Mayer Lansky lahir pada tanggal 17 Juli 1997 di sebuah desa kecil bernama San Miguel. Ia berasal dari keluarga sederhana yang bekerja sebagai peternak hewan. Sejak kecil, Mayer terbiasa membantu ayahnya merawat sapi dan kambing di padang rumput. Keluarganya hidup dengan tenang dan damai, meskipun tidak bergelimang harta. Ia tumbuh sebagai anak yang rajin dan penuh rasa hormat kepada orang tuanya.

     Namun, ketenangan itu sirna pada suatu malam yang kelam. Ayah Mayer, Jonathan Lansky, ditembak mati oleh sekelompok mafia tanah yang ingin menguasai lahan peternakan milik keluarga mereka. Kejadian itu terjadi di depan mata Mayer, yang saat itu baru berusia dua puluh tahun. Polisi tidak mampu menindak para pelaku karena mereka memiliki pengaruh kuat di pemerintahan dan hukum. Sejak saat itu, kebencian dan dendam mulai tumbuh di dalam hati Mayer.

     Berbekal tekad dan rasa kehilangan yang mendalam, Mayer meninggalkan desa dan pindah ke kota besar bernama Riverton. Di sana, ia mulai bergaul dengan kelompok-kelompok jalanan dan belajar dunia bawah tanah. Ia mulai dikenal sebagai pemuda yang cerdas, dingin, dan penuh perhitungan. Mayer tidak hanya ingin membalas dendam, tetapi juga ingin membangun kekuatan agar tidak ada lagi orang kecil yang tertindas oleh kekuasaan seperti yang dialami keluarganya.

     Seiring waktu, Mayer berhasil membentuk jaringan gangster yang disegani di seluruh penjuru Riverton. Ia menamai kelompoknya Lansky Brotherhood, sebagai penghormatan kepada mendiang ayahnya. Meskipun telah menjadi sosok yang ditakuti, Mayer selalu memegang prinsip bahwa kekerasan hanya digunakan untuk menegakkan keadilan bagi mereka yang tidak mampu melawan. Di balik sosok gangster yang kejam, tersimpan jiwa seorang anak peternak yang hanya ingin menuntut keadilan atas kematian ayahnya.