Advertisement
Hikao

Chapter 4 Bung perisai

Sep 22nd, 2014
259
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 19.55 KB | None | 0 0
  1. ==Pembagian Gold==
  2.  
  3. Selamat pagi.
  4.  
  5. Setelah sarapan, kami langsung dipanggil oleh sang raja.
  6.  
  7. Seperti dugaan, tidak ada banyak keributan di waktu yang sepagi ini; sekarang seharusnya jam 10 pagi menurut letak matahari... Kami menerima panggilan ketika aku berpikir demikian
  8.  
  9. Kami mempercepat langkah kami, dadaku penuh debar ketika kami menuju ruang kunjungan sang raja.
  10.  
  11.  
  12. “Para pahlawan yang terhormat telah tiba.”
  13.  
  14.  
  15. Pintu ruang kunjung sang raja pun terbuka, didalam ada 12 orang berpakaian dalam berbagai gaya pakaian petualang.
  16.  
  17. Ada juga yang berpakian seperti kesatria.
  18.  
  19.  
  20. Hoh... wibawa sang raja sungguh menakjubkan.
  21.  
  22.  
  23. Kami membungkuk kepada sang raja dan mendengarkan apa yang dia ucapkan.
  24.  
  25.  
  26.  
  27. “Seperti yand dijanjikan kemarin, aku telah merekrut rekan - rekan yang akan menemani kalian dalam perjalanan. Sepertinya, semua yang telah berkumpul telah menentukan pahlawan mana yang akan mereka ikuti.”
  28.  
  29.  
  30. Setiap dari kami akan mendapatkan 3 orang jika dibagi sama rata.
  31.  
  32.  
  33. “Sekarang, jagoan masa depan yang heroik. Mohon maju dengan pahlawan yang siapa kau bersumpah setia kepada.”
  34.  
  35.  
  36. Eh? Kami tidak dikasih untuk memilih?
  37.  
  38. Ini adalah sebuah perkembangan yang mengejutkan.
  39.  
  40. Oh, ya sudahlah, jika kita pertimbangkan, adat dunia parallel ini mungkin telah membebani kehendak para rakyat lebi dari perintah dari pemerintahannya.
  41.  
  42. Kami berbaris berurutan.
  43.  
  44. Rekan masa depan kami pun kemudian berjalan mendekat dan berkumpul disekitar setiap dari kami.
  45.  
  46. Ren, 5 orang
  47.  
  48. Motoyasu, 4 orang
  49.  
  50. Itsuki, 3 orang
  51.  
  52. Aku, 0 Homo Sapiens
  53.  
  54.  
  55. “TUNGGU SEBENTAR, baginda raja!”
  56.  
  57.  
  58. Apa - apaan ini! Bukankah ini jelas - jelas sebuah penghinaan (harrasment = pelecehan)?
  59.  
  60. Keringat dingin membasahi wajah sang raja ketika aku menyuarakan komplenku
  61.  
  62.  
  63. “Ya... Astaga, aku tak pernah terpikir situasi ini bakal terjadi.”
  64.  
  65. “Ada sebuah perbedaan karisma yang sangat jelas diantara mereka.”
  66.  
  67.  
  68. Wajah sang menteri dipenuhi dengan kekejutan.
  69.  
  70. Seorang pria berjubahpun kemudian berbisik ke telinga sang raja.
  71.  
  72.  
  73. “Fumu, apakah rumor seperti itu benar tersebar...?”
  74.  
  75. “Apakah ada sesuatu yang terjadi?”
  76.  
  77.  
  78. Motoyasu memperlihatkan wajah yang simpatik dan bertanya.
  79.  
  80. Seperti yang aku duga, ini semua penuh prasangka yang ekstrim.
  81.  
  82. Apa - apaan ini, ini seperti seorang anaj yang ditinggal sendiri ketika anak - anak lain membentuk kelompok olahraga di SD. <ref> singkatnya Naoufmi marah telah di ganggu dengan prasangka anak -anak</ref>
  83.  
  84. Aku juga ingin mengabaikan perasaan ini yang bahkan ada di dunia parallel.
  85.  
  86.  
  87. “Fumu. Sejujurnya... sepertinya ada rumor beredar disekitar kastil tentang kalian para pahlawan, atau lebih tepat mengenai sang pahlawan perisai.”
  88.  
  89. “Hah!?”<ref> Naofumi berlagak ala yankee</ref>
  90.  
  91.  
  92. "Menurut legenda, pahlawan tiba di dunia ini dengan memenuhi beberapa syarat tertentu. Dan sepertinya kau sendiri tidak memenuhi syarat tertentu ini, demikian adalah rumornya.”
  93.  
  94.  
  95. Motoyasu menyenggolku dengan sikunya.
  96.  
  97.  
  98. “Apakah ada yang menguping kedalam percakapan kita kemarin?”
  99.  
  100.  
  101. Apakah ini karena aku tidak tau tentang games? Apakah itu sebabnya semuanya memungkiri-ku?
  102.  
  103. Maksudku, apa yang salah dengan legenda ini?
  104.  
  105. Aku bahkan tidak akrab dengannya (them = para heroes? ato legenda?) begini - begini aku juga pahlawan perisai, tahu!
  106.  
  107. Aku mungkin mempunyai senjata yang cupu dibandingkan senjata para pahlawan yang lain, tapi itu bukan berarti aku main - main okay!
  108.  
  109.  
  110. “Hey, Ren! Berikan aku seorang, karena kau sudah punya lima orang.”
  111.  
  112.  
  113. Para petualang wanita, termasuk seorang pria, menciut kebelakang Ren dan melihat kepadaku bagai domba yang ketakutan.
  114.  
  115. Karena berbagai sebab, Ren menggaruk kepalanya sebelum dia menggelengkan kepalanya kepadaku.
  116.  
  117.  
  118. “Aku benci diikuti oleh yang lain. Siapapun yang tidak punya tekad untuk mengikutiku, segera keluar (leave = pergi?).”
  119.  
  120.  
  121. Bahkan setelah mengatakan kata - kata yang tidak berperasaan seperti itu, tidak seorangpun menunjukan gelagat akan bergerak menjauhinya.
  122.  
  123.  
  124. “Motoyasu, temanku! Tidakkah kau berpikir ini sungguh kejam?”
  125.  
  126. “Ya...”
  127.  
  128.  
  129.  
  130.  
  131. Ngomong - ngomong, kelihatannya ada ratio wanita yang sangat tinggi disini.
  132.  
  133. Ini berbau deklarasi perang harem.
  134.  
  135.  
  136. “Ini semua sungguh berat sebelah <ref>shit load of bias = maknanya lebih kasar</ref>.”
  137.  
  138.  
  139. Dan kenapa semua rekan Motoyasu wanita? Orang ini sepertinya magnet wanita kemanapun dia pergi.
  140.  
  141. Itsuki juga menampakan wajah yang khawatir, yang menunjukan keengannanny untuk berpisah dengan rekannya tercinta.
  142.  
  143.  
  144. “Menurutku kau memiliki jumlah orang yand adil sebanyak 3 orang... jadi, tidak baik untuk mengambil seseorang secara paksa.”
  145.  
  146.  
  147. Itsuki menganggukkan kepalany, diam terbisu.
  148.  
  149.  
  150. “Baiklah, apakah aku harus berangkat sendiri?!”
  151.  
  152.  
  153. Ini cuma perisai, yo! Senjata pecundang menurut teori, yo! <ref> Naofumi baru saja kehilangan akal budinya </ref>
  154.  
  155. Lihat saja aku tumbuh jauh lebih kuat tanpa rekan!
  156.  
  157.  
  158. “Ah, tuan pahlawan <ref> Hero + Sama/Yuusha-sama <\ref>, Aku ingin menemani sang pahlawan perisai saja.”
  159.  
  160.  
  161. Salah satu mantan rekan Motoyasu mengangkat tangannya dan menyatakan pencalonannya menjadi sekutuku.
  162.  
  163.  
  164. “Oh? Ya-kah?”
  165.  
  166. “Ya.”
  167.  
  168.  
  169. Seorang gadis cantik dengan dengan rambut semi panjang berwarna merah tua.
  170.  
  171. Wajahnya cukup imut, kan? Dia memiliki fitur wajah yang muda namun dia sedikit lebih pendek dari aku.
  172.  
  173.  
  174. “Apakah ada orang lain yang ingin berada dibawah perlindungan tuan Naofumi?”
  175.  
  176.  
  177. Pada saat ini... tidak ada seorangpun menunjukan tanda - tanda akan bergerak.
  178.  
  179. Sang raja melepaskan desahan yang penuh kasihan (grieving = berduka?).
  180.  
  181.  
  182. “Jadi, tidak ada yang lain lagi. Malangnya tuan Naofumi, tampaknya anda harus mencari bakat (talent = bisa dimaknakan orang berbakat disini) ekstra sendiri. Tapi jangan takut, karena aku akan memberikanmu bonus ke dana perang bulananmu yang akan dibagikan sebentar lagi.”
  183.  
  184. “Ya,ya!”
  185.  
  186.  
  187. Sebuah keputusan yang bijak.
  188.  
  189. Karena aku ada satu - satunya yang memiliki sekutu yang paling sedikit, aku akan menerima budget financial yang lebih besar.
  190.  
  191.  
  192. “Nah sekarang, Ini adalah dana perang bulananmu. Para pahlawan yang berani, gunakanlah ini dengan tujuan yang jelas di pikiranmu (mind = hati? tolong bantuannya).”
  193.  
  194.  
  195. Empat kantong penuh uang dibagikan kepada kami. Dan sebuah kantong uang yang sedikit lebih besar diserahkan kepadaku.
  196.  
  197. Aku mendengar suara uang yang berat datang dari dalam.
  198.  
  199.  
  200. “Tuan Naofumi akan menerima 800 coin perak, sementara yang lain akan menerima 600 masing - masing. Tolong gunakan uang ini untuk membeli perlengkapan kalian masing - masing.”
  201.  
  202. “ ” ” ”WOAH!” ” ” ”
  203.  
  204.  
  205. Masing - masing dari kami memberi hormat, dan kemudian pertemuan dengan raja selesai disini.
  206.  
  207. Kemudian, perkenalan diri kami masing - masingpun bermulai.
  208.  
  209.  
  210. “Errr pahlawan perisai, namaku Mein Sophia . Mari kita bekerjasama bersama - sama mulai sekarang.”[[File:Tate_no_Yuusha_Volume_1_Image_2.jpg|thumb|Mein Sophia is my name.]]
  211.  
  212. “Yo, Yoroshiku.”<ref> Senang berkenalan denganmu! Singkatnya, Naofumi sangat gugup.</ref>
  213.  
  214.  
  215. Mein sungguh orang yang sangat hebat, dia berbicara padaku tanpa menunjukan tanda - tanda kebiasan.
  216.  
  217. Tapi setelah sebuah kejadian yang tak sedap dipandang pada sebelumnya, agak sedikit canggung (awkward = aneh? kaku?) untuk memulai percakapan. Tapi disisi baiknya, tetapi, seorang gadis yang perhatian sekarang menjadi sekutuku.
  218.  
  219. Aku harus menghargai rekan aku yang satu ini. Maka, aku ga akan kalah kepada pahlawan yang lain dengan mengupgrade (ada bahasa indo buat ini ga?:I) senjata legendaris ku.
  220.  
  221.  
  222. “Mari kita pergi, Nona Mein (Mein,-san).” <ref> Naofumi sedang canggung secara sosial (socially awkward).</ref>
  223.  
  224. “Okay~”
  225.  
  226.  
  227. Mein mengangguk penuh semangat dan menikutiku dari belakang.
  228.  
  229.  
  230. Melewati jembatan yang menghubungkan kastil dan kota, sebuah kota yang menakjubkan terpampang di hadapanku.
  231.  
  232. Meskipun aku hanya mencuri lihat sebentar kemarin, melihatnya dari dekat menyadarkanku akan pesona dunia paralel ini.
  233.  
  234. Jalanan terbuat dari bebatuand dan spanduk - spanduk bergantungan di bangunan - bangunan.
  235.  
  236. Tempatnya di penuhi aroma lezat dari makanan. Aku tergerak, secara jiwa dan raga (truly moved, both deeply and emotionally = kata2 yang lbh cocok apa?).
  237.  
  238.  
  239. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?”
  240.  
  241. “Pertama, kita harus pergi ke toko item, dan mungkin toko senjata untuk membeli perlengkapan kita. Ini mungkin akan menghabiskan semua dana kita.”
  242.  
  243.  
  244. Tentu saja, urusan yang pertama harus diurus adalah aku, yang hanya memiliki perisai, untuk mendapatkan senjata.
  245.  
  246. Tanpa satu, Akan susah bagiku untuk melawan monster dan mengejar dengan yang lain.
  247.  
  248. Soalnya, mereka memiliki senjata asli yang dapat berevolusi.
  249.  
  250. Untuk mendapatkan awal yang baik <ref> Start Dash di ucapkan dalam bahasa Inggris </ref>, kami tenru harus mengatasi masalah ini secepatnya.
  251.  
  252.  
  253. “Baiklah. Aku tau sebuah toko yang bagus, jadi tolong persilakan aku untuk menjadi pemandumu.”
  254.  
  255. “Apakah kamu benar - benar oke dengan itu?”
  256.  
  257. “Tentu saja.”
  258.  
  259.  
  260. Mein melompat - lompat (skipping, ada yang bisa kasi kata yg lebih bagus) sambil mengarahkanku ke toko senjata.
  261.  
  262. Setelah 10 menit berjalan dari kastil, Mein berhenti di depan sebuah toko yang mencolok dengan spanduk bercetak senjata yang sangat besar.
  263.  
  264.  
  265. “Inilah rekomendasiku.”
  266.  
  267. “Oh...”
  268.  
  269.  
  270. Melangkah melewati pintu, dapat dilihat senjata bergantungan di dinding, persis seperti bayangan seseorang ketika mereka menyebutkan toko senjata.
  271.  
  272. Ada juga peralatan lain untuk berpetualang, seperti armor lengkap.
  273.  
  274.  
  275. “Selamat datang!”
  276.  
  277.  
  278. Sang pemilik toko menyambut dengan riang ketika aku memasuki toko. Dia tampak seperti yang aku bayangkan, seseorang yang kekar berdiri dibelakang meja toko senjata. Akan sangat aneh bila sang pemilik adalah seseorang yang gendut dan berlemak.
  279.  
  280. Ini sungguh dunia parallel.
  281.  
  282.  
  283. “Heh... jadi ini toko senjata...”
  284.  
  285. “Oh, seorang pelanggan yang baru pertama kali datang. Sepertinya kau datang tanpa tahu apa yang kau cari.”
  286.  
  287. “Yeah, aku di diperkenalkan toko ini oleh dia.”
  288.  
  289.  
  290. Kataku sambil menunjuk pada Mein. Dia mengangkat tangannya dan menlambaikannya dengan pelan.
  291.  
  292.  
  293. “Terima kasih banyak, Meinu-chan.”<ref> Dia berbicara dengan bahasa gaul (slang)/ lebih unformal pada dasarnya.</ref>
  294.  
  295. “Ga masalah~ Inikan karena toko Paman (atau pake oyaji saja? karena orang keren ini bakal banyak muncul dan dipanggil oyaji terus)<ref> Oyaji</ref> sangat terkenal di sekitar sini.”
  296.  
  297. “Oh nona, kau terlalu memuji - mujiku. Tapi tidakkah pakaian kekasihmu ini sedikit aneh?”
  298.  
  299.  
  300. Ya, pakaian aku sekarang ini adalah: "Pakaian dunia parallel.<ref> Dunia asli para pahlawan. </ref>"
  301.  
  302. Tidakkah kau lihat ini sungguh pakaian yang berkelas, bung (weird dude = ada kata yang lebih baik?)
  303.  
  304.  
  305. “Oyaji berpikir begitu juga?”
  306.  
  307. “Apakah itu berarti kau seorang pahlawan!? Wow!”
  308.  
  309.  
  310. Oyaji menatap aku cukup lama dan dengan sangat fokus. (took a long, hard look at me = mohon bantuannya kalo ada kata2 yg lbh bagus)
  311.  
  312.  
  313. “Dia tidak terlihat dapat diandalkan...”
  314.  
  315.  
  316. Sinis sekali.
  317.  
  318.  
  319. “Ucapkan sajalah.”
  320.  
  321.  
  322. Aku tidak tahu apa yang dia ingin katakan, tetapi aku sudah bisa menduga aku cukup tidak bisa diandalkan sekarang. Karena itu aku harus menjadi lebih kuat.
  323.  
  324.  
  325. “Kau butuh perlengkapan yang lebih baik.”
  326.  
  327. “Ya, kurasa...”
  328.  
  329.  
  330. Hahaha... Ternyata bukan personalitas tetapi penampilan.
  331.  
  332.  
  333. “Apakah kau... benar - benar setidak cocok itu (are you... that misfit = sekali lagi, mohon bantuannya)?”
  334.  
  335.  
  336. Piki, <ref> sfx canggung/ kaget</ref>
  337.  
  338. Aku merasa pipiku kram.
  339.  
  340. Rumor tentang aku tampaknya tersebar dengan sangat cepat.
  341.  
  342. Ya, sudahlah. Hanya pecundang yang akan peduli.
  343.  
  344. DELETE THIS
  345. DELETE THIS
  346. DELETE THIS
  347.  
  348. “My name is Iwatani Naofumi, the Hero of the Shield. I'll be troubling you from this point onward, so please take care of me."
  349.  
  350.  
  351. I gave my introduction to Oyaji just in case.
  352.  
  353.  
  354. “So, Naofumi. It’s good to hear that I'll have your patronage from now on. Best regards!”
  355.  
  356.  
  357. Again, he sure is an energetic one.
  358.  
  359.  
  360. “Well, Oyaji. Do you have any good equipment?"
  361.  
  362.  
  363. Mein leered at Oyaji as she asked. <ref> Bitch please anyone?</ref>
  364.  
  365.  
  366. “Right... How much do you have to spend?”
  367.  
  368. “Let me see...”
  369.  
  370.  
  371. Mein began appraising me.
  372.  
  373.  
  374. “Around the range of 250 Silver Coins.”
  375.  
  376.  
  377. We had 800 Silver Coins yet we'll only be using 250... I guess she considered the value of hiring our future comrades.
  378.  
  379.  
  380. “Oh? If that’s what you’re looking for, then how about this here?”
  381.  
  382.  
  383. Oyaji left the counter, picked up some of the weapons on display, and came back.
  384.  
  385.  
  386. “So lad.<ref>An-chan. Bro, kiddo, lad, etc.</ref> which one of these do you want?”
  387.  
  388. “Nope, I have no idea which is good.”
  389.  
  390. “I would suggest swords since they're good for beginners."
  391.  
  392.  
  393. I looked at the swords aligned on the counter.
  394.  
  395.  
  396. “These are my new recommendations since they all have blood-clean coating.”
  397.  
  398. “Blood-clean?”
  399.  
  400. “It’s a coating which prevents dullness due to gore.”
  401.  
  402. “Heh...”
  403.  
  404.  
  405. I remembered that back in the old world, I once heard that if a knife was used to butcher meat, over time its sharpness will fade.
  406.  
  407. In other words, the edges of these swords will never dull.
  408.  
  409. I guess it’s like a “Sharp Sword”.<ref> most likely a game’s sword that doesn’t lower durability</ref>
  410.  
  411.  
  412. “From the left we have: Iron, Magic Iron, Magic Steel, and finally Silver. Each of their performance is guaranteed to be top notched.”
  413.  
  414.  
  415. Does the material used affect its durability?
  416.  
  417. These weapons seem to belong in the ore based category.
  418.  
  419.  
  420. “There are better weapons around here, but these are the ones which fit your budget of 250 Silver Coins.”
  421.  
  422.  
  423. I see.
  424.  
  425. Console games usually don't have better equipment in the first town. Despite that fact, this place has quite a good line-up.
  426.  
  427. This world once again resembled an online game. Usually, big countries had better stocks of weapons, this seemed to be the case for this parallel world too.
  428.  
  429.  
  430. “Iron Sword, huh..?”
  431.  
  432.  
  433. I slowly grasped the sword’s handle.
  434.  
  435. Ah, it truly was heavy.
  436.  
  437. I hadn’t thought about the weight since my shield was extremely light. But weapons seemed to be considerably heavy, huh?
  438.  
  439. So I'll be using this to defeat the monsters...
  440.  
  441. *BACHIN!*<ref> lightning strike /explosion/ dispersion/shatter/zap sfx</ref>
  442.  
  443.  
  444. “Ouch!”
  445.  
  446.  
  447. A sudden, intense surge of electricity repelled the Iron Sword in my hand and sent it flying.
  448.  
  449.  
  450. “Oh?”
  451.  
  452.  
  453. Oyaji and Mein were staring alternately between me and the sword with mystified looks.
  454.  
  455.  
  456. “What the..?”
  457.  
  458.  
  459. I picked up the fallen sword.
  460.  
  461. No sign of that strange thing happening.
  462.  
  463. What was all that about?
  464.  
  465. My previous thoughts returned as I recalled them.
  466.  
  467. *BACHI!*
  468.  
  469.  
  470. “Ouchie!”
  471.  
  472.  
  473. I glared at Oyaji, thinking he was playing a trick on me. Yet he shook his head repeatedly.
  474.  
  475. It shouldn't be Mein, but I turned toward her anyways.
  476.  
  477.  
  478. “Did you see how it was suddenly repelled?”
  479.  
  480.  
  481. Such bullshit.
  482.  
  483. I stared at my palm while thinking about such impossibility.
  484.  
  485. Then, words began to emerge into my view.
  486.  
  487.  
  488. [Violation of Legendary Weapon’s Convention: you had touched another specialized weapon with the intent of possession.]
  489.  
  490.  
  491. What the fuck?
  492.  
  493. I quickly located the help option to summon up the description.
  494.  
  495. Found it!
  496.  
  497.  
  498. [Excluding their own Legendary Weapon, the Hero cannot equip any other weapon for combat purposes.]
  499.  
  500.  
  501. What did you say!?
  502.  
  503. My benevolent self couldn't use anything else besides this shield!?
  504.  
  505. How in the world could I fight with only a shield? <ref>Cap’n America, dear Naofumi</ref>
  506.  
  507.  
  508. “Etto. Thanks, but it seems that my shield is the possessive type.”<ref> basically he’s saying he can’t use anything other than shield</ref>
  509.  
  510.  
  511. I laughed bitterly while looking up.
  512.  
  513.  
  514. “How does it function? Can I take a look?”
  515.  
  516.  
  517. Seemed Oyaji had taken an interest in my shield as he held it up with his hands.
  518.  
  519. It'll never come off because such a method doesn't exist.
  520.  
  521. The Weapon Shop’s Oyaji chanted something under his breath, then a small ball of light flew towards the shield.
  522.  
  523.  
  524. “Fumu. Even though it looks like a Small Shield, there's something mysterious about it...”
  525.  
  526. “Ha, did you find out anything?”
  527.  
  528.  
  529. I know that it’s a Small Shield.
  530.  
  531. It was also called by that name in my Status window, with the (Legendary Weapon) tag attached to it.
  532.  
  533.  
  534. “Probably this jewel engraved in the middle? I can sense a strong source of power from there. While I could somewhat identify it through my Appraisal magic... I couldn't fully grasp it. It seems to be a type of curse.”
