Advertisement
Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- Permasalahan Pendidikan Di Indonesia
- sumber gambar: kemendikbud.go.id
- Sesuai amanat yang terkandung dalam alenia ke 4 pembukaan UUD 1945 , negara punya tugas dan kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut diperkuat dengan UUD bahwa setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
- Negara juga sudah membuat target pendidikan dasar 9 tahun , arti nya setiap warga negara wajib menempuh pendidikan/sekolah minimal sampai tingkat SMP. Dalam praktek nya pendidikan dasar 9 tahun itu masih jauh dari harapan , berdasarkan data kementrian pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2016 jumlah anak yang tidak lulus SD dan tidak melanjutkan ke SMP sekitar 4,3 juta.
- Rata rata anak putus sekolah di tingkat SD dan SMP karena masalah biaya , sangat kontras dengan postur APBN yang telah mengamanatkan 20% nya untuk Pendidikan. Kemana lari nya dana pendidikan sebanyak itu , kenapa masih ada anak yangb putus sekolah ?
- Anak-anak adalah generasi penerus , pendidikan bagi anak-anak adalah investasi untuk kemajuan bangsa kedepan. 20-50 tahun lagi merekalah yang akan memegang kendali pemerintahan ini, maju mundur nya negara akan sangat tergantung pada anak-anak saat ini.Sudah sepatut nya pemerintah dan negara hadir menyelesaikan masalah ini.
- Didaerah daerah terpencil sekolah SD dan SMP letak nya cukup jauh , anak-anak harus berjalan kaki atau naik sepeda ber kilo kilo meter , cuaca dan alam menjadi tantangan besar bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan.
- Di daerah daerah kota mungkin sedikit berbeda tantangan nya , Sekolah sekolah favorit menetapkan biaya pendidikan yang sulit terjangkau, hanya orang tua yang cukup kemampuan bisa memasukkan anak-anak nya bersekolah disana. Kesempatan bersekolah terbuka tapi pilihan sekolah terbatas. Padahal negara sudah meng anggarkan ratusan triliun untuk pendidikan.
- Di kota sekolah menjadi ladang bisnis , tujuan utama pendidikan untuk mencerdaskan anak didik mulai bergeser . Biaya masuk , SPP , biaya penunjang dan lain lain sangat sangat mencekik. Tak sedikit anak-anak yang cerdas tapi karena batasan biaya akhir nya masuk ke sekolah yang tidak favorit.
- Dalam hal ini selayaknya negara hadir memberi solusi , Negara bisa memberi subsidi silang dengan menempatkan tenaga-tenaga pendidik yang berstatus ASN untuk mengajar di sekolah sekolah swasta tersebut , sehingga alasan biaya mahal karena sekolah harus menggaji guru bisa dikurangi , efek nya biaya pendidikan juga bisa dikurangi.
- Pengalaman di sekolah saya waktu STM , meskipun sekolah swasta tapi 30% guru pengajarnya adalah negeri (ASN) sehingga sekolah bisa menghemat biaya. Subsidi silang tersebut bisa diterapkan disekolah-sekolah kota.
- Dana BOS atau kartu Indonesia Pintar juga semesti nya di bagikan ke anak-anak yang bersekolah di sekolah swasta , karena itu hak setiap anak. Aneh dan sangat lucu kalau dana BOS dan Kartu Indonesia Pintar hanya di berikan ke anak-anak yang bersekolah di sekolah Negeri , dimana di sekolah negeri seluruh biaya pendidikan ditanggung negara . Sedangkan di sekolah swasta pemilik yayasan atau pengurus sekolah yang harus berpikir keras untuk keberlangsungan sekolah.
- Permasalahan yang masih ada dalam pendidikan di indonesia selain masalah biaya ada juga masalah sistem kurikulum nya , dimana sekolah menetapkan waktu belajar yang cukup panjang dan masih menggunakan hasil ujian sebagai acuan kelulusan siswa.
- Sekolah yang terlalu lama akan membuat anak-anak bosan , anak-anak harus di buat senang dan bahagia saat bersekolah , jangan sampai sekolah hanya menjadi kewajiban sehingga anak-anak tidak menikmati pendidikan dan malas saat bersekolah. Cara mengajar dan mendidik harus diperbaiki untuk menumbuhkan perasaan senang setiap siswa didik.
- Lingkungan dan penyampaian pelajaran harus bisa di buat semenarik mungkin sehingga pada saat nya akan tumbuh pikiran sekolah adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Anak-anak tidak merasa takut dan bad mood saat berangkat sekolah. Mengadakan acara ke alam dan melihat / menunjukkan perkembangan teknologi seminggu sekali atau dua minggu sekali akan membuat anak-anak menjadi lebih refresh pikiran nya.
- Sistem kelulusan yang mengandalkan nilai hasil ujian juga perlu di review kembali , selain membuat anak-anak tertekan dalam belajar juga tidak fear jika usaha sekolah selama 6 tahun atau 3 tahun hanya ditentukan oleh ujian 3 hari. Selain anak-anak tertekan guru-guru juga tertekan, takut kalau prestasi sekolah nya turun , tak sedikit guru-guru yang pada akhirnya berbuat curang , membocorkan soal ujian dan meminta siswa-siswa untuk les di luar jam sekolah.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement