spica

Catharsis 1/5

Aug 29th, 2018
59
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 2.06 KB | None | 0 0
  1. Aku berhadapan dengan catatanku yang kosong, dan aku merasa sangat bodoh.
  2.  
  3. Berjam-jam aku duduk di tepi kasurku, memandangi resume mengenai diriku yang berusaha aku tulis.
  4. Saat ini, aku membutuhkan pekerjaan.
  5. Menjadi seorang mahasiswa di ibu kota merupakan hal yang tidak mudah. Mulai dari biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan dasar (sekadar makan, minum, dan ongkos perjalan) hingga biaya yang tak terduga harus aku keluarkan, termasuk iuran program yang diselenggarakan oleh keluarga mahasiswa program studi yang aku ambil.
  6.  
  7. Bila dirinci, dalam satu hari aku naik angkutan kota dengan tarif tiga ribu rupiah, kereta rel listrik dengan tarif yang sama dengan angkutan kota, serta bis kota dengan tarif tiga ribu lima ratus rupiah. Ongkos tersebut dikalikan dua, totalnya sembilan belas ribu rupiah. Bila aku tidak membawa bekal, uang yang harus aku keluarkan setidaknya sepuluh ribu rupiah untuk makan dan lima ribu rupiah untuk minum.
  8.  
  9. Pernah aku berniat untuk tinggal di kontrakan atau kos. Namun, bila biaya yang dikeluarkan dihitung, selisihnya sangat jauh dengan pengeluaranku bila aku pergi-pulang antara rumahku dan kampus.
  10.  
  11. Apakah kamu masih di sana? Masih ingin melanjutkan membaca omelanku mengenai kehidupanku yang membosankan dan membutuhkan uang?
  12.  
  13. Aku sarankan agar kamu berhenti membaca sekarang juga. Atau mungkin boleh kamu simpan tautan menuju laman ini, dan kamu baca saja di waktu senggang. Atau mungkin dapat kamu baca di tempat umum untuk mengisi kekosongan; seperti di dalam bis kota, kereta, angkutan kota, atau terserah kamu saja.
  14.  
  15. Tenang, tidak ada kata kasar maupun tak pantas tertera di dalam omelan panjang ini. Omelan ini aman untuk kamu baca di tempat yang telah aku sebut barusan. Bahkan, kamu bisa berpura-pura menjadi orang yang cerdas atau semacamnya. Aku berjanji akan menggunakan kosakata yang terdengar seperti keluar dari seorang intelektual, yang dibaca dan didengar oleh orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi pula pada bagian selanjutnya.
  16.  
  17. Sementara ini sekian dulu omelanku.
  18.  
  19. Dan resumeku masih kosong. Hanya tertera namaku saja.
Add Comment
Please, Sign In to add comment