  535.  
  536.  
  537. After finishing his appraisal, Oyaji faced me while playing with his trademark beard.
  538.  
  539.  
  540. “You've shown me something interesting. Then do you want to buy some armor instead?”
  541.  
  542. “Yes please.”
  543.  
  544. “You’re buying armor instead of weapons within the 250 silver coin range, then I guess this armor will do.”
  545.  
  546.  
  547. Since I already possessed a shield, it doesn't seem like I have many options.
  548.  
  549. Oyaji brought back several pieces of armor that were on exhibit.
  550.  
  551.  
  552. “The full plate armor isn't very popular with adventurers since it’s quite chunky, a chain mail would provide better movement.”
  553.  
  554.  
  555. With that said, I reached out towards the chain mail.
  556.  
  557.  
  558. *Jing-a-ling...*<ref> Jara Jara, friction between metals sfx</ref>
  559.  
  560.  
  561. Looks like cloth sewed with metal chains.
  562.  
  563. This seemed fine. But I wondered if it only increases the defense of the protected areas?
  564.  
  565. Huh? An Icon opened.
  566.  
  567.  
  568. [Chain Mail Defense Power Up Tolerance against enemy’s slash attack (small)]
  569.  
  570.  
  571. Fumu fumu, the sword’s description didn't pop up before since I couldn't equip it.
  572.  
  573. “How much is this worth?”
  574.  
  575.  
  576. Mein asked the shop owner.
  577.  
  578.  
  579. “At a discount, it'll only be 120 Silver Coins.”
  580.  
  581. “Should I buy it?”
  582.  
  583. “Hm? I suppose... if it’s still relatively new, I guess I can resell for 100 Silver.”
  584.  
  585. “What’s wrong?”
  586.  
  587. “Since this is indispensable for Shield Hero-sama's <ref> Milord here if you have such fetishes</ref> growth, I just want to reconfirm the price, that’s all.”
  588.  
  589.  
  590. That makes sense... I’m only at Lvl 1, but I'll have to upgrade my equipment as I grow stronger after all.
  591.  
  592. This seemed like low-level gear, but it was also the best I can get in my current state.
  593.  
  594.  
  595. “Okay then, I'll be buying this.”
  596.  
  597. “Thank you! I'll be sure to give you a bonus for next time!”
  598.  
  599.  
  600. The shop owner expressed his thanks while sending me words of gratitude. 120 Silver Coins was handed over and the Chain Mail was obtained.
  601.  
  602.  
  603. “Do you want to put it on now?”
  604.  
  605. “Yep.”
  606.  
  607. “Then please come this way.”
  608.  
  609.  
  610. I was led to the changing room, and I donned the Chain Mail over my undergarments.
  611.  
  612. My old clothes were put inside a bag provided by the shop owner.
  613.  
  614.  
  615. “Oh, don’t you look quite handsome now.”
  616.  
  617. “Thanks a lot.”
  618.  
  619.  
  620. Keep the compliments coming.
  621.  
  622.  
  623. “Then shall we go hunting now, Yuusha-sama?”
  624.  
  625. “Let's!”
  626.  
  627.  
  628. Looking like a true adventurer, I loudly exited the shop while Mein accompanied me.
  629.  
  630. We then headed over to the gate, about to leave the castle walls.
  631.  
  632. On the way, the guard knight bowed to me and I happily returned it with a nod.
  633.  
  634. The start of my exciting adventure was about to begin.
  635.  
  636.  
  637.  
  638. <noinclude>
  639.  
  640. ==Translator note==
  641. <references />
  642.  
  643. {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;"
  644. |-
  645. | Back to [[Tate_no_Yuusha:Web_Chapter_3|Web Chapter 3]]
  646. | Return to [[Tate_no_Yuusha_no_Nariagari|Main Page]]
  647. | Forward to [[Tate_no_Yuusha:Web_Chapter_5|Web Chapter 5]]
  648. |-
  649. |}
  650. </noinclude>
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement