Sinopsis KDrama Thank You episode 4 ================================================= u/ episode 5 di www.ristizona.com , blogapni.blogspot.com ================================================= “aku harus meminta maaf pada seseorang sebelum aku mati, karena kesalahanku anak itu terkena HIV” kata2 itu terus teringang ditelinga Gi Seo saat ia berjalan meninggalkan tempat dimana ia melihat Young Shin menyuruh Lee Bum untuk mengatasi hidungnya yang berdarah. Gi Seo masih berpikir apakah Lee Bum adalah anak yang dimaksud oleh Ji Min. Gi Seo pun masih ingat ketika Ji Min memberikan boneka pada Lee Bum dan beberapa kejadian dikapal ferry hingga Min Ji meninggal di pelukan Lee Bum. “ibu bagaimana ini??ahjussi melihatku berdarah. Saat ini ibu tidak mendapatkan gaji padahal kakek masih sakit, apa aku juga akan dipaksa untuk keluar dari sekolah? Tanya Lee Bum. “Ini akan baik2 saja, sejak ia hanya melihatnya sedikit” jawab Young Shin. Young shin lalu mengalihkan perhatian Lee Bum dengan mengatakan bahwa dia senang Lee Bum dapat mempraktekkan peraturan 2 dan 3 saat ia berdarah. Gi Seo pergi kepelabuhan dan ingin membeli tiket. Namun petugas mengatakan bahwa kapal ferry terakhir hari ini sudah berangkat. Gi Seo hanya bisa pasrah melihat kapal ferry yang sudah berangkat. Seok Hyun mengantar Yong Joo pulang, ia menyuruh Yong Joo masuk duluan karena dia ingin pergi sebentar. Seok Hyun terlihat sangat cemas, ia masih memikirkan apa yang terjadi dengan Lee Bum. Seok Hyun berjalan dengan pikiran cemas sampai2 tak mendengar klakson mobil tunangannya. Tunangan Seok Hyun merasa ada yang aneh dengan Seok Hyun. Sesampainya dirumah Young Shin sangat terkejut apa yang dilakukan ayahnya. Ayah Young Shin mencoret2 gambar yang ada di tembok. “Kakek apa yang kau lakukan?” Tanya Lee Bum. “Bagaimana kau bisa melakukan itu, tidakkah kau tahu ibu selalu sedih melihatmu seperti ini. Kau selalu membuat ibu kecewa” marah Lee Bum. Kakek lalu menghentikan perbuatannya dan tertunduk sedih. “siapa yang kecewa, Aku?? Apa kau bisa melihat apa yang kurasakan dihatiku yang paling dalam?? Aku sangat bahagia” kata Young shin sambil mendekati kakek sambil berusaha tersenyum. “Kakek gambarlah wajahku” pinta Young Shin. Kakek mulai mendandani Young Shin dengan memberikan lipstick pada bibir dan pipi Young Shin. Young Shin serasa ingin menangis namun ia berusaha untuk tetap tersenyum. Lee Bum pun ikut2an. Ia meminta kakeknya untuk mengambarinya seperti boneka Saat keluar dari rumah Young Shin melihat Seok Hyun sudah ada didepan rumahnya. Seok Hyun meminta waktu agar Young Shin mau bicara dengannya. Young Shin terlihat cemas “apa ada yang ingin kau katakana padaku? Tanya Seok Hyun. “tidak, aku tidak ingin mengatakan apapun” jawab Young Shin. “Lee Bum anakaku kan??Aku ayah Lee Bum kan? Katakanlah sebelume terlambat” kata Seok Hyun yang membuat Young Shin tersentak kaget.Young Shin terlihat gemetar dan memegang erat handuk yang ia pegang. “aku tidak penah berpikir untuk melarikan diri, Apapun yang dikatakan ibuku, bahkan ketika aku harus memutukan hubungan dengannya aku,,,”..”aku katakan tidak” potong Young Shin. “mengapa kau dan iLee Bumu selalu seperti ini padaku” kata Young Shin tegas. “Karena hatiku sakit semenjak aku melihat Lee Bum” jawab Seok Hyun. “Aku katakan sekali lagi, ayah Lee Bum adalah orang lain” kata Young Shin. “Baiklah, maafkan aku, masuklah Lee Bum pasti menunggumu. Young shin berjalan kaku ke belakang rumah, ia diam terduduk dan teringat akan kata2 temannya. “aku dengar Seok Hyun dan temannya membuat taruhan, seok hyun mengatakan dia akan tidur denganmu sebelum dia masuk wamil" seok hyun tahu klo kau suka padanya dan tak da orang lain lagi selain kau”. Young shin hanya diam saja sambil menahan rasa mual.. Tiba2 Lee Bum datang, “ibu apa yang kau lakukan? Apa kau buang air kecil? Tanya Lee Bum. “tidak, ibu tidak buang air kecil, ibu hanya duduk sebentar karena kakiku sakit” jawab Young shin. “Lee Bum,,,apa kau masih ingin punya ayah? “. “Iya, “jawab Lee Bum mengangguk. “bagaimana dengan paman ini” katta Young shin sambil memperlihatkan foto seseorang. Gi Seo berdiri diluar motel sambil menahan dingin, tiba2 seseorang keluar dan melihat Gi Seo. “apa kau akan tetap bediri disitu, masuklah” pinta laki2 itu. “Apa tidak ada motel lain disini?” Tanya Gi Seo. “Ada, tapi disana banyak sekali orang bermain kartu, kau tak akan bisa tidur” jawabnya.Gi Seo akhirnya masuk. Dan menyuruh laki2 itu untuk membeli Suju. Seok Hyun pulang kembali kerumahnya tiba2, tunangannya datang dan memelukkanya dari belakang, “kapan kau datang? Mengapa kau menunggu diluar yang dingin? Tanya seok hyun. Tunangan seok hyun hanya terdiam. “ada apa denganmu mengapa tak bicara”sambil berusaha membuka mulut tunangannya. Seok hyun tahu maksud tunangannya, dan dia pun mencium tunangannya. Sementara itu dari dalam rumah ibu seok hyun melihat mereka dengan senang. “ibu, mengapa kau selalu memperlihatkan wajah laki2 padaku? Apa ini diberikan oleh bibi Yoo Joo (ibu seok hyun)? Tanya Lee Bum. “iya, dia memberikannya padaku” jawa Young shin. “ibu tidakkah kau sadar bahwa dia sangat membenci kita” kata Lee Bum. “tidak, dia tidak membenci kita” jawab Young shin. Lee Bum tetap bersikeras mengatakan jika bibi Yoo Joo itu sangat membencinya. Young shin lalu menyuruh Lee Bum untuk segera tidur agar ia tak berpikiran macam. Sementara itu di motel, Gi Seo tak bisa tidur. Ia terlihat sedikit mabuk dan berbicara ngawur. “min ji, keluarlah, aku tak akan takut,,duduk lah bersamaku disini dan bicara baik2, jangan seperti ini”. (omo,,ini gara2 pemilik motel yang bilang klo dimotelnya ada setan, hahaha, si Gi Seo jadi berharap arwwahnya Min Ji datang). “bagaimana kau bisa meminta seseorang melakukan sesuatu saat kau hampir mati”.. Laki2 pemilik motel datang membawa seorang wanita ke kamar Gi Seo. Ia menyuruh wanita itu menghibur Gi Seo. Setelah masuk, pemilik motel penasaran dengan apa yang akan terjadi, dia pun mengintip dan menguping dari luar. Ibu pemilik motel yang melihat hal itu lalu memukulnya. “Oppa, hal ini baru ku lakukan 1 kali” kata wanita itu sambil melepas bajunya.”siapa yang suruh kau membuka baju, menyanyilah” pinta Gi Seo. “benarkah kau hanya ingin aku menyanyi?” Tanya wanita itu tak mengerti. Wanita itu lalu menyanyi tanpa melakukan apa2 terhadap Gi Seo. Gi Seo tak kunjung bisa tidur, ia akhirnya keluar dan pergi kerumah Young shin dan mendengarkan apa yang Young shin dan Lee Bum bicarakan sebelum tidur. “ibu apa kau benci menikah??tanya Lee Bum. “sejujurnya, aku suka hidup bersamamu dan ayah dari pada itu” jawab Young shin. “sejujuranya aku tidak suka seperti ini, hidup dengan hanya ibu tanpa ayah” kata Lee Bum sambil memalingkan tubuhnya. “apa da yang salah dengan anak yang ibunya tidak menikah? Bukannya aku tak mau, tapi kondisi yang tak baik. Gi Seo yang mendengar hal itu tersenyum getir. Usai perdebatan mereka berdua Lee Bum menyanyikan lagu buat ibunya agar cepat tertidur dan tanpa disangka Gi Seo pun ikut tertidur. Keesokan harinya Lee Bum bangun dan bergegas ke kamar mandi, dia tak menyadari Gi Seo tidur didepan rumahnya (haha si Lee Bum setengah sadar). Setelah itu ayah Young shin keluar dan melihat Gi Seo tertidur diluar. “Apa yang kau lakuakan, kenapa kau tidur diluar, diluar dingin.” Kata ayah Young shin. Ayah Young shin lalu menarik Gi Seo masuk dan menempatkannya di kamar Young shin. (menggantikan posisi Lee Bum yang sedang dikamar mandi). Gi Seo yang masih mengantuk dan merasa dingin akhirnya masuk kedalam selimut, Young shin yang tidak menyadari hal tersebut lalu memeluk Gi Seo yang ia pikir itu Lee Bum. [ckckk gawat ni kakek2] Lee Bum datang dan melihat ibunya memeluk seseorang, “ibu ibu, bangun” kata Lee Bum sambil berusaha membangunkan ibunya. “mengapa kau disitu? Tanya Young shin. Young shin lalu melihat ada seseorang yang tidur di tempatnya. “Lee Bum, apa aku mimpi, mengapa dia ada disini? Tanya Young shin.”kau tak mimpi ibu, ini kenyataan, aku tak tahu kenapa paman pencuri ini ada disini”."ahh,,pantas aku merasa kepalanya besar".. “hei hei,,, bangun..” kata Young shin. Gi Seo kaget dengan apa yang terjadi. Mereka berdua terlihat kikuk. “apa yang kau lakukan disini? Tanya Young shin. “paman, apa kau mau mencuri bonekaku?? Kata Lee Bum. “he,,ahjumma,,kau seharunya merapikan ruangan ini jika ingin menyewakannya, bagaimana bisa aku tidur dalam keadaan dingin seperti ini, kalau aku mati kedinginan apa aku mau tanggung jawab” kata Gi Seo berlagak ia tak bersalah. “aku pikir kau tidak kembali” jawab Young shin. “Lalu kau,,siapa yang mencuri bonekamu?apa boneka itu punyamu?? Tanya Gi Seo pada Lee Bum. “bukan, itu milik pacarmu” jawab Lee Bum tertunduk. “jika kau mengatakan aku paman pencuri, aku akan mengambilnya. Ambillah boneka itu”. “benakah?? Kata Lee Bum senang. Lee Bum pergi ke dapur dan membuat sesuatu untuk Gi Seo. “Apa yang kau lakukan??tanya Young shin. “Aku sedang membuat minuman madu untuk paman, kondisinya sepertinya tidak baik” jawab Young shin. “Eitz..kenapa ini manis sekali, kau tahu ini sangat mahal, makanyaaku hanya memberikannya pada kakek” kata Young shin. “sana, pergi liat kakek sudah bangun atau belum”. Pinta Young shin. “Oma.,,Oma,,” teriak memanggil Young shin. “Weiyre?? Tanya Young shin. “kakek hilang, alat musiknya juga tak ada” kata Lee Bum. Sementara itu Seok Hyun melihat ayah Young shin yang sedang berusaha memainkan accordionnya. “jangan pukul accordionmu, nanti dia menangis” kata Seok Hyun sambil memgang tangan ayah Young shin yang membawa batu.” Perlakukanlah seperti anakmu”….”Aku tak mengingatnya” kata ayah Young shin. Seok Hyun terlihat bingung. Sementara itu Young shin dan Lee Bum mencari kakek kemana2. “Aku tidak mengingatnya” kata ayah Young shin. “apa ku tak mengenal nada ini??kau mengajariku memainkan accordion, apa kau tak ingat” Tanya Seok Hyun..”ini lagu kesukaan anak laki2ku, hari ini ulang tahunnya” kata ayah Young shin. Gi Seo bangun dari tidurnya, dan melihat lihat kamar2 Young shin yang penuh gambar. Seok Hyun sedang asik memainkan accordion,,tanpa di duga ayah Young shin berlari mengejar topinya yang terbawa angin. “kakek,,apa yang kau lakukan” teriak Seok Hyun. Seok Hyun menyadari kakek terus berlari walau didepannya ada laut,,belum sampai Seok Hyun menangkap ayah Young Shin, ia sudah jatuh ke laut. Young Shin dan bum masih mencari kakek. “ibu tidakkah seharusnya kita pulang, mungkin kakek sudah pulang, kakek tak bisa naik perahu kan” kata bum..”emm..baiklah” seru Young Shin. Sementara itu Gi Seo yang tidur bersama boneka bum, terbangun dan keluar. “Young Shin, Young Shin,, teriak tetangga Young Shin. Gi Seo melihat Seok Hyun yang sedang basah kuyup dan menggendong ayah Young Shin. Mereka saling menatap. Sementara itu Young Shin telah berada di belakang Seok Hyun. “kakek, apa yang terjadi,,” kata bum,, “segera bawa masuk, kakek jatuh ke laut, pria ini yang menolongnya” kata tetangga Young Shin. Young Shin mash terpaku, ia bingung melakukan apa2. “Young Shin ah,,apa yang kau lakukan, segera bawakan selumut”. Young Shin berlari untuk masuk kedalam rumah, namun tiba2 ia tersandung, dengan sigap Gi Seo menangkapnya dan memegang pinggang Young Shin..(ihir,,cie cie,,rada maksa ini adegan..jadi lucu). Suster (teman Young Shin) dan dokter datang. “hei kenapa ekspresimu seperti itu? Dia bukan kakekmu kan” Tanya dokter melihat suster menangis histeris. “ini bukan antara aku dan kakek, tapi tentang aku dan Young Shin” jawab suster berlari sambil menangis. “eiz,,mungkin kalau Young Shin menyuruhnya untuk mati dia akan melakukannya” kata dokter heran. Suster dan dokter berpapasan dengan Gi Seo yang sedang menendang2 kandang anjing bum yang membawa sepatunya, melihat hal itu mereka berdua terlihat heran. “aku sudah bilang tutup pintu, dan tetaplah dirumah” kata tetangga Young Shin. “jangan khawatir kakek sudah lebih baik, pria ini yang menolong kakek kan,,wah,,kau ini sangat baik dengan cuaca seperti ini rasanya susah dipercaya” kata dokter. “dokter, dokter,,kakek” teriak suster panic. Tekanan darah dan pernafasan kakek melemah, semuanya panic, dokter berusaha memberikan pernafasan bantuan dan menekan dada kakek,,,akhirnya kakek bernafas normal lagi. Seok Hyun memegang tangan Young Shin yang terlihat cemas. Dokter keluar rumah dan mendatangi Gi Seo. “kau anak professor Min kan??dia adalah guruku?”. Gi Seo tetap saja tak memperhatikannya. “dokter2,,,kakek dalam masalah lagi” teriak suster. “ tekanan darahmu pasti tinggi,kau makan sedikit garam bukan,,itu bukan NaCl tapi KCl, dasar bodoh” kata Gi Seo tiba2. Dokter berpikir sesuatu. “ahhh,,suster berikan kakek suntikan vitamin, karena badan kakek dingin makanya tekanan darahnya meningkat, itu sebabnya apa yang kita lakukan tadi gagal. Kakek yang bermain bersama bum tiba2 mengacak2 permainannya. “aku ingin bermain bersama Seok Hyun, panggil dia kesini” pinta kakek.”siapa Seok Hyun? Tanya bum.” Dia teman Young Shin” jawab kakek. Young Shin yang mendengar hal itu sangat terkejut. “kau mengingat sesuatu kek??kau tak meng Ibu Seok Hyun menggedor2 pintu kamar mandi saat Seok Hyun sedang mandi. “buka pintunya,,,pinta ibu Seok Hyun.” Aku sedang mandi” jawab Seok Hyun. “aku sudah melihatmu telanjang bertahun tahun,,ayo buka pintunya,, ”apa kau membantu ayah Young Shin yang jatuh ke laut? Ais…dasar bodoh mengapa kau lakukan itu, jika terjadi apa2 siapa yang akan menolongmu” teriak ibu Seok Hyun marah2. “ibu dia jatuh ke laut karena ingin mengambil topiku, dia jatuh karena aku” kata Seok Hyun..”ah..apapun yang terjadi aku tak mau berurusan dengan keluarga itu lagi,,apa kata tetangga nanti,” . “omma,,walaupun itu bukan ayah Young Shin, aku akan membantunya” jawab Seok Hyun. Dikedai dokter dan tetangga Young Shin minum bersama dalam 1 meja, sementara itu Gi Seo minum di tempat terpisah. Tetangga Young Shin memuji2 dokter karena telah menyelamatkan ayah boram dan kakek Young Shin. Dokter merasa tidak enak, karena Gi Seo ada ditempat itu, (hahah padahal yang ngelakuin itu kan Gi Seo). Karena tak mau malu, dokter bergegas pergi. Seok Hyun mendatangi Gi Seo. “maafkan aku terlambat” kata Seok Hyun. Mengapa kau susah sekali dihubungi, poselmu pun tak ada jawaban”. “ponselku hilang” jawab Gi Seo. “oohh,,pakai ini” kata Seok Hyun sambil memberikan Gi Seo ponselnya. Merekapun minum bersama. “mengapa kau tiba2 ada disana??tanya Seok Hyun. “ah,,karena tidak ada motel ataupun apartemen di pulau ini” jawab Gi Seo..”apa kau berencana tinggal disana??tinggal di rumah Young Shin sangatlah nyaman, dia adalah wanita yang sangat baik,, walaupun dia sangat capek hingga hampir mati, dia tak akan minta bantuan orang lain” kata Seok Hyun mulai ngelantur karena mabuk. “hentikan minummu” pinta Gi Seo..”bisakah kau melindunginya untukku? Tanya Seok Hyun. Seok Hyun lalu memberikan Gi Seo uang. “jika dia tidak butuh bantuan kau harus tetap menolongnya, jika dia menangis, dia akan segera menyapunya, bantu bum juga. “apa ini bayaran untuk melakukan permintaanmu??kalau kau peduli kenapa tidak melakukannya sendiri” ..”aku tak akan bisa melakukannya, jagalah dia” kata Seok Hyun. Gi Seo pulang kerumah Young Shin. “sejak kapan kau disitu?tanya Young Shin terkejut melihat Gi Seo berdiri di bawah lampu penerangan. “apa kau perlu bantuan??tanya Gi Seo.”ah tidak aku sudah selesai” jawab Young Shin. “apa kau banyak minum??tanya Yong Shin.”ah,,tidak aku hanya butuh mandi” jawab Gi Seo. Gi Seo berusaha menyalakan shower, namun tak kunjung bisa. Namun setelah beberapa saat, air pun membasahi wajahnya. Saat Gi Seo membuka matanya Gi Seo melihat Mi Jin yang sedang menyiraminya. Gi Seo tertawa senang. Young Shin yang mendengar tawa Gi Seo lalu membuka pintu kamar mandi dan melihat Gi Seo mandi sambil tertawa tanpa membuka baju. ================================================= Thx untuk penulis sinopsis u/ episode 5 di www.ristizona.com , blogapni.blogspot.com =================================================