Advertisement
Not a member of Pastebin yet?
Sign Up,
it unlocks many cool features!
- Nama saya Charles Rodrigo. Saya lahir pada tanggal 1 Januari 1970 di Las Venturas, kota yang tidak pernah tidur—penuh dengan lampu neon, kasino, dan uang kotor yang berpindah tangan setiap detiknya. Saya lahir bukan dari keluarga kaya, tapi dari pasangan penjaga hotel dan supir taksi malam. Dari kecil, saya sudah belajar bahwa di kota ini, uang bisa membeli segalanya—kecuali rasa aman dan kepercayaan.
- Masa kecil saya tidak jauh dari keramaian jalan Strip dan gang-gang belakang tempat para penjudi bangkrut menyembunyikan diri. Saat teman-teman seusia saya sekolah, saya membantu ibu bersih-bersih kamar hotel murahan, atau ikut ayah narik taksi di malam hari. Dari situ, saya belajar melihat berbagai wajah manusia—dari yang paling sopan sampai yang paling kejam. Semua itu membentuk saya menjadi pribadi yang selalu waspada dan tahu kapan harus bicara, dan kapan harus diam.
- Ketika remaja, saya sempat terseret ke dunia bawah tanah Las Venturas. Balap liar, pengiriman barang ilegal, dan perkelahian jalanan bukan hal asing bagi saya. Tapi saya cukup pintar untuk tidak tenggelam terlalu dalam. Saya tahu batas, dan saya tahu bahwa setiap langkah salah bisa berarti akhir dari segalanya. Beberapa teman saya masuk bui, beberapa lagi hilang begitu saja. Saya memilih jalan yang lebih tenang, tapi tetap penuh perhitungan.
- Di usia 25, saya memutuskan keluar dari Las Venturas untuk sementara dan menetap di Los Santos, mencoba memulai hidup baru. Saya bekerja serabutan, dari jadi teknisi, sopir pribadi, hingga tukang di pelabuhan. Perlahan-lahan, saya mulai membangun koneksi, bukan di dunia kriminal, tapi di antara orang-orang biasa yang ingin hidup lebih baik. Tapi saya tahu, masa lalu tidak akan pernah benar-benar hilang—terutama jika kau berasal dari Las Venturas.
- Sekarang saya kembali. Bukan sebagai anak jalanan, tapi sebagai pria yang tahu arah hidupnya. Charles Rodrigo bukan lagi nama kecil di gang belakang kasino. Saya adalah orang yang bisa diandalkan, tapi jangan salah—saya tetap tahu cara bertahan, jika kota ini memaksa saya kembali ke sisi gelapnya.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement