Advertisement
Guest User

Lucky

a guest
Feb 26th, 2020
92
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 5.40 KB | None | 0 0
  1. KERAJAAN ISLAM DI SULAWESI
  2. B. Kerajaan Wajo
  3. Situs tosora yang berada di desa tosora, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Di situs ini terdapat peninggalan sejarah seperti makam raja-raja Wajo dan masjid kuno. Peninggalan sejarah tersebut membuktikan keberadaan Kerajaan Islam di wilayah Wajo.
  4. 1). Kondisi Geografis
  5. Wilayah kerajaan Wajo merupakan dataran rendah dan perbukitan. Kerajaan Wajo berpusat di tosora seseorang merupakan daerah perbukitan yang dikelilingi lima Danau, yaitu Danau Latibolong, Danau Lababa, Danau Seppengnge, Danau Latanparu, dan Danau Jampue. Kelima Danau tersebut terletak di sebelah barat selatan barat, selatan, timur kampung Tosora.
  6. 2). Kehidupan Politik
  7. Perkembangan pesat Kerajaan Makassar tidak terlepas dari raja - raja yang pernah memerintahnya, yaitu seperti berikut ini.
  8.  
  9. 1. Raja Alauddin
  10. Raja Makassar yang pertama memeluk Islam bernama Raja Alauddin yang memerintah Makassar dari tahun 1561 - 1638 M. Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia perdagangan sehingga menyebabkan meningkatnya kesejahteraan Kerajaan Makassar. Setelah wafatnya Raja Alauddin, keadaan pemerintahan kerajaan tidak dapat diketahui dengan pasti.
  11.  
  12. 2. Sultan Hasanuddin
  13. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassar telah berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Sultan Hasanuddin berkeinginan menguasai sepenuhnya jalur perdagangan nusantara mendorong perluasan kekuasaannya ke kepulauan Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan sebagian Flores.Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan. Keberanian Sultan Hasanuddin untuk memporak - porandakan pasukan Belanda di Makassar mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya Belanda memberi julukan kepada Sultan Hassanudin dengan sebutan "Ayam Jantan dari Timur".
  14.  
  15. Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin hubungan dengan Raja Bone, yaitu Arung Palaka. Saat terjadi peperangan antara Sultan Hasanuddin dengan pasukan kompeni VOC yang dibantu oleh pasukan Aru Palaka dan pasukan Kapten Yonker, ternyata Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Desa Bongaya pada tahun 1667. Adapun Isi perjanjian Bongaya adalah sebagai berikut.
  16.  
  17. 1. VOC menguasai monopoli perdagangan di Sulawesi Selatan.dan Sulawesi Tenggara.
  18. 2. Makassar harus melepas seluruh daerah bawahannya seperti Sopeng, Luwu, Wajo dan Bone.
  19. 3. Aru Palaka dikukuhkan sebagai Raja Bone.
  20. 4. Makassar harus menyerahkan seluruh benteng - bentengnya.
  21. 5. Makassar harus membayar biaya perang dalam bentuk hasil bumi kepada VOC setiap tahun.
  22.  
  23. Perjanjian tersebut sangat merugikan rakyat Indonesia, terlebih di Makassar dan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanuddin dan Aru Palaka telah menghancurkan persatuan rakyat di Makassar.
  24.  
  25. 3. Mapasomba
  26. Setelah Sultan Hasanuddin turun tahta, ia digantikan oleh putranya yang bernama Mapasomba. Sultan Hasanudddin sangat berharap agar Mapasomba dapat bekerja sama dengan Belanda. Tujuannya agar Kerajaan Makassar dapat bertahan. Mapasomba jauh lebih keras daripada Ayahnya sehingga Belanda mengerahkan pasukan besar - besaran untuk menghadapi Mapasomba. Pasukan Mapasomba berhasil dihancurkan dan ia tidak diketahui nasibnya.
  27.  
  28. 3). Kehidupan Ekonomi
  29. Kerajaan Makassar yang terletak di Sulawesi itu sangat strategis. Kerajaan itu kemudian berkembang pesat menjadi pusat perdagangan. Kegiatan perekonomian masyarakat Makassar bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi Masyarakat Sulawesi terkenal sebagai pelaut ulung dan pemberani dalam mengarungi samudera.
  30.  
  31. Berkembang Makassar sebagai pusat perdagangan di wilayah timur Indonesia mengakibatkan banyak pedagang asing seperti Portugis, Inggris dan Denmark berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, pedagang Makassar memegang peranan penting dalam perdagangan di Indonesia.
  32.  
  33. Cengkih merupakan komoditas perdagangan utama kerajaan Wajo . Banyak bangsa asing mengunjungi Wajo hanya untuk mencari cengkih. Selain itu, masyarakat wajib juga menguntungkan perekonomian kepada industri kain sutra. Kain sutra Wajo dikenal memiliki kualitas yang baik hingga saat ini daerah Wajo mendapat julukan kota Sutra.
  34.  
  35. 4). Kehidupan Agama
  36. Menurut hikayat lokal Islam yang berkembang di Wajo dipengaruhi oleh Datuk Ri Bandang dan datuk Pattimang. Kedua ulama tersebut memberikan pelajaran agama Islam dan ilmu fiqih kepada raja Wajo dan rakyatnya. Pengaruh Islam di Wajo bersamaan dengan pelukan yang dilakukan oleh Kerajaan Gowa-Tallo
  37.  
  38. 5). Kehidupan Sosial Dan Budaya
  39. Sebelum kedatangan agama Islam dan Nasrani, masyarakat Maluku secara turun-temurun menganut kepercayaan lokal dikenal dengan zaman Symman, yaitu memuja roh-roh leluhur nenek moyang mereka. Selanjutnya, Islam dan Nasrani berkembang di Maluku. Mereka menerima perbedaan agama sebagai sebuah kekayaan budaya.
  40.  
  41. Perbedaan agama memunculkan akulturasi budaya yang terlihat dari Masjid Sultan Ternate yang dibangun dekat Keraton Ternate. Masjid tersebut memiliki bentuk segi empat dengan atap berbentuk limas a yang bertingkat tujug. Masjid Sultan Ternate juga terkenal karena memiliki aturan-aturan adat dan tegas, seperti seperti larangan mengenakan sarung, kewajiban mengenakan celana panjang, dan penutup kepala (kopiah) bagi para jamaahnya aturan-aturan tersebut masih berlaku dan ditaati oleh masyarakat Ternate hingga kini
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement