Sinopsis KDrama Thank You episode 3 ================================================= u/ episode 4 di www.ristizona.com , blogapni.blogspot.com ================================================= Seok Hyun mendapatkan telepon dari ibu Gi Seo, ia meminta Seok Hyun menjaga Gi Seo. namun ia sendiri tak tahu keberadaan Gi Seo. Sementara itu Lee Bum dan Young Shin membicarakan tentang Gi Seo. Lee Bum mengatakan orang2 desanya kini menyebut Gi Seo sebagai malaikat. Young Shin tak heran karena ia telah menyelamatkan ayah Boram, namun Lee Bum sepertinya tidak setuju dengan itu karena Gi Seo telah mencuri bonekanya, ia menggerutu dan mengeluarkan kata2 kurang sopan. Young Shin marah dan memukul2 mulut Lee Bum. “Sepertinya dia sakit parah, semoga ia cepat siuman” kata Young Shin cemas. Sementara itu Gi Seo masih terbaring di rumah sakit, ia terus memandang boneka yang ia ambil dari Lee Bum. Gi Seo mengingat2 saat Ji Min memeluk boneka itu. Suster teman Young Shin menelpon seseorang dan menceritakan kehebatan Gi Seo, ia pun memuji2 ketampanan Gi Seo. Sementara itu dokter Oh menelepon istrinya dan dengan bohonh menceritakan bahwa ialah yang menyelamatkan ayah Boram. (lucu mereka, mereka nelpon di kamar mandi). Usai menelpon mereka menuju ke ruangan Gi Seo, dan ternyata Gi Seo telah meninggalkan rumah sakit. Suster Shock melihat ruangan telah kosong. Gi Seo pulang kerumah Young Shin ketika keluarga Young Shing sedang makan malam. “Hei Bong..” teriak Gi Seo dari luar. “Sepertinya ada yang memanggiku” kata Lee Bum Young Shin dan Lee Bum akhirnya keluar. “Paman pencuri, namaku bukan Bong tapi Bum” kata Lee Bum. “Apa kau melihat ponselku? Tanya Gi Seo. Lee Bum menggeleng “Apa kau kehilangan ponsel? Aku tak menemukan di dalam rumah, aku akan mencarinya sekali lagi” kata Young Shin. “Hei, juallah ini padaku” pinta Gi Seo sambil memperlihatkan boneka Ji Min. Gi Seo lalu mengeluarkan dompetnya dan memberikan Lee Bum uang, Lee Bum dan Young Shin terdiam, Gi Seo menambahkan uangnya, mereka tetap diam, Gi Seo menambahkan lagi. “Aku rasa ini cukup, dengan ini kau bisa membelu 5 mainan” kata Gi Seo. “Lee Bum menolak uang darimu” kata Young Shin sambil mengembalikan uang Gi Seo. “Kami berterima kasih kau telah menyelamatkan ayah boram” kata Young Shin sambil membungkukkan badan. Young Shin menyuruh Lee Bum mengatakan terima kasih pada Gi Seo dengan paksa “Terima kasih sudah menyelamatkan ayah boram” kata Lee Bum dengan nada berat. Gi Seo berbalik meninggalkan rumah Young Shin namun ia berhenti karena perutnya berbunyi. “Tidak adakah restoran dekat sini? Apa kau menjual makanan? Tanya Gi Seo. Gi Seo masuk kedalam rumah Young Shin dan menatap tajam kakek Young Shin yang sedang makan. Gi Seo masih bertanya2 pada kakek Young Shin masalah obat apa yang dimasukan kakek Young Shin kemakanannya sehingga membuatnya pingsan (liat episode 2), kakek Young Shin hanya bisa terdiam tak menjawab, sementara itu Lee Bum asik bermain boneka yang di bawa Gi Seo. Young Shin datang membawakan makanan untuk Gi Seo. Kemudian melihat ayahnya yang bengong “Apa apa denganmu? Tanya Young Shin bingung. Kakek Young Shin tak menjawab dia hanya terdiam sambil memasukkan sendok mainan di mulutnya. Young Shin bingung melihat keadaan ayahnya, ia menatap Gi Seo dan Gi Seo berlagak dia tak tahu apa2. Telepon berdering, Lee Bum mengangkatnya, ternyata itu telepon dari Tae Chang, dia mengabarkan Yong Joo akan kerumah Lee Bum untuk menjemput Lee Bum, Tae Chang meminta Lee Bum menemani Boram yang terus menangis gara2 kejadian orang tuanya. Lee Bum pergi sambil membawa boneka yang dicuri Gi Seo Setelah Lee Bum pergi, Young Shin terus menatap ayahnya. “Mr. Lee kau kenapa?? Tanya Young Shin cemas, Tanpa diduga kakek Young Shin memukulkan sendok ke kepala Gi Seo dengan sangat keras. Gi Seo sangat kaget dan kesakitan. [kwkwk lucu abis]. Young Shin terkejut melihat apa yang dilakukan ayahnya. Ia tak henti2nya mengucapkan maaf pada Gi Seo. Setelah memukul Gi Seo, kakek Young Shin langsung pergi meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Young Shin mengikutinya. Lalu ia masuk ke kamar ayahnya dan melihat ayahnya sudah tidur terbaring dilantai. Gi Seo meninggalkan rumah Young Shin untuk mencari penginapan. Young Shin mengatakan bahwa Gi Seo tak akan mendapatkan motel disekitar sini. Young Shin akhirnya menawarkan Gi Seo untuk menginap dirumahnya asalkan Gi Seo mau membantu lebih banyak orang sakit karena Young Shin tahu Gi Seo adalah seorang dokter. Seok Hyun mencari Gi Seo keseluruh desa namun hingga larut malam ia tak menemukan Gi Seo. Hingga ia melewati sebuah rumah tua. Seok Hyun mengingat2 saat ia masih muda, ia bersama teman2nya makan2 dan minum2 bersama ditempat itu. Saat mereka minum, Seok Hyun berkata Young Shin akan menjadi milikknya karena dia adalah romeo Young Shin (dulu Young Shin itu kembang desa makanya banyak pemuda desa yang naksir Young Shin). Bahkan Seok Hyun taruhan dengan teman2nya. Bila dia tak bisa mendapatkan Young Shin maka dia akan mentraktir teman2nya. Seok Hyun tersadar akan lamunannya ia hanya bisa tersenyum kecut kemudian berjalan menuju rumahnya. Saat tiba di rumah Seok Hyun melihat Lee Bun sedang berada di depan rumahnya. Lee Bum terlihat ragu untuk menekan bel. Lee Bum berbalik dan melihat Seok Hyun. “Apa Yong Joo Oppa ada? Tanya Lee Bum “Mungkin dia sedang belajar” jawab Seok Hyun “Aku ingin menjemput Yong Joo oppa, Boram memintaku untuk pergi bersama Yong Joo oppa kerumahnya, bisakah kau memanggilkannya untukku? Tanya Lee Bum “Ne,, Chakamanyeo” jawab Seok Hyun. Seok Hyun lalu membuka gerbang rumahnya “Diluar sangat dingin, tunggulah didalam” pinta Seok Hyun “Tidak, nenek Yong Joo tidak suka padaku, lebih baik aku menunggunya diluar bersama bonekaku” jawab Lee Bum. Seok Hyun terlihat sedih dan hanya bisa tersenyum kecut dengan apa yang dikatakan Lee Bum. Young Shin membersihkan kamar yang akan di tempati Gi Seo, sementara itu Gi Seo hanya melihatnya. “Apa tidak ada tempat lain? Tanya Gi Seo “Ada, tapi 10km dari sini, dan katanya banyak hantu disana” jawab Young Shin. Gi Seo tampak kecewa “Disini tidak ada tikus kan?. “Ada, tapi dilangit2 rumah” jawab Young Shin. “Apa kau takut? Tanya Young Shin. “Anyio” jawab Gi Seo Sombong, Young Shin tiba2 berteriak “ tikus, tikus”. Gi Seo terkejut. Young Shin tertawa terbahak2. “Aku hanya bercanda” kata Young Shin. Seok Hyun keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Ibu Seok Hyun menyuruhnya untuk makan sementara ia memasak menu lainnya. Ibu2 Seok Hyun mulai mengeluh dengan sikap Yong Joo karena terlalu banyak bermain bersama Lee Bum, ibu Seok Hyun menganggap Lee Bum memberikan pengaruh negative pada Yong Joo dan ia berharap Seok Hyun tidak kasian pada Lee Bum maupun ibunya. Seok Hyun mengingat kata2 Lee Bum(nenek Yong Joo tidak menyukaiku). Seok Hyun kemudian pergi meninggalkan ruang tamu. “Hei Seok Hyun kau mau kemana? Makanlah sedikit sebelum kau pergi” teriak ibu Seok Hyun. Seok Hyun pergi kerumah Boram, ia melihat Lee Bum dan Yong Joo sedang bermain bersama dan menghibur Boram, sementara itu Gi Seo masih tidak bisa tidur, awalnya ia ingin meminum obat namun ia mengurungkan niatnya. Gi Seo membuka kamarnya ketika Young Shin sedang mengangkat jemuran. “Hei apa kau jual bir? Tanya Gi Seo “Tidak, tapi kami punya bir buatan sendiri, kau mau? Tanya Young Shin Young Shin memberikan 1 kaleng bir buah pada Gi Seo dan ia menghabiskannya. (bir buah itu kayak manisan yang di fermentasi). Young Shin pergi melihat keadaan kakeknya yang sudah tertidur. Tiba2 Young Shin tersadar bahwa Lee Bum belum pulang. Young Shin berlari kerumah boram untuk menjemput Lee Bum. Di jalan ia bertemu Seok Hyun yang telah menggendong Lee Bum. Seok Hyun menjelaskan saat dia menjemput Yong Joo, ia melihat Lee Bum tertidur oleh sebab itu ia mengantarkannya pulang. “Berikan Lee Bum padaku, aku akan membawanya pulang”kata Young Shin “Tidak usah, kau kan wanita, aku akan menggendongnya sampai rumah” jawab Seok Hyun “Aku ini ibunya, maka aku yang akan membawanya” kata Young Shin sedikit tak ramah. Seok Hyun tak bisa berkata2 lagi, ia akhirnya memberikan Lee Bum pada Young Shin. “Siapa ayah Lee Bum? Tanya Seok Hyun. Seketika Young Shin menghentikan langkahnya. “Ayah Lee Bum adalah seorang malaikat” jawab Young Shin berkaca2. Seok Hyun hanya bisa terpaku mendengar jawaban Young Shin sambil melihat kepergian Young Shin. Sama halnya dengan Young Shin, ia terlihat lemas dengan pertanyaan Seok Hyun. Mata Young Shin berkaca2. Tiba2 Young Shin kehilangan keseimbangan, akhirnya ia dan Lee Bum jatuh kesawah. Lee Bum menangis. “Omoo,,,Bum ah..Mianhe, apa kau terluka, mana yang sakit”kata Young Shin sambil memeluk Lee Bum. Young Shin pun ikut menangis. Usai meminum bir buah Gi Seo masih tidak bisa tidur, ia sungguh kesal. Sedangkan Young Shin memeriksa seluruh tubuh Lee Bum apakah berdarah. Lee Bum mengatakan ia baik2 saja. Young Shin menggantikan baju Lee Bum dan menyanyikaannya lagu hingga tertidur dan Gi Seopun akhirnya bisa tertidur. Keesokkan harinya, Gi Seo terbangun mendengar kebisingan diluar. Gi Seo membuka pintunya dan melihat banyak warga berdatangan ke rumah Young Shin bahkan ada yang datang membawa sapinya. “Ada apa ini? Tanya Gi Seo. “Mereka datang untuk mendapatkan pemeriksaan darimu, mereka tahu bahwa kaulah yang menyelamatkan ayah boram” kata Young Shin. “Siapa yang dokter? Tanya Gi Seo “Bukankah kau dokter, aku dengar dari rumah sakit, kau adalah dokter terkenal” seru Young Shin “Aku bukan dokter, pergilah kerumah sakit kalau kalian sakit, segera pergi dari sini” bentak Gi Seo. Mendengar bentakan Gi Seo, anak2 menangis dan warga desa ketakutan, mereka akhirnya meninggalkan rumah Young Shin. Young Shin mendatangi Gi Seo di kamarnya. Young Shin marah2 pada Gi Seo karena berperilaku kasar pada orang2 desa. "Mengapa kau bersikap seperti itu, kau hanya perlu bilang pada mereka bahwa kau tak ingin memeriksa mereka, jika kau Lee Bum sudah ku pukul kau" kata Young Shin sambil berdiri di depan pintu. Gi Seo masih bersikap masa bodoh. ia kemudian pergi meninggalkan rumah Young Shin. Kakek Young Shin dan seorang ahjumma makan bersama di pinggir danau. “Oppa makanlah” kata ahjumma sambil menyuapi Kakek Young Shin. “oohh oppa mengapa kau begitu tampan, bahkan ketika makan”. (wkwkk lucu banget nih mereka berdua). Ahjumma mulai mengoceh kesana kemari hingga ia lelah sampai terkantuk2. Kakek Young Shin minta ijin pada ahjumma untuk buang air kecil, namun ahjumma tidak menyadari kepergian kakek Young Shin. (ni ahjumma naksir Kakek Young Shin sejak dulu tuh) Pada waktu yang bersamaan Gi Seo mencari tempat untuk buang air disemak2 dan tanpa sengaja ia bertemu kakek Young Shin. “Hyeong” panggil kakek Young Shin. Gi Seo bergegas mengindar dan mencari tempat lain. Ketika Gi Seo bersiap buang air besar, tiba2 kakek Young Shin datang dan memukul kepala Gi Seo “Hyeong, apa kau ingin buang air kecil? Tanya kakek Young Shin. Gi Seo kembali menutup resletingnya. “Mengapa kau tak jadi buang air? Tanya kakek Young Shin. “Bagaimana bisa aku melakukannya bila kau terus mengikutiku, aku merasa takut padamu” kata Gi Seo. Gi Seo lalu pergi meninggalkan kakek Young Shin. Kakek Young Shin tak mau kalah, ia mengikuti Gi Seo kemanapun Gi Seo pergi. Gi Seo berlari menghindari Young Shin dan akhirnya terjatuh. (haha lucu banget pas mereka kejar2an) “Hei, bangunlah” kata Gi Seo. Karena tak mau bangun, Gi Seo membantunya bangun. “jangan mengikutiku, pulanglah” kata Gi Seo “Baiklah aku akan pulang, tapi dimana rumahku?” Tanya kakek Young Shin. Gi Seo akhirnya mengantarkan kakek Young Shin pulang, “Masuklah sebentar” pinta kakek Young Shin, namun Gi Seo menolak. "Terima kasih telah mengantarku" kata kakek Young Shin sambil membungkuk. Gi Seo terlihat canggung Kakek Young Shin kemudian memberikan Gi Seo biscuit coklat. Gi Seo pergi kepelabuhan, ia masih teringat akan kenangannya bersama Ji Min saat bersamanya di kapal feri. Sementara itu Seok Hyun mengingat kata2 Young Shin tentang siapa ayah Lee Bum sebenarnya. Gi Seo mengurungkan niatnya untuk kembali ke soul, akhirnya ia pergi kerumah Seok Hyun dan bertemu ibu Seok Hyun. “Apa aku mengenalmu?” Tanya ibu Seok Hyun “Aku orang yang datang dari seoul bersama kepala departemen Seok Hyun” jawab Gi Seo “Oww..ya aku tahu, sepanjang malam ia mencarimu, namun ia sekarang tidak dirumah ia sedang melakukan perjalanan, saat makan siang dia akan kembali” kata ibu Seok Hyun. Ibu Seok Hyun pergi menemui Young Shin saat Young Shin sedang bekerja. Kemudian mengajak Young Shin pergi di sebuah café. “Mengapa kau membawaku kesini, memangnya ada apa?” Tanya Young Shin. “Tadi malam aku bermimpin tentang ayah dan ibumu, mereka memintaku untuk menjagamu seperti anakku sendiri, mereka memegang tanganku sambil memohon karena kau pasti sangat lelah mengurus kakek yang sakit dan seorang anak” kata ibu Seok Hyun bersandiwara. Ibu Seok Hyun lalu memperlihatkan foto seorang laki2 pada Young Shin. “Siapa ini? Tanya Young Shin “Dia calon suamimu, sebelum ibumu meninggal ia memintaku untuk mencarikanmu seorang suami, dia adalah pria yang baik, jujur dan sangat tampan” kata ibu Seok Hyun. Young Shin mulai berkaca2. Tiba2 datang seorang ahjusi dan merebut foto yang dibawa Young Shin (itu ahjusi yang pernah dijodohkan ma Young Shin ama ibunya seok Hyun). “Tampan apanya dia ini jelek” kata ahjusi sambil menunjuk foto yang ia pegang. “Kau ini apa2an, setelah menolak Young Shin, kau malah menghalanginya menikah dengan orang lain” kata ibu Seok Hyun marah. “Aku tidak menolaknya, tapi..”. “Tapi apa, bukannya kau menolak merawat kakek Young Shin dan anaknya”. Akhirnya mereka berdua bertengkar. “Hentikan” kata Young Shin. “Aku akan membawa foto ini dan akan kuperlihatkan pada Lee Bum dan kakek. Yong Joo menantikan kedatangan Seok Hyun di pelabuhan. “Paman” teriak Yoong Joo sambil melambaikan tangannya “Hei Yong Joo ah”…”Paman bukankah kau berjanji untuk mengajariku basket hari ini” kata Yong Joo. Seok Hyun akhirnya bermain basket bersama Yong Jo di dekat dermaga dan tanpa sengaja Lee Bum dan Young Shin melewati tempat itu. Melihat Yong Jo dan Seok Hyun bermain basket, Lee Bum berlari mendekati mereka dan berteriak memberikan semangat. “Yong Joo oppa……. Paman.. Hwaiting,” teriak Lee Bum berulang2 kali. Tiba2 bola basket, mengenai hidung Lee Bum dan membuatnya berdarah. Menyadari hidungnya berdarah Lee Bum langsung berlari. “Lee Bum, apa kau baik2 saja? Tanya Seok Hyun sambil mengejar Lee Bum. “Biarkan dia, dia akan baik2 saja” kata Young Shin. “Lee Bum kau masih ingat dengan peraturan kedua bukan? Tanya Young Shin “Bila aku berdarah, gunakan saputangan dari ibu kemudian masukkan plastic”. Jawab Lee Bum “Bukan itu” bantah Young Shin. “Jika aku berdarah jangan biarkan orang lain menolongku” kata Lee Bum. Lee Bum lalu membersihkan darahnya dan memasukkan saputangannya keplastik. Seok Hyun menatap Young Shin, ia masih tak mengerti apa yang dilakukan Young Shin pada Lee Bum. Pada waktu yang bersamaan, Gi Seo melihat kejadian itu. Ia teringat kata2 Ji Min bahwa gara2 kecerobohan Ji Min, seorang anak tertular HIV. Sebelum ia pergi, ia ingin meminta maaf pada anak itu. Gi Seo teringat saat ia bersama Ji Min di kapal, ketika ia memberikan boneka beruang pada Lee Bum dan saat Ji Min meninggal di bahu Lee Bum. ================================================= Thx untuk penulis sinopsis u/ episode 4 di www.ristizona.com , blogapni.blogspot.com =================================================