.
- Aku tidak tahu apa yang salah.
- I donβt even know how to bleed it,
- Aku bahkan tidak tahu cara mengulitinya, jadi tentu saja, bagaimana itu mempengaruhi rasanya.
- Pertama-tama, menurut pengetahuan tentang pengolahan mangsa yang diburu, Lily sedang menggali keluar dari ingatan Mizushima Miho yang sepertinya telah dibacanya dari buku atau sesuatu.
- Kemungkin, bisa jadi kalau daging monster tersebut buruk.
- Aku sekarang menghargai keunggulan perusahaan pengemasan daging Jepang modern.
- Yah, meskipun rasa makanannya agak mengecewakan, ini adalah sumber protein yang hebat.
- It has been a while since I was this full,
- Sudah lama sejak aku makan sekenyang ini, aku benar-benar menghargai makanan. Lily kelihatannya tidak berpikir itu buruk, dia menelan makanan dengan antusias.
- Kato-san pasti sudah penat, dia cuma menelan makanannya dan lekas pergi tidur.
- "Kamu pasti lelah."
- Kato-san looks small, far from the entrance,
- Kato-san terlihat kecil, jauh dari pintu masuk, dan terbungkus selimut yang diambil dari kasur di pondok.
- Dari sosok tidurnya, aku bisa mendengar dengkuran lembutnya.
- Ditambah dengan penampilan yang agak muda, sepertinya dia tidak jauh berbeda denganku.
- Aku juga sedikit penat.
- Kurasa aku juga akan tidur lebih awal hari ini.
- Saat aku memikirkan itu, aku berpindah ke tempat aku biasa tidur di gua.
- Kemudian, Lily melepas lenganku dan melangkah di depanku.
- Dia berbalik dengan kedua tangan untuk memelukku, tubuh bagian bawahnya dalam wujud slime-nya.
- "Ayo, master"
- Pertunjukan surealis seperti biasa.
- Tapi, mulai dari sekarang ini akan jadi keseharianku.
- "Lily. Kato-san itu...."
- "Tak apa, ia sudah tertidur lelap"
- Seperti yang Lily katakan, Kato mendengkur lembut dan tidur dengan nyaman.
- Kurasa ini baik-baik saja.
- Mulanya, wujud Lily yang sebenarnya bukanlah sebuah rahasia yang perlu benar-benar disembunyikan.
- Pada awalnya itu di sembunyikan hanya biar aman, tapi misalkan ketahuan aku akan dengan senang hati membeberkan yang sebenarnya.
- Dengan mengatakan itu, tak ada perlunya menyembunyikan itu.
- Dengan berakhirnya hari pertama, aku bisa secara kasar memahami kondisi Kato-san.
- Tentu saja, dia sudah tidak memiliki energi untuk melakukan sesuatu.
- Sederhananya, dia hanya dengan diam mengikuti kami berkeliling seperti robot yang cuma menggerakkan kakinya.
- Bukan sekedar omong kosong. tapi dalam kondisi yang sama seperti itu.
- Dan terus.... err.
- Apa ya.
- Kemungkinan ada alasan lain, tapi saat ini otakku tidak bekerja dengan baik.
- Bagaimanapum, kurasa sudah waktunya tidur.
- Bicara soal perut penuh, aku tidak tahu itu memberikan rasa puas seperti ini.
- Aku akan berhenti berusaha tetap terjaga, Lily 'sedang tumbuh' di sebelah tempatku duduk.
- Aku merasa seperti kelelahan perlahan meninggalkan tubuhku dari punggung.
- Tanpa sadar, 'whew' desahan bocor.
- "Master, apakah anda mengantuk?"
- "Ahhh....."
- Dengan sebuah balasan setengah hati, Aku bersandar pada tubuh Lily yang lembut.
- "Mengapa master, anda beneran orang yang susah tidur. Anda tahu, Anda bangun beberapa kali pagi ini?"
- "....un, ahh, yap"
- "Master, entah mengapa itu imut"
- Mengatakan itu dengan suara yang sangat bahagia, Lily melingkarkan lengannya di lenganku.
- Ngomong-ngomong, Lily saat ini mengenakan <i>jersey</i> yang dijarah dari salah satu orang tadi malam, alaminya dia tidak memiliki pakaian dalam untuk bagian atas dan bawah tubuhnya.
- Oleh karena itu, sebuah kekenyalan yang menyenangkan memantul pada lengan atasku.
- Bukan terbatas saja padaku, semua pria akan menikmati ini.
- Itu mungkin karena otakku busuk, tapi itu bahkan melegakan sedikit kelelahanku.
- Dua orang di sofa, meringkuk layaknya kekasih, aku menikmati ini sementara membiarkan waktu mengalir begitu saja.
- "....Hn? Apa yang kau buat, Rose?"
- Saat aku pergi tidur untuk malam ini, membiarkan pikiranku hanyut begitu aku tertidur, perhatianku tiba-tiba terfokus pada lengan Rose.
- Hari ini Rose pergi melakukan patroli hariannya seperti yang Lily lakukan, dan menebang pohon di dekat api unggun.
- Aku meminta agar dia membuat senjata dan zirah.
- Mengingat kembali pada pertempuran hari ini, kalau bukan karena perisai besar yang dia buat, aku mungkin sudah cedera serius atau bahkan lebih parah, terbunuh. Itu bukanlah <i>job</i> yang hebat, tapi itu memainkan peran besar.
- Rose saat ini memotong kayu yang dia tebang, dan tampaknya berdeda dengan senjata atau zirah.
- Rose requested something of me, appearing to hesitate about something.
- Rose meminta sesuatu dariku, tampak ragu mengenai sesuatu.
- Sulit untuk mengerti dirinya karena wajahnya itu datar dan tidak memiliki apa pun, tapi dia sepenuhnya berhenti bergerak, untuk menjawab pertanyaanku dengan ragu.
- Namun, Rose juga keluarga jadi itu bukanlah pilihan untuk menolak permintaannya.
- Rose datang dan menghadap pada diriku, berlutut di atas satu lutut, dan dengan hormat mengulurkan benda yang dia potong sebelumnya.
- "Maaf telah menganggu pekerjaanmu saat ini. Jadi, ini adalah.... emm"
- Aku bingung, jadi aku mencoba memutarnya, untuk melihat secara keseluruhan.
- "Apakah ini sebuah lengan?"
- Ini masih kasar di sekitar tepinya, mungkin karena ini masih dalam proses pembuatan.
- It was clearly a human body part that had features like an arm.
- Itu jelas-jelas bagian tubuh manusia yang mempunyai ciri seperti sebuah lengan.
- Aku dibingungkan oleh ini, kenapa pula Rose membuat benda seperti itu, aku tidak tahu kenapa.
- Aku melihat ke lengannya yang dia berikan dengan santai.
- Di depan kilau api unggun, lengan kayunya mulai bersinar.
- Itβs rigid.
- Itu sukar.
- "I-Itu....!"
- Pada ujung lengannya.
- Salah satu jari Rose, telah hangus.
- "Saat itu dalam pertempuran dengan <i>Fire Fang</i> hari ini!?"
- Rasa kantukku tersentak.
- "Ah, sial. Aku tidak menyadarinya sama sekali."
- Aku memegang kepalaku dengan satu tangan, linglung seperti aku---
- Bahwa Aku melalaikannya itu menjengkelkan.
- Aku merasakan perasaan tidak nyaman datang melalui <i>link</i>
- Bullseye.
- Tepat sekali.
- "Geez."
- Aku melepas semua udara dalam dadaku, meniupnya keluar dalam kefrustasian.
- Apa boleh buat, Aku benar-benar bukan pada posisi untuk memarahinya.
- Rose mungkin tidak ingin membuatku kuatir, jadi dia tetap bungkam.
- Selain itu, frustasi yang aku rasakan sekarang, lebih mengarah kepada tindakan bodohku.
- Aku seharusnya tidak melampiaskan padanya.
- Lain kali, Aku perlu lebih memerhatikan kesejahteraannya.
- Tapi, ada satu hal yang ingin kupastikan saat ini.
- "Bisakah kita entah bagaimana membetulkannya dengan Sihir Lily?"
- "Sihir pemulihan saya hanya pada tingkat tiga. Tidak dapat menyembuhkan bagian tubuh yang hilang."
- "Kalau aku tidak salah, sihir pemulihan untuk menyembuhkan tubuh yang hilang adalah tingkat 5, tingkat spesial bukan."
- My otaku friend usually talks about hot cheat-ability news in great detail,
- Teman otaku-ku biasanya bicara soal berita panas kemampuan cheat dengan sangat mendetail, dan akibatnya aku juga menjadi sangat mengetahui soal sihir.... memikirkannya kembali, aku penasaran apakah dia baik-baik saja. Tapi kurasa kami takkan bisa kembali ke hari-hari penuh pembicaraan bodoh tersebut.
- "Begitu ya. Itulah kenapa Rose membuat lengan palsu."
- Kalau seperti itu, jadi masuk akal.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement