Advertisement
Guest User

Untitled

a guest
Sep 24th, 2019
109
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 1.82 KB | None | 0 0
  1. Sukabumi - Polisi membongkar misteri kematian NP, bocah perempuan berusia 5 tahun, yang tewas di tangan keluarga angkatnya. Rentetan aksi biadab ini mengantar polisi mengungkap fakta adanya hubungan inses atau hubungan seksual sedarah antara pelaku SR (36) dan kedua anak kandungnya yang berusia 16 serta 14 tahun. Ibu dan dua putranya tersebut kerap melakukan pesta seks inses.
  2.  
  3. Hubungan inses itu terungkap bukan hanya dari pengakuan para pelaku. Polisi menemukan ceceran sperma saat menggeledah rumah kontrakan tiga pelaku pembunuhan bocah tersebut di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
  4.  
  5. "Ada yang menempel di pakaian, kasur, dan beberapa tempat lain. Akhirnya terkuak, ada hubungan sedarah antara ibu dan anak kandung. Ternyata hubungan inses ini sudah sering dilakukan ketiganya," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, Selasa (24/9/2019).
  6.  
  7. Bahkan, menurut Nasriadi, adegan inses itu dilakukan SR dan anaknya yang berusia 16 tahun di samping mayat korban. "Biadabnya, usai menghabisi nyawa korban, ibu dan anak ini malah berhubungan intim. Setelah selesai, mereka bersama-sama membuang mayat korban ke Sungai Cimandiri," tutur Nasriadi.
  8.  
  9. Polisi menduga, hubungan inses antara ibu dan dua anak kandungnya itu berlangsung tidak hanya sekali. Berdasarkan pengakuan pelaku, Nasriadi menuturkan, sebelum peristiwa pembunuhan sadis kepada bocah itu, SR dan dua putra kandungnya sempat pesta seks inses.
  10.  
  11. "Hubungan inses ini kita duga sudah lama terjadi. Malam sebelum aksi pembunuhan, mereka sempat berhubungan juga," kata Nasriadi.
  12.  
  13. Selain itu, menurut dia, korban diduga tidak hanya sekali diperkosa dua pelaku atau kakak angkatnya. "Korban juga sering dijadikan pelampiasan nafsu kedua kakak angkatnya. Semua rentetan ini dilakukan saat suami SR atau ayah kedua pelaku tidak ada di rumah," ujar Nasriadi.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement