Guest User

Untitled

a guest
Nov 17th, 2018
97
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 6.05 KB | None | 0 0
  1. "Phil! Kesini Phil!" Kata seekor domba di padang hijau yang luas.
  2.  
  3. "Apa Steve? Kamu gak ketemu rumput yang aneh aneh lagi kan?"
  4.  
  5. "Liat nih rumputnya! Ijo banget! Ini keliatannya enak banget deh..." Steve mulai tergiur.
  6.  
  7. "Hah, lu ga inget terakhir kali lu makan rumput yang lu gak tau, ternyata rumputnya berduri?" Tanya Phil, mengingat ingat kejadian buruk tersebut.
  8.  
  9. "Tapi yang ini keliatan beda banget! Ini sangat hijau dan terlihat lembut, coba saja kamu rasakan sendiri!"
  10.  
  11. Phil menggerakan kakinya sekitar rumputnya, dan memang terasa lembut
  12.  
  13. "Ya sudah" sahut Phil. "Kalo kamu mau ambil resiko, makan aja rumput sana tuh, gua makan rumput yang biasa aja, yang sehari-hari."
  14.  
  15. "Silahkan saja makan rumput biasa, kamu pasti akan menyesal tidak mencobai rumput ini!" Sahut Steve
  16.  
  17. Phil pergi untuk mencicipi rumput biasa, namun masih di jarak yang lumayan dekat agar bisa melihat reaksi Steve mencobai rumputnya itu.
  18.  
  19. Steve pun mengunyah rumput yang tadi, lalu sambil melihat ke Phil dia berkata "Lhiath khanh? Gakh khenapha napha kokh...."
  20.  
  21. Steve terdiam sebentar, Phil hanya melihati Steve dengan satu mata terbuka lebih lebar.
  22.  
  23. "UHUUKH!" Steve memuntahkan seluruh rumput yang sudah berusaha dicernanya. "HOEEKH INI RUMPUTHH PAHITH BANGETHH!"
  24.  
  25. "Uggh Steve jangan muntah terus, lu tau gw ga bisa tahan liat-"
  26.  
  27. Phil pun ikut muntah karena tidak tahan melihat temannya yang muntah.
  28. Tidak jauh dari tempat mereka, ada seekor babi dengan temannya yang adalah sebuah makhluk mutan setengah manusia mati dan setengah babi.
  29.  
  30. "Thomas! Thomas, temanku!" Kata makhluk tersebut.
  31.  
  32. "Ah, ada apa lagi Eric?"
  33.  
  34. "Aku tidak tahan lagi, lihat aku! Aku adalah sebuah mutan!"
  35.  
  36. "Lalu?..." Tanya si babi dengan mudahnya.
  37.  
  38. "Lalu? Tidak ada yang ingin bicara denganku, Thomas! Semua orang membeciku! Bahkan terakhir kalo aku datang ke rumah seseorang hanya untuk meminta gula dia langsung mengambil pisau dari dapur dan melemparinya hampir kena aku!"
  39.  
  40. "Kan gua gak bermasalah sama lu..."
  41.  
  42. "Tapi Thomas, tidak seru bila setiap kali kita hanya berdua dalam segala hal! Aku ingin teman teman baru!"
  43.  
  44. "Nah kalo babi yang lain? Kamu kan masih setengah dari mereka..."
  45.  
  46. "MEREKA JUGA MENGATAKAN AKU, THOMAS! Mereka juga mengusirku! Aku dianggap hina, Thomas!"
  47.  
  48. "Ya trus mo gimana, Eric? Memang kenyataannya kamu begitu. Terima saja, gua yakin lu pasti bisa ketemu teman baru yang mau menerima lu"
  49.  
  50. "Baiklah kalo begitu, saya... Coba dulu, saya coba keliling-keliling. Ya saya akan coba bertanya tanya pada orang baru..."
  51.  
  52. Di sebuah pantai sekitar tempat tersebut, ada dua buah makhluk asing hijau yang tidak punya tangan dan berkaki empat.
  53.  
  54. "OOOOOOOOHHH!!!!! LEWIS, LIHAT INI!" Teriak salah satunya.
  55.  
  56. "Apa lagi, Simon?"
  57.  
  58. "ADA IKAN KECIL DI SINI YANG SANGAT LUUUUUUCUUUUUUUUU!!"
  59.  
  60. Simon memutar bola matanya. "Itu sudah biasa, Simon. Ayo ikut aku dulu-"
  61.  
  62. "OOOOOOOOHHHH!!!" Simon masuk ke dalam air dan melihat dua cumi-cumi sedang berputar putar. "ADA CUMI CUMI YANG SEDANG BERENANG DISINI! IHIHIHIHIHI!!"
  63.  
  64. "Uugh, sini kamu jangan cari masalah lagi." Kata Lewis dengan malas.
  65.  
  66. "Hey" kata salah satu cumi cumi tersebut ke yang lainnya. "Menurutmu apakah ada kemungkinan makhluk ini akan tiba tiba meledakan kita berdua?"
  67.  
  68. "Mungkin ada. Berapa persentasenya menurutmu?"
  69.  
  70. "Kemungkinan itu relatif, tidak bisa ditebak sekarang. Kalaupun aku benar sekarang, mungkin beberapa detik kemudian kemungkinannya sudah berbeda"
  71.  
  72. "Ya itu benar, seperti saat seseorang melempar koin, walau koinnya sudah pasti jatuh dalam satu sisi, mungkin karena faktor angin tidak terjadi kemungkinannya"
  73.  
  74. "Ya itu benar. Jadi bagaimana menurutmu yang kita harus lakukan untuk mencegah kemungkinan dan mencegah perubahan kemungkinan bahwa makhluk ini tidak akan meledak?"
  75.  
  76. Mereka berdua terdiam...
  77.  
  78. Kembali di padang rumput, para domba tersebut baru saja selesai memuntah-muntahan.
  79.  
  80. "Uugh, Steve. Kamu sudah tidak akan muntak lagi kan?" Tanya Phil dengan perutnya yang terasa sakit.
  81.  
  82. "Ya Phil... Aku rasa tidak. Aku tidak bisa merasakan isi perutku, apalagi dengan seluruh rumput pahit yang-"
  83.  
  84. "Ooh, tidak. Jangan lagi, Steve..."
  85.  
  86. "HOOOOEKHH!!!" Steve kembali muntah mengingat rasa pahit yang sebelumnya dirasakan.
  87.  
  88. "Agh, jangan- HOOEEEEKHHGGHH!!"
  89.  
  90. Para domba tersebut kembali muntak dengan segala hal yang ada di perutnya.
  91.  
  92. "Thomas! Thomas aku punya berita baik!" Kata Eric dengan bangganya.
  93.  
  94. "Apa? Kamu dapat orang untuk diajak ngobrol?" Thomas bertanya.
  95.  
  96. "Bukan itu, jauh berbeda!"
  97.  
  98. "Emm, kamu bertemu komunitas yang mirip dirimu?"
  99.  
  100. "Bukan! Sesuatu lebih simpel!"
  101.  
  102. "Baiklah aku menyerah..."
  103.  
  104. "Aku akhirnya mendapatkan gula, Thomas! Aku melihat sebuah gubuk tak berpenghuni dan melihat tempatnya ada gula! Maka aku ambil gulanya, akhirnya aku bisa membuat the manis!" Eric menangkat sebuah plastik penuh dengan gula
  105.  
  106. "Haaaah, kukira apaan..." Thomas menghela.
  107.  
  108. Simon baru keluar dari pantai dan mengikuti Lewis.
  109.  
  110. "AYOLAA-"
  111.  
  112. "Gak, Simon! Jangan!"
  113.  
  114. "Ok... Tapi-"
  115.  
  116. "Gak! Kamu gak inget terakhir kali kamu pergi ke hutan?"
  117.  
  118. Simon mengingat kejadian itu. Simon pernah tak sengaja membakar hutan dan hutannya langsung gundul seketika.
  119.  
  120. "Oh... TAPI INI AKAN MENJADI MENYENANGKAAAAAAN!!!"
  121.  
  122. "Gak, Simon! Kamu nantinya palingan bikin hutan lain terbakar!"
  123.  
  124. "Yah tapi..."
  125.  
  126. "Udahlah, lupain aja hutan..."
  127.  
  128. "OOOOOH! Ada sebuah gua yang terlihat lucu!... Tapi guanya terlihat dalam..."
  129.  
  130. "Hmm... Masuk aja, gua ada ide kok cara keluarnya..." Lewis berpikir.
  131.  
  132. "OKE!" Simon langsung melompat masuk, dan menunggu Lewis masuk, namun dia hanya mendongakan kepala dan tertawa.
  133.  
  134. "Hahaha! Sudah, tunggu saja di sini daripada kamu buat masalah lagi!
  135.  
  136. "Huuuh" kata Simon dengan sebal.
  137.  
  138. "Hahahaha!" Lewis masih tertawa.
  139.  
  140. "Hey!" Suara seseorang mengagetkan Lewis, dan Lewis pun jatuh ke dalam guanya.
  141.  
  142. "Ouch! Siapa sih?" Tanya Lewis.
  143.  
  144. Di luar, Eric menghela nafas. "Hahh, bahkan makhluk lain takut padaku..." Eric pun pergi mencari subjek lain yang bisa di ajak ngobrol.
  145.  
  146. "Yey! Lewis! Kamu datang untuk menemani aku!" Kata Simon dengan semangat.
  147.  
  148. Lewis hanya bisa menghela nafas. Dia akan terjebak bersama Simon selama beberapa lama lagi.
Add Comment
Please, Sign In to add comment