Advertisement
Summersan

Evanna

Oct 25th, 2014
135
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 1.94 KB | None | 0 0
  1. Evanna Zentgraaf, dan kata keramaian bukanlah perpaduan yang tepat diletakkan dalam satu kalimat. Sungguh. Terlebih gadis itu merasa perilakunya selama ini sudah lebih dari cukup untuk mengindikasikan bahwa dirinya bukanlah penikmat suasana terlampau bising termasuk yang berkaitan dengan pesta. Gadis lebih menyukai sesuatu yang tenang, atmosfer yang hening namun bisa membuatnya merasa lebih nyaman ketimbang hingar-bingar suara berdesibel tinggi diselingi dentuman musik yang memekakkan telinga. Hal ini, suasana ini selalu membuatnya merasa tidak nyaman. Membuatnya, merasa tercekik... Entahlah, Evanna tak pernah suka terjebak ditempat seperti ini.
  2.  
  3. Namun kenyataannya justru ia berada disebuah pesta yang selama ini selalu ia coba hindari. Ucapkan terimakasih pada anak lelaki Kirschtein yang berhasil membujuknya untuk menemani si pemuda datang kemari. Lagi pula, rasanya Evanna tak setega itu menolak permintaan pemuda yang selalu mau meluangkan waktu buatnya. Meski tetap, gelenyar tak nyaman bersarang didada karena ia merasa terasing ditempat ini.
  4.  
  5. Ada jari yang melingkari pergelangan tangan, dan gadis refleks menggenggam lengan pemuda berpostur tinggi disisinya. Namanya dipanggil, membuatnya mendongak dan mendapati senyum kecil ditujukan padanya. Kurvanya meliuk kecil tanpa diperintah seiring genggaman yang kian mengerat. "Tanpa kamu minta pun, aku juga gak mau jauh dari kamu," --apalagi kalau itu berarti ia harus tersesat dikerumunan asing ini. Gadis menggeleng, ia mulai merasa dirinya seperti pengidap agoraphobia kalau begini terus.
  6.  
  7. Mendadak langkah mereka terhenti. Tepatnya dihentikan pemuda. Genggaman dipergelangannya perlahan mengendur sebelum lepas total. Membuat gadis mengerutkan dahi, heran. "...kenapa?" Nafasnya mendadak tercekat. Sekelebat rambut pirang tertangkap disudut mata yang sepersekian detik kemudian terhalang tubuh kekar Einar.
  8.  
  9. [right][i]Rhein, apa benar itu kamu?[/right][/i] Atau mungkin, itu hanya hasil proyeksi pikirannya semata.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement