Advertisement
Guest User

Prabu's Background

a guest
May 5th, 2015
250
0
Never
Not a member of Pastebin yet? Sign Up, it unlocks many cool features!
text 6.72 KB | None | 0 0
  1. BgR - Prabu
  2.  
  3. "Ayah, kenapa peta itu kosong?", tanya seorang anak kepada ayahnya. Ayahnya menjelaskan, bahwasanya iklim misterius dan para pembajak langit sudah mencegah orang-orang menjelajah lebih jauh dari apa yang dilihatnya di peta sampai sekarang."Ayah pelayar kan? Kenapa Ayah tidak bikin petanya?", tanyanya lagi. Sang ayah terdiam sejenak, lalu berkata,"Ayah sudah terlalu tua untuk pergi jauh. Itu tugasmu, Nak Prabu, untuk menjelajah jauh ke luar sana. Untuk menjadi seorang pionir, menjadi yang pertama berlayar hingga ke ujung dunia." "Waaah, ujung dunia! Ada apa di sana, Ayah?" sambut sang anak ceria. Sang ayah tersenyum, dan menjawab,"Kamu yang beritahu ayah nanti, oke?"
  4.  
  5. Sang anak yang girang dan bersemangat, menceritakan hal itu kepada kedua teman terdekatnya: Ellie, gadis pintar nan rajin, dan Luciel, anak laki-laki tampan dan populer. Mendengar semangatnya yang menggebu-gebu, mereka meladeninya dengan sabar. Mereka bertiga pun berjanji akan berpetualang bersama-sama ketika sudah dewasa nanti.
  6.  
  7. Waktu berlalu. Ketiga sahabat ini terus bersama hingga lulus sekolah. Setelah itu, Prabu lepas landas, ikut berlayar bersama kenalan-kenalan ayahnya, sementara Ellie dan Luciel melanjutkan sekolah ke tempat berbeda. Selama berlayar inilah, Prabu mengenal beberapa orang yang di kemudian hari akan berlayar kembali di bawah pimpinannya. Kamal salah satunya, seorang juru kemudi tak kenal takut yang mampu mengendalikan kapal meski di tengah badai besar sekalipun.
  8.  
  9. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Prabu pun kembali ke pulau asalnya, setelah mengumpulkan cukup pengalaman. Ia menagih janji teman-teman masa kecilnya. Maka ikutlah Luciel, menjadi kru pertama Prabu.
  10.  
  11. Luciel, entah untuk alasan apa, setuju untuk sementara menutup bisnisnya dan ikut dalam perjalanan. Namun, pikirannya tersengat ketika tahu Prabu belum memiliki kapal, dan uang yang dibawa Prabu tidak seberapa.
  12.  
  13. Mereka berdua pergi membeli kapal. Keberuntungan memberkati mereka, ketika mereka menemukan sebuah kapal dijual murah. Usut punya usut, Bacchaur Rooden, si pemilik bengkel hendak menutup tokonya, dan menjual kapal ini sebagai kapal terakhirnya. Prabu dan Luciel menceritakan tujuan mereka kepada Rooden. Melihat kesempatan untuk bisa mengamati reruntuhan teknologi di perjalanan, maka ikutlah Rooden, menjadi ahli mekanik kapal.
  14.  
  15. Setelah itu, Ciel mengajak Prabu bertemu Sultan Tulus, orang kaya di wilayah itu, untuk meminjam uang. Sultan setuju untuk meminjamkan uang sebagai balas budinya kepada Luciel. Mendengar ada orang yang akan ke luar peta, Yuki, anak dari Sultan Tulus, mengambil kesempatan untuk ikut membuktikan diri dan ilmunya.
  16.  
  17. Tak masalah bagi Prabu menerima bocah muda rumahan, meski dia membawa tunangan, pembantu, dan peliharaannya, selama ada niat, ada jalan, pikir Prabu. Keraguan muncul ketika Prabu melihat interaksinya dengan kru lainnya. "Tetapi kalau bukan sekarang, dan bukan aku, siapa lagi? Tak mungkin ada orang lain yang mau membawanya sampai jauh kalau bukan penculik." Maka ikutlah Yuki dan tunangannya, Saki, dan burung peliharaannya, Karura, dan pembantunya, menjadi beban kapal.
  18.  
  19. Tidak lupa, ada tiga orang yang terikat janji. Ellie di rumah, menunggu Prabu untuk menjemputnya suatu hari, dan hari itu pun tiba. Memang sudah keinginan Ellie sejak dulu meneliti misteri-misteri dunia, dan meskipun tidak ada satu orang pun yang yakin akan ilmu Yuki, tapi Prabu dan Ciel yakin ilmu Ellie akan menolong mereka selalu. Maka ikutlah Ellie, menjadi otak kapal.
  20.  
  21. Lalu, siapakah yang akan mengemudikan kapal, pikir Prabu. Prabu sendiri bisa menyetir kapal, dari pengalamannya berlayar. Namun kini dialah kapten kapal, dan banyak yang harus dia urus lebih dari mengemudikan kapal. Teringatlah Prabu tentang seorang juru kemudi paling berani yang pernah ditemuinya, Kamal. Jika sedang berlabuh, hanya satu tempat yang didatangi Kamal: bar. Benarlah demikian, Prabu menemukan Kamal di bar langganannya. Namun Kamal berbeda. Api semangatnya terlihat redup. Mukanya lesu, dan sepertinya ia sering mabuk-mabukan. Hidupnya sedang berada di bawah. Ini saatnya Prabu mengangkatnya kembali. Maka ikutlah Kamal, menjadi juru kemudi kapal.
  22.  
  23. Kembali lagi ke pelabuhan. Kapal sedang direka untuk keberangkatan. Ketika Prabu dan Ciel memeriksa kendaraan mereka, mereka tersadar bahwa kapal membutuhkan senjata. Nampaknya keberuntungan masih bersinar di atas kapal ini. Raye, bawahan Rooden, merupakan seorang ahli senjata. Jika toko ditutup dan Rooden pergi berlayar, Raye akan menjadi pengangguran. Maka ikutlah Raye, menjadi ahli persenjataan kapal.
  24.  
  25. Demikianlah awal mula kru Kapten Prabu Asmaradana. Prabu mengenal mereka, dan Prabu tahu mereka baik adanya.
  26.  
  27. --------------------------
  28.  
  29. Prabu, apa pendapatmu mengenai:
  30.  
  31. Ellie
  32.  
  33. Teman masa kecil. Kadang-kadang aku masih merasa dia misterius, tapi justru itu hal yang menarik dari dirinya. Aku suka hal-hal misterius, makanya aku mau ke luar peta menjelajah! Katanya Ellie juga mau mencari misteri-misteri dunia lain. Memang dunia lain sungguhan ada? Aku, penasaran!
  34.  
  35. Luciel
  36.  
  37. Teman masa kecil juga. Aku masih heran gimana seseorang bisa pintar di segala hal dan populer seperti Ciel. Oh tapi dia orang baik, gak pernah sombong. Memang orang yang bisa diandalkan, kecuali kalau ada berandalan yang mencari masalah seperti waktu itu. Berkelahi bagianku! Lalu dia bagian meminta maaf pada orangtua si berandal, hahaha.
  38.  
  39. Rooden
  40.  
  41. Aku terus-terusan lupa nama lengkapnya. Apa aku panggil Rudi atau Udin aja ya biar gampang? Ahli mekanik kapal, tapi entah kenapa dia sifatnya seperti ibu-ibu yang bawel. Sejauh ini kelihatannya sih bisa diandalkan, melihat kapal yang perkembangannya cepat!
  42.  
  43. Yuki+Saki
  44.  
  45. Sepasang tunangan? Suami-Istri? Ah lupa terus. Mudah-mudahan di perjalanan nanti gak bikin iri kru lainnya. Aku? Ehem, kita lagi membahas mereka berdua, kan? Yah, kelihatannya sih Yuki orang pintar, meski sifatnya mungkin bisa membahayakan dirinya. Ayo, Yuki, buktikan kalau dirimu bukan beban di kapal Takdir!
  46.  
  47. Kamal
  48.  
  49. Beberapa tahun lalu, ia sangat pemberani dan tangguh dalam mengemudikan kapal. Aku melihatnya sendiri. Tapi waktu aku menemuinya di bar untuk perjalanan ini, dia kelihatan lesu. Dia masih tertawa-tawa, tapi aku rasa dia sedang berusaha menahan kesedihannya. Dengan umurnya juga yang makin bertambah, mungkin orang bakal menyuruh dia untuk cari pekerjaan tetap di kota. Tapi menurutku, pergi ke ujung dunia lebih cocok untuknya. Sepulang perjalanan nanti, aku yakin, senyum bahagia yang tulus akan ada di wajahnya.
  50.  
  51. Raye
  52.  
  53. Gokil! Hal pertama yang kita lakukan setelah berkenalan? Uji tembak di dalam hangar kapal. Hal kedua? Menembaki kapal sendiri untuk uji coba ballista! Entah bagaimana orang bisa sesinting ini! Perjalanan pasti akan seru, dan dengan ada dia sebagai ahli senjata, sebaiknya para pembajak langit jangan coba-coba membajak kami!
Advertisement
Add Comment
Please, Sign In to add comment
Advertisement