Advertisement
PatrZDZ

Fiktiv Indonesia - KG Media

Oct 19th, 2020
255
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 34.71 KB | None | 0 0
  1. KG Media adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada 23 November 2018 yang didirikan oleh Jakob Oetama. Kehadiran KG Media tidak terlepas dari sejarah panjang demi mencapai cita-cita mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa.
  2.  
  3. ===
  4. Kompas TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang berfokus pada konten berita. Kompas TV dimiliki oleh KG Media.
  5.  
  6. Stasiun televisi ini hadir menggantikan stasiun televisi yang pernah dimiliki oleh Kompas Gramedia, yaitu TV7. Sejak saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri dibawah kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006 dan nama TV7 diganti menjadi Trans7, maka saham Kompas Gramedia terhadap Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
  7.  
  8. Pada tanggal 1 Agustus 2011, Kompas TV memulai siaran percobaan bersamaan dengan KTV selama 19 jam setiap hari dari jam 05:00 hingga 00:00 WIB dan Pada tanggal 9 September 2011, Kompas TV resmi diluncurkan dalam acara Simfoni Semesta Raya yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi berjaringan lokal daerah. Pada tanggal 11 September 2011, Kompas TV mengubah logonya yaitu dengan menghilangkan tulisan "TV" pada logo tersebut, dan tulisan "TV" tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012 hingga 19 Oktober 2017.
  9.  
  10. Pada tahun 2013, Kompas TV memegang hak siar Bundesliga (2013-14 dan 2014-15) dan Serie A (hanya 2014–2015) lewat kerjasama dengan beIN Sports. Kompas TV juga pernah menayangkan ajang balap mobil Formula 1 (hanya musim 2012 dan 2013) lewat kerjasama Fox Sports dan hak siar kompetisi/turnamen olahraga lainnya seperti bulutangkis, voli, dan lain-lain.
  11.  
  12. Pada awalnya Kompas TV di Jabodetabek bersiaran di frekuensi 28 UHF dengan menggandeng stasiun televisi lokal KTV, tetapi mulai tanggal 28 Juni 2015, Kompas TV di Jabodetabek pindah frekuensi menjadi 25 UHF. Frekuensi ini dulunya digunakan oleh TV Plus! sebelum pindah frekuensi ke 32 UHF dan berganti nama menjadi MGSTV.
  13.  
  14. Pada tanggal 28 Januari 2016, Kompas TV berfokus menjadi saluran berita dalam perhelatan Suara Indonesia.
  15.  
  16. Pada tanggal 19 Oktober 2017, Kompas TV mengubah logonya dengan menghilangkan ikon "K" pada logo tersebut dan slogannya yang menjadi "Independen dan Tepercaya", bertepatan dengan acara Rosi Special: Launching Rumah Pilkada 2018.
  17.  
  18. Pada tanggal 29 Juli 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kompas TV menjadi televisi nasional pertama yang menayangkan cabang olahraga elektronik secara gratis di Indonesia lewat siaran langsung Grand Final turnamen Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018.
  19.  
  20. Melalui kerjasama dengan Fox Sports dan Mola TV, Kompas TV akan menayangkan ajang balap motor internasional yaitu Kejuaraan Dunia Superbike mulai musim 2020 dan hanya menayangkan sesi balapan kedua saja.
  21.  
  22. Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Kota-kota besar lain akan menyusul kemudian. Bahkan, sebagian besar kota sudah siap menyiarkan jaringan Kompas TV dengan membangun stasiun relai dan dalam tahap siaran percobaan, seperti di Yogyakarta, Purwokerto, Cirebon, dan kota-kota besar lain yang memiliki jaringan Kompas Gramedia atau disesuaikan dengan terbitnya koran Kompas di seluruh Indonesia.
  23.  
  24. Kompas adalah acara berita dan program berita dari stasiun televisi Kompas TV. Acara berita ini ditayangkan setiap hari pukul 04:30 sampai 07:00 WIB, 11:00 sampai 13:00 WIB pada hari kerja, 12:00 sampai 13:00 WIB di akhir pekan, 16:30 sampai 18:00 WIB dan 21:00 sampai 22:00 WIB. Kompas berisikan materi berita dari dalam maupun luar negeri yang tegas dan terarah. Berita ini berisi materi dari surat kabar Kompas maupun koresponden Kompas di seluruh Indonesia.
  25.  
  26. ===
  27. Gramedia TV merupakan stasiun televisi swasta nasional. Televisi ini menyuguhkan program-program informasi dan hiburan, serta berusaha untuk mencerdaskan bangsa dengan program-program yang edukatif dan inspiratif. Sebenarnya Gramedia TV ini hadir stasiun televisi yang dimiliki oleh Kompas Gramedia. Namun pada tahun 2017, Kompas Gramedia meluncurkan stasiun televisi yang selama ini diinginkan oleh pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.
  28.  
  29. ===
  30. KTV (sebelumnya bernama KOmedi TV) adalah stasiun televisi lokal berjaringan yang mengudara secara terestrial dari Jakarta, Indonesia. KTV didirikan oleh Eko Patrio dengan nama KOmedi TV. Pada tanggal 28 Juni 2015, stasiun televisi ini resmi memisahkan diri dengan jaringan Kompas TV. Stasiun televisi ini bisa dinikmati melalui 28 UHF serta televisi berlangganan K-Vision. Jam siaran KTV selama 19 jam mulai pukul 05.00 hingga 00.00 WIB setiap hari mulai pada tanggal 29 Juni 2015 hingga sekarang.
  31.  
  32. KTV didirikan pada tahun 2008 dengan nama KOmedi TV oleh Eko Patrio dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh KOmando Group. Awalnya, stasiun televisi ini hanya berfokus pada komedi saja. Namun, pada pergantian nama dan logo menjadi KTV, stasiun televisi ini mengarah ke musik dan berita.
  33.  
  34. Sejak 1 Agustus 2011, stasiun televisi ini yang merupakan jaringan dari Kompas TV dan menyiarkan program-program Kompas TV selama 19 jam setiap hari dari jam 05.00 hingga 00.00 WIB.
  35.  
  36. Pada tanggal 28 Juni 2015, stasiun televisi ini tidak lagi menjadi jaringan dari Kompas TV dikarenakan Kompas TV akan pindah kanalnya ke frekuensi 25 UHF atau 503.25 MHz dan tidak menyiarkan program-program Kompas TV, tetapi tetap menayangkan Copa América bersama Kompas TV. Dengan perubahan tersebut, program KTV saat ini berupa program referensi dan gaya hidup.
  37.  
  38. Pada tahun 2016, KTV dapat disaksikan melalui satelit Palapa D dengan frekuensi 3980/V/31000, namun pada tahun 2018 frekuensinya berubah menjadi 3819/V/1000. Dan sejak itu juga KTV lepas sebagai siaran televisi berlangganan K-Vision.
  39.  
  40. ===
  41. Sonora FM adalah salah satu stasiun radio di Jakarta yang mengudara dengan frekuensi 92.0 FM yang didirikan tanggal 8 Agustus 1972, mengujudkan kelahiran (alm) PK Ojong, pendiri Kompas bersama Jakob Oetama - membuat multimedia penyiaran.
  42.  
  43. Sejak 1 April 2007, Sonora meluncurkan logo, susunan acara dan program-program baru. Tampilan penyiar, keakraban dan kepercayaan terhadap berbagai informasi yang disampaikan, membuat masyarakat dapat mengenali kekhasannya lewat suara-suara penyiar, seperti suara Bung Eddie Dipo, Mbak Susan dll. Kekhasan informasinya adalah masalah lalu lintas. Sebelum reformasi 1998, Sonora satu-satunya radio di Jakarta yang menghadirkan musik dan informasi (belum berupa berita, karena berita hanya produk RRI).
  44.  
  45. Saat kasus Malari tahun 1974, kasus Perang Teluk di Arab tahun 1990 hingga kasus Kerusuhan Mei 1998, banyak informasi Sonora yang menjadi pegangan warga Jakarta, Indonesia, dan dunia. Bahkan ketika kerusuhan Mei 1998, seakan beberapa stasiun radio Jakarta buta informasi, radio ini menjadi satu-satunya media audio yang diminta Pemda DKI Jakarta dan Kodam DKI Jakarta, berada diudara secara nonstop.
  46.  
  47. Setelah reformasi berlangsung, banyak radio membuat format siarannya seperti Sonora, yaitu: ada musik, ada informasi, ada berita, ada talkshow, ada liputan, ada laporan/siaran dari luar studio, ada foxpop. Kunci keberhasilan Sonora adalah materi siarnya yang bermanfaat, dapat dipercaya ke sahihannya dan dihadirkan tanpa menggurui "apa adanya".
  48.  
  49. Saat menjadi jaringan nasional, yang meliputi: Salvatore Surabaya, Bikima Yogyakarta, Atmajaya Palembang, Sonora Pangkal Pinang, Bornera Pontianak, Mercy Semarang, Ria Solo, Raka Bandung. Juga termasuk yang ada Serambi FM Aceh, B-Post FM Banjarmasin, Garantung FM Palangkaraya, Sumasli Purwokerto, Millenium Bandar Lampung, dan Kalimaya Bhaskara Malang, serta jaringan Smart FM.
  50.  
  51. Bermula dari prakarsa (alm) P.K Ojong dan diwujudkan oleh (alm) Gerald Tunggono bersama Jos Tanubrata, Sonora mulai siaran pertama kalinya pada tanggal 8 Agustus 1972 di jalur MW dengan menggunakan studio di Jl. Gajah Mada 109, Jakarta Barat.
  52.  
  53. Seiring dengan perkembangan teknologi, pada tanggal 5 Maret 1988, Sonora pindah ke jalur FM dengan frekuensi 100.9. Untuk memenuhi kebutuhan pendengar, sejak awal Agustus 2000, Sonora mengudara nonstop 24 jam.
  54.  
  55. Pada tahun 2004, pemerintah menata ulang penggunaan frekuensi siaran radio. Untuk itu, sejak tanggal 1 Agustus 2004, untuk memperingati ulang tahun Sonora yang ke-32 (1972-2004) Sonora menempati frekuensi baru di 92.0 FM.
  56.  
  57. Dari segi isi siaran, Sonora memiliki dua pilar utama yaitu informasi dan hiburan dengan komposisi yang berimbang. Informasi yang disajikan terutama yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat, baik yang sedang berada di perjalanan ataupun tidak, sesuai dengan karakteristik media radio yang cepat. Misalnya suasana lalu lintas, peristiwa huru hara, kebakaran, bencana banjir, politik, human interest, dll. Begitu pula untuk pilar hiburan disajikan musik-musik pilihan yang bisa dinikmati oleh sebagian besar pendengar.
  58.  
  59. Dengan kepedulian Sonora terhadap masalah sosial, terutama dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah atau bencana, Sonora memperoleh penghargaan dari National Association of Broadcasters (NAB) berupa International Broadcasting Excellence Award 2002 yang diserahkan pada tanggal 10 April 2002 di Las Vegas, Amerika Serikat.
  60.  
  61. ===
  62. Motion Radio merupakan salah satu stasiun radio yang mengudara di Jakarta dengan memiliki frekuensi 97.5 FM. Motion Radio merupakan radio musik yang informatif dan inovatif bagi Temen Motion (sebutan untuk pendengar Motion Radio) yang berjiwa muda dibawah naungan grup media terbesar di Indonesia, Kompas Gramedia.
  63.  
  64. Sesuai taglinenya "Maenin Lagu-lagu Yang Enak", Motion Radio selalu menjadi teman dekat yang menyajikan musik dan informasi yang mengerti kebutuhan dan keinginan pendengarnya dimana saja dan kapan saja selama 24 jam perhari.
  65.  
  66. Berawal dari radio Safari Bisnis FM yang berdiri pada tahun 90-an, lalu berubah menjadi Jaknews FM. Pada tahun 2004, stasiun radio ini mengalami masalah internal yaitu pengambilan alat siaran dari stasiun radio yang berpusat di Pondok Indah, Jakarta Selatan ini, yang lalu dialihkan ke Kompas Gramedia.
  67.  
  68. Pengalihan ini jelas ditentang para karyawan. Mereka menuntut agar Jaknews FM dikembalikan dari Kompas Gramedia, yang saat itu bernama Otomotion FM. Hingga masalah ini reda.
  69.  
  70. Setelah sekitar 4 tahun bernama Otomotion FM, pada tahun 2009 menjadi Motion Radio. Pada awalnya, Motion Radio hanya mengudara di Jabodetabek pada frekuensi 97.5 FM. Namun sekarang, Motion Radio sudah mengudara di 4 kota lainnya yaitu: Bangka 94.4 FM, Banjarmasin 91.3 FM, Malang 102.1 FM dan Manado 91.8 FM.
  71.  
  72. ===
  73. Smart FM merupakan stasiun radio yang berasal dari Manado. Stasiun radio ini didirikan pada tanggal 1 Mei 1996. Pada awal mengudara di Manado, Radio Smart FM mengudara pada frekuensi FM 100,9 MHz dan pada tahun 2004, Smart FM menempati frekuensi FM 101,2 MHz. Smart FM memiliki berbagai cabang di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Palembang, Manado, Makassar, Banjarmasin, Medan, dan Balikpapan.
  74.  
  75. ===
  76. Harian Kompas adalah nama surat kabar nasional Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Koran Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia (KG). Kantor pusatnya terletak di Menara Kompas Lt. 6, Jl. Palmerah Selatan No. 21, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Koran ini pertama kali terbit sejak pada 28 Juni 1965 di Jakarta. Motto dan slogan surat kabar ini adalah Amanat Hati Nurani Rakyat.
  77.  
  78. Surat Kabar Kompas juga terbit dalam bentuk daring di alamat Kompas.id yang dikelola oleh PT. Kompas Media Nusantara berisi konten surat kabar Harian Kompas dalam bentuk teks, gambar dan format koran. Kompas adalah situs berita yang dikelola oleh PT Kompas Cyber Media yang merupakan anak perusahaan PT.Kompas Media Nusantara. Harian Kompas adalah satu di antara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureau of Circulations (ABC).
  79.  
  80. Ide awal penerbitan harian ini datang dari Jenderal Ahmad Yani, yang mengutarakan keinginannya kepada Frans Xaverius Seda (Menteri Perkebunan dalam kabinet Soekarno) untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, Peter Kansius Ojong (Tionghoa: Auwjong Peng Koen) (1920-1980), seorang pimpinan redaksi mingguan Star Weekly, dan Jakob Oetama, wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik, yang pada waktu itu sudah mengelola majalah Intisari ketika PT Kinta akan mengalami kebangkrutan yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai editor in-chief pertamanya.
  81.  
  82. Pada tahun 1964, Presiden Soekarno mendesak Partai Katholik untuk mendirikan media cetak berbentuk surat kabar, maka dari wartawan bulanan Intisari inilah sebagian wartawan Katolik direkrut. Selanjutnya, beberapa tokoh Katolik tersebut mengadakan pertemuan bersama beberapa wakil elemen hierarkis dari Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI): Partai Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik dan Wanita Katolik. Mereka sepakat mendirikan "Yayasan Bentara Rakyat".
  83.  
  84. Susunan pengurus pertama dari Yayasan Bentara Rakyat adalah Ignatius Joseph Kasimo (ketua Partai Katolik) sebagai ketua, Frans Seda sebagai wakil ketua, Franciscus Conradus Palaoensoeka sebagai penulis pertama, Jakob Oetama sebagai penulis kedua, dan P.K. Ojong sebagai bendahara. Dari yayasan tersebut, harian ini mulai diterbitkan.
  85.  
  86. Edisi perdana harian ini memuat karya terjemahan tentang bintang layar perak Marilyn Monroe, pengalaman perjalanan Nugroho Notosusanto, seorang ahli sejarah dari Universitas Indonesia, ke London, Britania Raya, dan kisah Usmar Ismail, sutradara film kenamaan, ketika pertama kali membuat film.
  87.  
  88. Pada awal penerbitannya, Frans Seda disarankan oleh Jenderal Ahmad Yani agar Kompas memberikan wacana untuk menandingi wacana Partai Komunis Indonesia yang berkembang pada saat itu. Namun secara pribadi, Jacob Oetama dan beberapa pemuka agama Katolik seperti Monsignor Albertus Soegijapranata dan I.J. Kasimo tidak mau menerima begitu saja, karena mengingat kontekstual politik, ekonomi dan infrastruktur pada saat itu tidak mendukung.
  89.  
  90. Tetapi, tekad Partai Katolik menerbitkan surat kabar sudah final. P.K. Ojong dan Jakob Oetama ditugaskan membangun perusahaan. Mulailah mereka bekerja mempersiapkan penerbitan surat kabar baru, corong Partai Katolik. Tapi, suhu politik yang memanas saat itu membuat pekerjaan mereka bukan perkara yang mudah. Rencananya, surat kabar ini diberi nama "Bentara Rakyat". Menurut Frans Seda, PKI tahu rencana itu lantas dihadang. Namun, karena Bung Karno setuju jalan terus hingga izinnya keluar. Frans Seda mengacu pada PKI yang merupakan salah satu partai besar di Indonesia pada dasawarsa 1950-an dan 1960-an, serta PKI memenangkan tempat keempat dalam pemilihan umum 1955.
  91.  
  92. Izin sudah dimiliki, tetapi "Bentara Rakyat" tidak kunjung terbit. Rupanya rintangan belum semuanya berlalu. Masih ada satu halangan yang harus dilewati, yakni izin dari Panglima Militer Jakarta yang pada saat itu dijabat oleh Letnan Kolonel Dachja. Dari markas militer Jakarta, diperoleh jawaban izin operasi keluar apabila syarat 5.000 tanda tangan pelanggan terpenuhi. Akhirnya, para wartawan pergi ke pulau Flores untuk mendapatkan tanda tangan tersebut, karena memang mayoritas penduduk Flores beragama Katolik.
  93.  
  94. Nama "Bentara" sesuai dengan selera orang Flores. Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Ketika akan menjelang terbit petama kalinya, Frans Seda melaporkan pada presiden Soekarno tentang persiapan terbitan perdana harian tersebut. Namun, dari Presiden Soekarno inilah lahir nama “Kompas” yang berarti adalah penunjuk arah. Akhirnya berdasarkan kesepakatan redaksi pada saat itu, untuk menerima usulan dari Presiden Soekarno untuk mengubah nama harian Bentara Rakyat menjadi Kompas. Atas usul Presiden Soekarno, namanya diubah menjadi Kompas. Menurut Bung Karno, "Kompas" berarti pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.
  95.  
  96. Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965 di Jakarta. Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di rumah Jakob Oetama, kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat (4) halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam (6) buah. Selanjutnya, pada masa-masa awal berdirinya (1965) Koran Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
  97.  
  98. Kompas edisi pertama dicetak oleh P.N. Eka Grafika, milik harian Abadi yang berafiliasi pada Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Tepat 28 Juni 1965, Kompas mulai diterbitkan untuk pertama kalinya dengan motto “Amanat Hati Nurani Rakyat.” Berita utama pada halaman pertama berjudul “Konferensi Asia-Afrika II Ditunda Empat Bulan.” Sementara Pojok kanan bawah mulai memperkenalkan diri dengan kalimat “Mari ikat hati. Mulai hari ini, dengan Mang Usil”. Kompas sebuah surat kabar harian pertama kali yang terbit di Jakarta sejak pada 28 Juni 1965, maka dari itu tanggal 28 Juni dijadikan hari lahir Kompas.
  99.  
  100. Di halaman pertama pojok kiri atas, tertulis nama staf: Pemimpin Redaksi Jakob Oetama; Staf Redaksi J. Adisubrata, Lie Hwat Nio, Marcel Beding, Th. Susilastuti, Tan Soei Sing, J. Lambangdjaja, Tan Tik Hong, Th. Ponis Purba, Tinon Prabawa, dan Eduard Liem. Menurut Jakob Oetama, nama P. K. Ojong ketika itu tabu politik. Lagipula, figur Ojong tidak disukai Soekarno.
  101.  
  102. Dalam kontekstual politik pada saat itu untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Pagi hari 30 September 1965, tepat tiga bulan usia Kompas, sebagian besar warga Jakarta terlelap dalam tidur pulasnya, ketika sekelompok tentara bersenjata menangkap beberapa jenderal yang dituduh terlibat dalam Dewan Jenderal. Peristiwa ini mengubah jalannya republik. Sejarah mencatat sebagai upaya perebutan kekuasaan terhadap pemerintahan Soekarno. Seperti beberapa harian yang terbit bersama dengan Kompas, mereka tidak terlepas dari upaya untuk memberikan tandingan kepada pers yang berafiliasi dengan ideologi kiri seperti PKI, dan harian yang dituduh tidak revolusioner lainnya.
  103.  
  104. Sehari setelah peristiwa itu, Agus Parengkuan dan Ponis Purba yang tengah mendapat giliran tugas malam, diberi tahu pihak percetakan bahwa Kompas beserta surat-kabar lain tak boleh terbit. Hanya harian Angkatan Bersenjata, Berita Yudha, kantor berita Antara, dan Pemberitaan Angkatan Bersenjata yang diperbolehkan menyiarkan berita. Larangan untuk tidak naik cetak tersebut dikeluarkan oleh pihak militer Jakarta. Dalam surat perintah itu disebutkan “dalam rangka mengamankan pemberitaan yang simpang-siur mengenai pengkhianatan oleh apa yang dinamakan Komando Gerakan 30 September atau Dewan Revolusi, perlu adanya tindakan-tindakan penguasaan terhadap media-media pemberitaan.
  105.  
  106. Ketika itu, Agus Parengkuan dan Ponis Purba tetap yakin Kompas tak perlu dilarang terbit. Alasannya, Kompas sudah mengecam pemberontakan, dan di dalam lay out sudah disiapkan bahwa Kompas edisi 2 Oktober juga memuat pernyataan sikap dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana RE Martadinata.
  107.  
  108. Penyerangan terhadap PKI ternyata tak menyelamatkan Kompas. Koran itu baru boleh terbit lagi pada 6 Oktober 1965. Rentang waktu seminggu itu, hingga saat ini menjadi misteri yang belum terkuak. Banyak asumsi, pertanyaan, dan analisis bergentayangan. Mengapa seluruh koran dibredel dan hanya menyisakan koran milik militer? Pertumbuhan Kompas meningkat. Saat pertama kali dicetak, oplah Kompas sekitar 4.800 eksemplar. Ketika pindah ke percetakan yang lebih bagus, Percetakan Masa Merdeka, tirasnya meningkat jadi 8.003 eksemplar, hingga menjelang pembredelan yang dilakukan pada masa pemerintahan Soeharto.
  109.  
  110. Saat terbit kembali pada 6 Oktober 1965, tiras Kompas menembus angka 23.268 eksemplar. Zaman berganti. Soekarno diganti Jenderal Soeharto. Pada 1999, setahun sesudah Soeharto dipaksa mundur, tiras Kompas mencapai angka lebih dari 600 ribu eksemplar per hari. Penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset AC Nielsen tahun 1999 menunjukkan pasar terbesar masih seputar Jakarta 46,77%, Bogor, Tangerang, dan Bekasi 13,02%, Jawa Barat 13.02%, Jawa Tengah, Yogyakarta 6,67%, Jawa Timur 2,04%, Sumatra 8,81%, Kalimantan 2,16%, dan Indonesia Timur 4,23%. Gramedia sebagai perusahaan induk Kompas tercatat sebagai persuahaan yang membayar pajak terbesar nomor 32 pada tahun 1980 sedang pada tahun pada tahun 1993 untuk perusahaan PT Kompas Media Nusantara saja diperkirakan menghasillkan Rp 240 miliar setahun dengan keuntungan bersih Rp 30 sampai 35 triliun. Tahun 1991 PT Gramedia dengan penerbitan bukunya menduduki urutan ke-151.
  111.  
  112. Seiring dengan pertumbuhannya, seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas saat ini dibagi menjadi tiga bagian (section), yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, bagian berita olahraga dan iklan baris yang disebut dengan "Klasika". Harian Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara.
  113.  
  114. Harian Kompas terbit rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan tingkat keterbacaan 1.850.000 per hari. Artinya, Kompas rata-rata dibaca oleh 1.850.000 orang per hari.
  115.  
  116. Sebagai Koran nasional, Kompas hadir hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Dengan sumber daya wartawan yang berjumlah 230 orang, Kompas menyajikan berita dari wartawannya yang ditempatkan di berbagai kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua.
  117.  
  118. Sementara di luar negeri, Kompas khusus menempatkan seorang wartawan di Cairo untuk mengikuti situasi dan perkembangan di kawasan Timur Tengah. Ke depan, kami juga akan mengisi sejumlah tempat lagi seperti di Brussels, Washington, New York, Shanghai, dan Canberra.
  119.  
  120. Kedatangan yang menjadi salah satu faktor penting dari sebuah produk surat kabar, coba dipenuhi dengan cetak semakin pagi sehingga diharapkan Kompas bisa diterima di tangan pelanggan sebelum pukul 6.00 pagi.
  121.  
  122. Ini tak hanya untuk wilayah Jabodetabek. Dengan sistem cetak jarak jauh yang sudah dibangun di delapan kota (Bandung, Bawen-Jateng, Rungkut-Jatim, Bali, Medan, Palembang, Banjarmasin, dan Makassar), Kompas bisa sampai di tangan pembaca sama pagi dengan yang diterima pembaca di Jakarta dan sekitarnya.
  123.  
  124. Untuk memenuhi keinginan pembaca akan berita-berita daerah, Kompas membuat lembaran tambahan di beberapa wilayah. Pembaca di Jawa Barat, Yogya, Jawa Tengah, Jawa Timur, mendapat lembar khusus minimal empat halaman setiap harinya (kecuali Minggu), sehingga mereka bisa mendapatkan berita dan informasi lebih banyak tentang wilayahnya.
  125.  
  126. Kendati pembaca Kompas terbesar adalah orang-orang terdidik, Kompas tak melupakan kelompok pembaca muda dan bahkan anak-anak. Setiap pekan, Kompas menyediakan halaman khusus buat orang muda 15-19 tahun, bahkan Kompas juga menyediakan halaman khusus anak.
  127.  
  128. Mulai 2009, Kompas juga meluncurkan rubrik baru yang diberi nama "Kompas Kita". Rubrik ini berisi tanya jawab antara seorang tokoh politik, olahragawan, atau selebritas lainnya, dengan para pembaca Kompas.
  129.  
  130. Setiap Senin, Kompas membuat tulisan tematik, mengangkat isu-isu tertentu yang digarap secara lebih terencana dan terancang.
  131.  
  132. Untuk isu-isu besar dan aktual, yang perlu pemaparan secara komprehensif, ada rubric "Fokus" yang terbit tiap Jumat. Pada hari yang sama, pembaca juga mendapatkan halaman khusus "Sport".
  133.  
  134. Pelibatan pembaca, dirasakan sangat penting, terutama untuk memberi masukan terhadap isi Kompas. Kompas mempunyai Forum Pembaca Kompas (FPK) di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, dan Medan, dengan keanggotaan yang bergilir. Pertemuan berkala diadakan di kota-kota tersebut setiap tiga bulan. Di luar pertemuan, setiap hari anggota FPK menyampaikan masukannya melalui email atau telepon.
  135.  
  136. Di tingkat yang lebih professional, ada Ombudsman yang mengkritisi isi Kompas. Anggota Ombudsman terdiri atas sejumlah pakar, setiap bulan bertemu dengan pimpinan dan para editor.
  137.  
  138. Sementara Litbang Kompas, secara berkala memonitor konten Kompas dan membandingkannya dengan beberapa surat kabar nasional. Litbang dan juga Pusat Informasi Kompas adalah unit penting yang menunjang kerja wartawan untuk bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang lengkap, akurat, dan terpercaya.
  139.  
  140. Desain dan perwajahan Kompas terus menerus diperbaiki. Seorang konsultan desain kelas dunia, Mario Garcia dari Amerika Serikat, tahun 2005 diminta mendadani wajah Kompas, sehingga Kompas tampil seperti yang sekarang.
  141.  
  142. Konsep "visual thinking" merupakan isu utama dari konsep yang ditawarkan Mario Garcia. Gambar, infografik, ilutrasi, menjadi hal yang sangat penting dari keseluruhan wajah surat kabar. Seorang wartawan di lapangan, tak cukup hanya memikirkan isi berita yang akan dia tulis, tetapi wartawan sekaligus dituntut untuk membayangkan, visual seperti apa yang akan ditampilkan untuk memperkuat berita yang dia peroleh.
  143.  
  144. Bersamaan dengan perubahan wajah tersebut, diperkenalkan lembar khusus iklan yang diberi nama Klasika.
  145.  
  146. ===
  147. Tribun Network adalah kelompok surat kabar daerah yang dimiliki oleh Kompas Gramedia. Saat ini, kelompok ini telah menerbitkan 29 surat kabar daerah, yang tersebar di 24 kota dan kabupaten di Indonesia.
  148.  
  149. Pada tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil alih kepemilikan harian Sriwijaya Post di Palembang, Sumatra Selatan. Pada masa itu, ada imbauan dari Menteri Penerangan RI agar koran-koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers).
  150.  
  151. Maka, pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah (Persda) dengan nama usaha PT Indopersda Prima Media yang tugas awalnya adalah membantu koran-koran daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada tahun 1988, Kompas Gramedia mengambil alih Mingguan Mimbar Swadaya yang namanya diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda Aceh, serta surat kabar mingguan Surya di Surabaya (yang didirikan oleh harian Pos Kota pada tahun 1986) yang kemudian diubah waktu terbitnya menjadi harian. Tahun 1992, Kompas Gramedia mengambil alih harian Pos Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil alih harian Banjarmasin Post.
  152.  
  153. Pada perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dengan merek Tribun. Diawali dengan Tribun Kaltim pada tahun 2003, lalu diikuti dengan Tribun Timur, Tribun Jabar, dan surat kabar bermerek Tribun lainnya.
  154.  
  155. Pada tanggal 22 Maret 2010, Persda berganti nama menjadi Tribun Network. Hal ini bertujuan sebagai "transformasi dari kesan daerah yang mencolok menjadi berwarna nasional".
  156.  
  157. ===
  158. Kontan merupakan media mengenai investasi dan bisnis yang terbit dalam bentuk harian, mingguan, maupun bulaan (edisi khusus). Selain itu ada pula kontan daring yang dapat diakses melalui alamat kontan.co.id.
  159.  
  160. Setelah hadir dalam format tabloid mingguan sejak tahun 1996, di awal tahun ini Kontan pun hadir dalam format surat kabar harian yang dapat dibaca 6 hari dalam seminggu. Dengan menitikberatkan isi pada masalah ekonomi dan bisnis, Harian Kontan membidik segmen menengah atas yang membutuhkan referensi terpercaya untuk mengembangkan bisnis. Dan seperti halnya tabloid Kontan, harian ini pun menempatkan diri sebagai media untuk semua pihak dan berusaha bersikap adil dalam menjalankan kebijakan editorialnya.
  161.  
  162. ===
  163. Warta Kota adalah surat kabar harian yang terbit di Jabodetabek, Indonesia. Surat kabar ini termasuk dalam grup Tribun Network. Kantor pusatnya terletak di kota Jakarta. Koran ini pertama kali terbit tahun 1999. Koran ini umumnya memberitakan tentang musik, nasional, regional, metropolitan, selebritas, olahraga dan masih banyak lagi.
  164.  
  165. Harian Warta Kota telah menempati posisi yang signifikan sebagai koran terbesar di Jabotabek. Dari sisi banyaknya koran yang terjual di pasar Warta Kota termasuk suratkabar terbesar kedua di Jakarta dan Jabotabek, setelah Harian Kompas.
  166.  
  167. Keberadaan Warta Kota di Jakarta dan sekitarnya dapat dilihat di setiap perempatan jalan, lapak-lapak, kios, maupun tempat berjualan media lainnya. Di stasiun keretaapi Bekasi, Bogor, Depok, Serpong, yang membawa komuter bekerja ke Jakarta setiap pagi, Warta Kota merupakan raja dan sudah menjadi semacam bacaan wajib. Setiap hari halaman depan Warta Kota hadir dengan menu berita yang menjangkau beragam segmen, yakni tontonan sepakbola, selebritis, humor, dan peristiwa paling panas hari itu. Hot news itu digarap dengan judul dan bahasa yang mudah dimengerti, disertai foto atau garapan grafis yang apik. Selain itu ditampilkan berita utama yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak, seperti masalah rasa aman, tren harga, kecenderungan bisnis, kerisauan kesehatan, topik pendidikan, problema transportasi, yang sedang ramai dibicarakan.
  168.  
  169. Tampilan yang bersih, disain yang menarik, paduan warna yang cerah, grafis kronologis yang jelas, menambah daya tarik. Tim disain artistik Warta Kota merupakan salah satu terbaik di Tanah Air saat ini. Khususnya untuk halaman berwarna, dalam hal pemilihan warna dan tata letak, mereka berupaya membuat tampilan dapat senyaman mungkin di mata pembaca. Berita bergrafis di halaman satu Warta Kota sudah mendapatkan pujian bahkan dari luar negeri sehingga pakar dari Amerika Serikat dan Skotlandia menyempatkan diri untuk membuat semacam studi dan menuliskannya di jurnal internasional.
  170.  
  171. Saat ini Warta Kota dapat disebutkan dengan koran umum, dengan tema bebas meskipun basisnya tetap pada berita perkotaan, dengan bahasan pada segala masalah yang terjadi ataupun berkaitan dengan persoalan perkotaan dan segala tingkah polah manusianya. Pilihan menu antara olahraga, selebritas, dan hot topics ini ternyata mendapat sambutan hangat dari pembaca, sehingga Warta Kota bisa tumbuh pesat.
  172.  
  173. Sesuai dengan visi dan misinya, Harian Warta Kota dimaksudkan untuk menjadi media khas bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya yang diharapkan dapat menjadi panduan warga dalam melihat dan menjalani hak-hak dan kewajibannya. Dengan demikian Harian Warta Kota sekaligus menjadi jembatan sesama masyarakat, antara masyarakat dengan pemerintah (daerah dan wilayah) serta semua aparat yang memberikan pelayanan. Juga menjadi medium yang mempertemukan masyarakat sebagai konsumen dengan berbagai penyedia jasa pelayanan, perdagangan, industri, hiburan, dan semua kebutuhan mereka.
  174.  
  175. Untuk mudah disantap pembacanya, berita-berita di Harian Warta Kota diolah dengan singkat, dalam bahasa yang mudah dimengerti, dan diserta ilustrasi grafis, tabel, dan gambar yang proporsional. Kemudian untuk membedakan dengan koran kota pada umumnya yang mengumbar berita criminal dan seks secara vulgar, Harian Warta Kota memakai pendekatan yang santun, menjunjung etika, dan tidak bombastis, dengan maksud juga agar dapat dinikmati seluruh anggota keluarga. Khusus mengenai berita kriminal yang merupakan ciri khas koran kota, diupayakan terdapat tips, saran, agar masyarakat dapat menghindar dari tindak kejahatan.
  176.  
  177. ===
  178. Harian Surya adalah surat kabar harian yang terbit di Surabaya, Jawa Timur sejak 10 November 1989. Sebelumnya terbit dalam format majalah. Kini, Harian Surya terbit 24 halaman dan fokus melayani pembaca di Jawa Timur. Meski media berbasis kertas, Surya juga serius mengembangkan divisi pemberitaan online.
  179.  
  180. Diawali pada 24 Oktober 1983 tepatnya di Jalan Bubutan 17 Surabaya, sejumlah wartawan yang dipimpin oleh Ivans Harsono, mendirikan PT. Antar Surya Jaya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan.
  181.  
  182. Pendirian perusahaan tersebut dimotori Post Kota Group, yaitu perusahaan penerbitan yang ada di Jakarta yang antara lain menerbitkan Harian Post Kota. Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang dituangkan dalam akta pendirian perseroan no 63 di depan notaris Lukito SH di Surabaya.
  183.  
  184. Akta ini kemudian disempurnakan dengan akta no 57 tanggal 30 Oktober 1985 di depan notaris yang sama dan selanjutnya didaftarkan dalam lembaran Negara dengan nomor 02-1350-NT-0101 tanggal 18 Februari 1986. Pada tahun 1986 dengan surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 202/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986, tanggal 28 juni 1986, PT. Antar Surya Jaya menerbitkan Surat Kabar Mingguan Surya.
  185.  
  186. Pertumbuhan oplah mingguan ini cukup menggembirakan hingga mencapai 25.000 eksemplar setiap terbit dengan jangkauan distribusi di Surabaya dan beberapa kota di Jawa Timur. Lokasi perusahaan saat itu beralamatkan di jalan Kiai Abdul Karim 37-39 Surabaya.
  187.  
  188. Pada tahun 1989 Kelompok Kompas Gramedia (Jakarta) yang antar lain menerbitkan Harian Kompas, menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Post Kota Grup. Akhirnya terjadilah kerjasama itu yang kemudian ditandai dengan terbitnya Harian Surya pada tanggal 10 November 1989.
  189.  
  190. Sejak saat itu pula divisi di PT. Antar Surya Jaya bertambah satu yaitu Divisi Bisnis, dan kegiatan operasional PT. Antar Surya Jaya khususnya divisi bisnis dan divisi penerbitan pindah lokasi ke jalan Basuki Rahmad 93-95 Surabaya. Pada 24 Maret 1997 Divisi Bisnis dan Divisi Penerbitan pindah lokasi lagi ke jalan Raya Margorejo Indah D-108 Surabaya, Gedung milik PT. Antar Surya Jaya Sendiri.
  191.  
  192. Oplah Harian Surya juga terus menanjak dari waktu ke waktu, dari 75.000 eksemplar per hari bahkan pernah mencapai hingga 250.000 per hari dengan jumlah halaman bervariasi dari 16-24 halaman. Bergabungnya KKG mengelola PT. Antar Surya Jaya ini, membawa pengaruh pada komposisi saham. Jika sebelumnya 100 persen saham PT. Antar Surya Jaya dimiliki oleh Post Kota Group maka dengan bergabungnya Kelompok Kompas Gramedia, saham Post Kota menjadi 50 persen dan 50 persen lainnya menjadi milik KKG. Dari masing-masing saham sebesar 50 persen tersebut, 10 persen di antaranya dialokasikan untuk saham karyawan PT. Antar Surya Jaya. Pada Mei 2001, Kelompok Kompas Gramedia mengambil alih seluruh saham Post Kota di PT. Antar Surya Jaya. Dengan demikian sejak saat itu PT. Antar Surya Jaya bergabung sepenuhnya dengan Kelompok Kompas Gramedia. Sebagai konsekuensi, organisasi, manajemen, dan karyawan berada dalam pengawasan Kelompok Kompas Gramedia.
  193.  
  194. Di bawah kendali KKG inilah, PT. Antar Surya Jaya semakin berkembang ke arah perusahaan yang profesional. Saat ini Harian Surya sebagai produk unggulan PT. Antar Surya Jaya terbit setiap hari dengan 32 halaman yang mencapai oplah sekitar kurang lebih 100.000 eksemplar. Daerah peredarannya lebih difokuskan untuk kota-kota di seluruh jawa timur. Hal ini sesuai dengan semangat baru yang menginginkan Harian Surya menjadi regional newspaper.
  195.  
  196. Jumlah karyawan PT. Antar Surya Jaya hingga juni 2006 adalah 312 orang. Sejak Mei 2003 perusahaan mengikutsertakan semua karyawan dalam program dana pensiun. Lembaga yang ditunjuk untuk menangani hal ini adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank BNI 46.
  197.  
  198. Korannya arek Surabaya ini memang pantas diacungi jempol. Di antara tradisi kompetisi, harian ini selalu tampil seksi penuh sensasi. Semua aspek perikehidupan publik Jawa Timur takkan luput dari liputannya. Adonan kuli tinta ini diramu dalam artikel Surabaya Raya, Opini, Sosial Politik, Ekonomi Bisnis, Selebriti, E-Life, Suara Publik, Probis, Elektronika, Komunitas dan ulasan khusus olahraga.
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement