Please Wait For Me;answer;

apaan ini? WAKAKA. Nga penting juga sih, karena ini sangat.. sangat.. sederhana.. Tapi ya dibaca dong ya.. dibaca aja :v

Jadi mari kita lihat sebuah kalimat penting di paragraf pertama. "Mungkin dia pikir aku masih merasa setiap desiran darahku adalah berkatnya", Mungkin, kalian akan mengabaikan ini. Karena menurut kalian mungkin itu adalah sebuah perumpaman semata. Padahal kata ini punya makna tersurat yang begitu jelasnya.

Itu karena si dia disini telah mendonorkan darahnya untuk Jisoo. Dan karena itu si dia mati. Saking cintanya si dia sama Jisoo. Dalam keadaan dia sendiri udah mau ko.it. Dia ini masih mau-mau aja untuk ngedonorin darahnya. Tapi pas dia udah koit, baru dia nyesel. Dan dia mau balas dendam. Jadi arwah penasan yang nelponin Jisoo mulu. Sayangnya Jisoo engga ngangkat alhasil setelah punyi ‘tit’ dia ninggalian pesan suara. Isinya. Ya kaya yang kalian baca :v

Ya namanya ditelepon makluk gaib. Mba Jisoo takut lah. Apalagi pake acara ngomong ai miss you segala, apaan coba udah mati juga ngomong ‘i miss yu’, ada ‘so much’ nya lagi #iykwim. Ngeri nga lo :v makanya Mba Jisoo takut bahkan untuk sekedar matiin rekaman suara cowok syaiton itu.

Padahal Jisoo belum didatengin malaikat kematian. Tapi suara-suara si Dia udah kaya manggil Jisoo ke alam kubur. I miss u, i miss u, terus dikira Mba Jisoo bakalan ‘i miss u too’ terus ngikut ngerubutin diri pake kain kafan terus nutup mata sok-sokan mati sambil berbaur di kamar mayat?. Mba Jisoo mah ogah.

Dan yang terakhir. Ini cuma penegasan, "ingin aku ikut bersamanya, menghadap Dia ? Yang benar saja," Seperti yang kita tahu Tuhan huruf depannya akan selalu besar meskipun bukan diawal kalimat. Bahkan kalau pun kita nulisnya pake kata ganti, seperti Dia dan bukannya Allah, Jesus, Buddha, atau Dewa.