Advertisement
Guest User

Untitled

a guest
Jan 19th, 2017
99
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 2.23 KB | None | 0 0
  1. Barangkali jauh sblm Joel Whitney menulis buku terbarunya berjudul 'FINKS', ada banyak reportase seperti dari; Tom Wicker (New York Times), Warren Hinckle (Ramparts Magazine), Frances Stonor Saunders, Noam Chomsky hingga Wijaya Herlambang yang kurang kurang lebih mencoba mengungkap beberapa fakta keterlibatan CIA, terutama dalam situasi "di era puncak Perang Dingin" dalam proyek-proyek kebudayaan antikomunis secara global.
  2. Adalah CCF (Congress for Cultural Freedom) yg dibentuk di Berlin Barat pada thn 50-an, sbg respon tandingan thd seri-rangkaian kegiatan sejenis yang di sponsorin oleh Kominform (Uni-Soviet) pada akhir tahun 40-an. Melalui Michael Josselson, sekretaris CCF merangkap agen CIA, ia dan koleganya pada awalnya bisa dibilang berhasil dlm membangun citra CCF yang kosmopolit & kontemporer, yang menolak semua "tantangan berbau totaliter", serta mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan filsuf, budayawan & sastrawan yang cukup terkemuka. Tidak saja dikalangan intelektual liberal namun juga mereka yang memiliki kecenderungan politis 'kiri' yang cukup banyak di Amerika latin seperti Carlos Fuentes, Octavio Paz, Mario Vargas Llosa, hingga sang begawan 'realisme-magis' García Márquez yang di kemudian hari mereka merasa menyesal karena berhasil 'dikadali' dan memilih utk kemudian berjarak. Buntut dari terbitnya reportase pertama dari New York Time & Rampart di tahun 1966-1967, yang meng-ekspos peranan CIA dalam urusan sokongan pendanaan di ranah budaya & kesusasteraan secara global inilah yang barangkali mempengaruhi keberadaan CCF kedepannya. Ditahun 1967 CCF kemudian berganti menjadi IACF (International Association for Cultural Freedom) dengan donatur terbukanya dari Ford Foundation, hingga kemudian tutup satu-persatu dan membubarkan diri di tahun 1977. Di masa kejayaanya, CCF memiliki kantor di 35 negara, mempekerjakan puluhan personel, menerbitkan lebih dari 20 majalah bergengsi, menggelar pertunjukan publik & pameran seni rupa, memiliki layanan kantor berita, menyelenggarakan konferensi-konferensi internasional papan atas serta menganugerahi para musisi & seniman dgn banyak penghargaan.
  3. Well, artikel dalam tautan ini adalah interview dari Vice Magazine bersama Joel Whitney penulis buku 'FINKS' yang bercerita kurang lebih sama :)
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement