Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- hal 1
- Markas divisi ketiga.
- Indou, jangan sesuka hatimu, ikuti aku.
- Jadi di sini yah tempatnya Mayor Toyooka Dono?
- Begitulah yang kudengar...
- Eh! Tahu dari mana?
- Itu tidak penting kan sekarang...
- E? Bertemu Mayor Toyooka?
- Tidak akan mudah untuk seorang siswa bisa bertemu dengan Mayor!
- hal2
- Be.. begitu yah..?
- Begitulah!
- Tapi Kagami san bilang mau bertemu dengannya...
- Kagami san?
- Indou.
- Surat?
- Kalau kau bertemu dengannya...
- Aku minta tolong memberi surat itu padanya.
- hal3
- Aku mengerti Aisen, kau sudah lebih tegar sekarang.
- Kau mau menyampaikan aspirasimu pada Mayor yah.
- Ya, aku sudah bertekad.
- Dan karena aku sudah mengatakan akan menulis surat padanya, jadi dia pasti akan membacanya.
- Mohon bantuannya yah...
- Miharu...
- Aku harus memberikannya...!
- Begitu,
- Jadi masih belum bertemu dengannya yah.
- hal4
- Sial, sepertinya ibu memberiku informasi yang salah!
- Jadi dari Bibi yah!?
- Kapan?
- Sebenarnya, aku bukan bicara langsung dengannya.
- Wah wah, akhirnya Ojou sama menulis surat untuk nyonya...
- Saya yakin nyonya akan memberitahu tempat Mayor itu.
- Tidak ada pilihan lain kita harus mulai dari awal...
- Apa kita bisa mencari sedikit lagi?
- Mungkin kita bisa bertanya di sekitar sini.
- Mm, boleh juga...
- hal5
- hey Shingetsu, mulai lagi deh kebiasaan burukmu.
- hal6
- Oya?
- Kalian para siswi dari sekolah militer wanita kan?
- Aku minta maaf soal tadi,
- Shingetsu punya kebiasaan menggigit kepala orang...
- Apa kamu terluka?
- Aku baik baik saja...
- hal7
- Kalau tidak salah.. kamu putri Kagami Dono kan?
- Ah ya!
- Maaf yah, aku baru saja meninggalkan barak dan belum kembali ke markas divisi 3.
- Apa kalian perlu bicara denganku?
- Iya...
- Apa yang saya bicarakan deng Suzuka selama di festival olah raga?
- Kenapa kalian ingin mengetahuinya?
- Itu..
- Tiba tiba supervisor Suzuka memerintahku untuk keluar dari kelompok siswa teladan.
- Dan meskipun saya sudah berpikir, saya masih tidak mengerti tanpa alasan yang jelas.
- Dari perspektif Mayor Toyooka, apa yang kurang dari saya supaya saya bisa memperbaikinya nanti.
- hal8
- Soal itu...
- Apa tidak lebih baik kalau kau bertanya langsung pada ibumu.
- Ap apa apan itu...
- Jangan jangan...
- oya
- hal9
- Kagami Dono hanya memintaku untuk membawanya ke orang yang berwenang di sekolah.
- Saya tidak tahu alasannya.
- Apa ada hubungannya dengan bibi!?
- Kagami san!?
- Apa yang terjadi?
- Hey,
- Aku ingin tahu apa kau kenal siswi tahun pertama,
- Namanya Aisen.
- Ya! Dia adalah teman sekamar dan kawan setempat tidurku.
- hal10
- Jika demikian, apa kau bisa memberinya pesan?
- Mulai besok lusa aku akan dipindahkan ke resimen keenam divisi kavaleri, jadi kalau mengirim surat pakailah alamat itu.
- Di
- Dipindahkan
- yah..
- Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke tempat ini jadi aku akan menunggu.
- Maaf kalau ini mendadak.
- Tapi kedatanganmu sangat membantu.
- Ma Mayor Toyooka Dono!
- Sebenarnya,
- Aisen memintaku untuk mengirimkan surat ini untuk anda.
- hal11
- Baiklah, kalau begitu aku harus mengirim surat balasan kepadanya.
- Terima Kasih.
- A
- Aisen...
- Tidak peduli apapun yang terjadi, dia selalu memikirkanmu.
- Jadi saya yakin dia akan menyusul anda dimanapun adna berada.
- Saya tahu karena saya adalah teman yang paling dekat dengannya.
- Begitu...
- Apa mungkin dia tidak mengatakannya langsung padaku karena di malu yah...
- Iya...
- hal12
- Kalau begitu, sebagai atasannya aku akan berusaha untuk tidak mempermalukan Aisen.
- Meski begitu...
- Pada kenyataanya mereka masih tahun pertama yang manis di akademi dengan seragam yang masih longgar...
- Fufufu, selanjutnya kapan kita akan bertemu lagi yah...
- hal13
- Ya kan?
- Itu benar.
- Jadi kamu juga berpikiran begitu.
- Akan lebih bagus kalau kita sedikit lebih lama berbicara, kan?
- Itu benar.
- Sungguh menyenangkan memiliki tunas baru yang mencoba mengikuti jalan yang kutempuh.
- Benar kan?
- Itu benar.
- Hey,
- Tunggu sebentar di sini.
- Mayoor Toyooka Dono.
- hal14
- Bagaimana kabar anda? Saya berterima kasih pada anda selama acara festival olah raga karena anda sudah meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya.
- Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya mengagumi anda dan itu menjadi tujuan saya, tentu saja perasaan ini tidak akan berubah.
- Namun, kadang saya lupa diri karena perasaan kagum yang terlalu dini.
- Dan sekarang saya sangat menyesal.
- Tapi, jika suatu saat saya menjadi prajurit yang hebat, ada sesuatu yang akan saya sampaikan pada anda saat nanti.
- Saya harap anda baik baik saja sampai saat itu tiba.
- Aisen Miharu
- hal15
- Jadi saya yakin dia akan menyusul anda dimanapun adna berada.
- Begitu yah.
- Hebat juga teman seperjuangannya.
- Tapi bagaimana bilangnya yah...
- Ini seperti surat cinta...
- Tidak,
- Tidak mungkin...
- hal16
- Jadi...
- Mayoor Toyooka dono orang yang sangat keren yah...
- Sekarang saya tahu kenapa Aisen menyukainya.
- Selain itu saya bersyukur bisa langsung mengantarkan surat itu dengan aman.
- Tapi, saya terkejut pada saat dia bilang akan dipindah tugaskan.
- Saya memang masih belum menemukan tujuan, tapi mayor bisa menjadi contoh yang baik.
- hal17
- Bisa menjadi prajurit yang hebat seperti mayor.
- Bagaimana menurutmu Kagami-san?
- Maaf Indou, apa kamu mengatakan sesuatu?
- Ti tidak...
- Begitu...
- Seberapa jauh... ibu itu...
- Tidak salah lagi, dia pasti mengawasiku selama festival olah raga.
- hal18
- Indou!
- Ya!
- Aku melihat ada yang tidak beres setalah mendengar cerita mayor.
- Sepertinya aku harus mengunjungi ibuku.
- Dan kamu tidak boleh terlibat.
- Ta tapi aku juga ingin pergi!
- Apa kau tidak mendengarnya..!? Ini adalah perintah!
- Kagami san, bibi tidak seperti biasanya, aku juga mau bertemu..
- Aku juga ingin mengatakan sesuatu padanya!
- hal19
- Begitu yah...
- Mungkin ibuku akan lebih mendengar perkataanmu, Indou.
- Kau bisa sekalian mendapratnya kalau mau.
- Eh?
- Aku gak akan melakukannya...
- ahhh! Serasa hidup kembali.
- hal20
- Kagami san,
- Apa kau... membenci ibumu?
- Aku membencinya.
- Begitu yah...
- Kenapa kamu kecewa?
- Karena bibi dan Kagami san adalah orang yang penting bagiku...
- Di masa lalu aku pernah mencoba mendekatinya
- Tapi itu sia sia.
- Jadi sekarang aku sudah tidak peduli lagi.
- hal21
- Ini adalah caraku berhubungan dengan ibuku.
- Bibi ku dulu sering menyebut nama ibuku.
- Karena itu aku berpikir...
- Bibi dan ibu itu teman dekat, atau begitulah menurutku.
- (teman dekat..)
- Tapi belakangan ketika nama ibuku disebutkan
- Rasanya suasananya menjadi sedikit suram...
- Walau sebelumnya tidak terasa.
- Sepertinya ibuku melakukan sesuatu yang membuat bibi marah.
- Dan mungkin bibi memiliki rasa benci padaku...
- Aku pikir itu mungkin menjadi penyebab situasi saat ini...
- hal22
- Rasanya itu...
- menjauhkanku denganmu Kagami san..
- Konyol!
- Pemikiran yang seperti doggy itu gak masuk akal.
- Lebih baik kau menggunakan pemikiranmu untuk belajar saja.
- Meski mungkin ibuku yang cukup obsesif itu benar.
- Ah! Aku tidak punya niat berbicara buruk tentang bibi!
- Kamu...
- Apa kau benar benar berpikir Chiyo Dono adalah tipe orang yang bisa membuat orang lain marah?
- hal23
- Aku tidak tahu...
- Karena satu satunya kesan yang aku miliki tentang dia adalah apa yang aku dengar dari orang lain...
- Tapi setidaknya aku sudah memiliki banyak gambaran tentang dia.
- Aku akan merasa senang kalau dia orang baik.
- Itulah yang kupikirkan.
- Begitu..
- Tenang saja, Chiyo Dono adalah orang yang sangat baik.
- hal24
- Ayo kita jalan seperti ini sampai kita keluar dari sini.
Add Comment
Please, Sign In to add comment