Advertisement
Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- Story:
- Pada tanggal 4 Oktober 1995 di kota Las Venturas, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Takumi. Ia terlahir dari keluarga yang cukup mampu, dengan ayah yang bekerja sebagai teknisi otomotif dan ibu sebagai penjaga toko. Meskipun orang tuanya sibuk bekerja setiap hari, Takumi tumbuh dengan penuh kasih sayang dan berada di lingkungan yang mendukung.
- Sejak kecil, Takumi sudah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia otomotif, terutama kendaraan buatan Jepang. Ayahnya sering mengajaknya ke bengkel dan memperkenalkannya pada mobil-mobil klasik seperti Nissan Skyline, Toyota AE86, dan Honda NSX. Takumi kecil selalu memperhatikan setiap detail mobil yang dikerjakan ayahnya, dan dari situlah mimpinya mulai tumbuh.
- Namun, saat Takumi berusia 5 tahun, ia mendapat kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengantarkan mobil pelanggan. Meskipun masih kecil, Takumi cukup mengerti apa yang sedang terjadi. Ia menangis sejadi-jadinya saat mendengar kabar itu, dan bersama ibunya langsung pergi ke rumah sakit. Beberapa hari setelah dirawat, ayahnya meninggal dunia.
- Sejak saat itu, ibunya menjadi satu-satunya tumpuan hidup. Ia bekerja keras, siang dan malam, demi mencukupi kebutuhan mereka berdua. Takumi pun tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan mandiri, tetapi tetap memendam mimpi untuk suatu hari bisa memiliki dan membangun mobil impiannya sendiri.
- Lima belas tahun berlalu, Takumi menyelesaikan pendidikannya dengan hasil yang cukup baik, namun sulit mendapatkan pekerjaan di kota yang sedang dilanda krisis ekonomi. Suatu hari, ia bertemu kembali dengan sahabat lamanya, Theo, yang dulu sering ikut bermain mobil-mobilan dan balapan liar saat remaja. Mereka pun saling berbagi kisah hidup masing-masing, dan Takumi menceritakan betapa sulitnya hidup setelah kehilangan ayahnya dan belum mendapatkan pekerjaan tetap.
- Mendengar cerita itu, Theo mengajak Takumi untuk bekerja sementara sebagai pemetik apel di luar kota, sekadar untuk bertahan hidup dan menabung sedikit demi sedikit. Takumi menyetujui ide itu. Namun, sesampainya di rumah, ia dikejutkan oleh banyaknya orang yang berkumpul—ibunya meninggal dunia karena kelelahan bekerja. Duka kembali menyelimuti hidupnya.
- Meski hatinya hancur, Takumi tetap pergi bersama Theo untuk mulai bekerja. Dalam perjalanan, Theo berusaha menyemangati Takumi, membangkitkan kembali semangat lamanya untuk mengejar impian. Lambat laun, senyum Takumi mulai kembali muncul. Ia bekerja keras dan berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli mobil tua buatan Jepang yang dulu sering ia impikan bersama ayahnya.
- Dari situlah kehidupan baru Takumi dimulai. Ia mulai merakit mobilnya sendiri di bengkel kecil warisan ayahnya. Ia sering ikut dalam ajang balapan jalanan malam hari bersama komunitas pecinta JDM (Japanese Domestic Market), bukan untuk menjadi yang tercepat, tetapi untuk menghidupkan kembali semangat dan kenangan masa kecilnya.
- Takumi kini dikenal sebagai pemuda berbakat di dunia otomotif jalanan, yang menjadikan kehilangan sebagai bahan bakar untuk impiannya. Baginya, setiap mesin yang berdengung adalah suara semangat dari masa lalu yang tidak akan pernah padam.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement