Advertisement
Guest User

Anuan Sal

a guest
Nov 14th, 2019
186
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 4.75 KB | None | 0 0
  1.  
  2. H plus 2 setelah [i]Capture The Flag[/i]. Batang hidung Salome kembali muncul, juga tubuhnya. Ia kembali ke perkemahan setelah bosan mendengar orang menangis pasca kematian Nana-nya. Maunya begitu, walau orang lain sepertinya menuduhnya macam-macam, menasihatinya macam-macam, seakan-akan kelakuannya patut dikhawatirkan.
  3.  
  4. [color=gray]"[i]Why are you here yet?[/i]"[/color] tanya si jantan kambing Silas ketika ia mulai menginjak ubin teras kabin Dua Belas. [color=gray][i]"I thought you'd need some... me-time. You can take a break for a while and grief for your grandma, you know. In fact: you really should take your time, Counselor. What are you thinking now, coming back to the camp while you're supposed to take a break?[/i]" [/color]
  5.  
  6. [i]Sigh[/i]. Yang benar saja ia dilarang untuk menginjak perkemahan hanya karena Nana baru saja meninggal di Texas sana. Salome menekuk mukanya jengkel; tangannya bergerak mendorong kepala sang Silly Silas sekaligus.
  7.  
  8. "[i]And makin' you worry if ah'm okay somewhere far far away? Or Curly Fries worry?[/i]" Ia mengingat pesan-pesan Irisnya dengan si bocah ikal dari kabinnya yang satu itu. "Suara kalian makin mirip kambing melenguh kalau sedang panik, tahu. [i]Ah don't want to hear both of your nonsense noise no longer, bless your heart.[/i]"
  9.  
  10. [color=gray]"[i]But—[/i]"
  11. [/color]
  12. Ia mendengus. "[i]Ssshsh, ah'm fine[/i]." Ransel di belakang punggungnya kini ia lepas untuk ia pasangkan pada punggung si [i]satyr[/i] "[i]Throw this in my cabin, will ya?[/i]"
  13.  
  14. Terdengar suara si kabin [i]anti-aging[/i] tak jauh dari beranda kabin memanggil-manggil namanya. Tujuan panggilan cempreng itu, ia ketahui, adalah karena putri Hebe itu ingin mencari gara-gara—walau bukan mencari gara-gara dengan[i]nya[/i], tetapi dengan kawanan onggokan daging separuh dewa lainnya dalam sesi [i]babysitting[/i] bersama.
  15.  
  16. Ia sengaja menyisipkan helai rambut ikal yang menutupi cuping telinga sebelum memelototi menuju asal suara yang memanggil. [i]The show must go on, indeed—[/i]
  17.  
  18.  
  19. [align=center]°°°[/align]
  20.  
  21.  
  22. [i]Although, so much for a good show at this Saturday night[/i]. @[Veridian Cool] malam ini terlalu [i]nervous[/i] bersandiwara di depan berudu-berudu junior, desah Salome kecewa.
  23.  
  24. Padahal bukankah mereka sudah susah payah menyiapkan malam nuansa sok angker, lengkap dengan kabut-kabutan dan atraksi di dalam hutan? Ia ingat persis semangat mengganggu orang seperti ini.
  25.  
  26. Tetapi [i]appertizer[/i]nya, menyedihkan.
  27.  
  28. Walau harus ia akui, [i]rating[/i] tontonan sandiwara mereka malam ini tinggi juga secara kuantitas. Bocah-bocah ini rela-relanya berjejalan menonton bagaimana [i]stage fright[/i] menyerang sang konselor kabin [i]anti-aging[/i]. Si adik ikal malah sibuk sendiri bertanya padahal cuma figuran—yang agaknya tengah luput dari perhatian si putri Hebe. Ia tahu suara-suara lain juga ikut berkomentar ribut sendiri. Kerumunan yang menggelikan.
  29.  
  30. Fokusnya sendiri, tetapi, kali ini mengarah pada @[Dorcas Spirou] yang melekat di tangannya. Mereka tengah berdua-duaan sejenak, dengan tubuh si konselor ninabobo menempel pada tubuhnya. Salah satu pemeran lain yang situasinya tak kalah memprihatinkan dengan kondisi hidung pengap dan juga berlendir. Aktor perempuan yang tampil di muka hutan ini, agak menghancurkan [i]mood[/i] saja, nyatanya.
  31.  
  32. Ditambah lagi, gadis si ninabobo ini agaknya harus membersit ingus di depan manusia (dan kunang-kunang figuran) dan ia memutar matanya.
  33.  
  34. "[i]Don't bother[/i]," kekehnya. Ia—sengaja—beberapa detik menekan pangkal hidung gadis itu keras-keras. Biar tidak terus menerus membersit hidung. Ya, sambil tahan napas sedikit iseng-iseng. "Jangan mengingus dulu. [i]Nanti[/i], kalau bocah-bocah ini sudah enyah saja." Mereka sedang ingin mengerjai anak bocah, bukannya bikin satu perkemahan tiba-tiba terkena flu gara-gara si putri ninabobo sedang sakit.
  35.  
  36. @[Reia Morrigan] sendiri mungkin mulai memikirkan jurus gaya menyerang yang agak biadab hingga terdengar ronta sumbang compang-camping. Ia sendiri, alih-alih ingin menyerang mereka, hanya ingin membuat bocah-bocah ini tergelak-gelak di tengah hutan.
  37.  
  38. Caranya? Setelah sandiwara si konselor Hebe berakhir—lebih seperti [i]blooper[/i] gagal, nyatanya—ia bergerak memasuki hutan mendahului para pekemah lainnya. Dan ia menunggu, bersembunyi di puncak pohon paling strategis untuk menonton VIP. Ia menunggu otak mana yang kira-kira bisa diacak-acak untuk dibanyoli biar bisa tertawa-tawa. Hingga ngos-ngosan. Hingga Salome puas, sehingga bocah bocah itu bisa berpindah ke petak lain.
  39.  
  40. Ia bosan mendengar tangis, tahu. Atau meronta-ronta. Seleranya kan lebih oke daripada itu. Memangnya dikira apaan? Opera sabun? [i]Grey's Anatomy[/i]? Pemakaman Nana-nya?
  41.  
  42. [i]As if.
  43. [/i]
  44.  
  45.  
  46.  
  47. [align=center][i]Let's live raunchily and have the last laughter, shall we?[/i][/align]
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement